Sunday, February 28, 2016

Saleh Jasmani Kering Rohani


Lewi mengadakan jamuan makan bertepatan dgn hari puasa bagi sebagian org Yahudi. Melihat murid2 Yesus makan & minum, org Farisi pun jadi tdk senang. Soal puasa, sebenarnya hukum Musa mengatur waktu puasa 1 hari dlm setahun yaitu pada hari pendamaian, namun para pemimpin agama Yahudi mengaturnya melebihi hukum itu. Org Farisi sendiri berpuasa 2x seminggu yaitu Senin & Kamis. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki kebiasaan memakai pakaian buruk & menaburkan abu dikepala saat berpuasa, agar org mengagumi betapa salehnya mereka. Dan mereka menuntut org lain memiliki "ketaatan" yg sama.

Yesus membela murid2 NYA yg tdk berpuasa. Yesus bukan menentang puasa, tetapi segala sesuatu itu ada waktunya. Masa dimana IA & para murid masih bersama2 adl hari2 sukacita & bukanlah saatnya utk berpuasa, melainkan nanti setelah IA pergi kpd Bapa.

Yesus menggunakan acara perjamuan kawin sebagai perbandingan. Yesus adl mempelai pria, para murid adl sahabat sang mempelai. Sungguh tak masuk akal jika dlm sebuah resepsi sahabat mempelai berduka, itu akan merusak suasana. Kelak, si mempelai akan pergi meninggalkan mereka, saat itulah mereka baru akan merasakan kehilangan & mereka akan berpuasa atas inisiatif sendiri. Intinya, puasa seharusnya tdk hanya merupakan tradisi keagamaan belaka.

Ibadah, sayangnya tak selalu merupakan wujud kerohanian seorang Kristen. Masih ada mereka yg taat menjalankan hidup keagamaan tanpa memahami intinya atau menjadikannya "pameran rohani". Karena itulah, sdh saatnya kita mengoreksi diri, adakah kehadiran kita di gereja masih merupakan wujud dari kerinduan hati kpd Allah & hal itu masih tetap menyegarkan kerohanian kita? Atau kita melakukannya hanya karena telah menjadi kebiasaan & karena tak mau dicap "malas beribadah?"

IBADAH HENDAKNYA DIDASARI DGN PEMAHAMAN YG BENAR, BUKAN SEKEDAR PAMERAN ROHANI SEMATA.

๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑
 Selamat Berhari Minggu
๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑

No comments: