Saturday, April 30, 2016

Harus Mati Lebih Dulu


Surat kabar Perancis pada 1888 secara keliru menulis obituari ttg Alfred Nobel, padahal ketika itu yg meninggal adl kakaknya yg bernama Ludwig Nobel. Ketika Alfred Nobel membaca berita tentang kematiannya sendiri, ia seperti org buta yg tiba2 dpt melihat kembali.  Sejak itu, Nobel mencurahkan dirinya utk perkara2 kemanusiaan terutama perdamaian.

Ketika kita di izinkan utk "mati" cara pandang kita akan langsung berubah. Yunus "mati" selama 3 hari di perut ikan. Ketika ia keluar dari perut ikan, cara pandang Yunus berubah. Ia tdk lagi lari dari panggilan Tuhan, tetapi bersedia pergi ke Niniwe utk menyerukan pertobatan. Dalam perjalanan ke Damsyik, Saulus berjumpa dgn Yesus. Saat itu ia melihat cahaya yg memancar dari langit membuatnya rebah & 3 hari lamanya ia buta. Bukan secara harfiah, saat itulah Saulus "mati". Semenjak itu kehidupan Saulus berubah total. Tdk lagi menjadi motor penggerak aniaya, tapi menjadi rasul Kristus utk memberitakan Injil ke bangsa2.

Kita harus mati bagi dosa lebih dulu, barulah kita bisa hidup bagi Kristus (Roma 6:2). Sayangnya banyak anak Tuhan enggan melewati fase "mati bagi dosa" ini. Mereka merasa bisa menjalani kehidupan yg berkenan kpd Allah tanpa proses lahir baru. Sesungguhnya tdk mungkin hidup kita berkenan kpd Allah jika kita tdk bersedia mati & dilahirkan kembali, ia tdk dpt melihat Kerajaan Allah.
Yohanes 3:3
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Kita harus mati bagi dosa lebih dulu, barulah kita bisa hidup bagi Kristus.
Mati daging maka hidup oleh Roh Kudus.

Imanuel..
Tuhan beserta kita.

Wednesday, April 27, 2016

Mengampuni


Booker T. Washington, seorang profesor dari Amerika pernah mengatakan, Saya tidak akan pernah mengijinkan seorangpun untuk menurunkan derajat jiwa saya dengan membuat saya membencinya. Memang benar, kebencian membuat kita tinggal dalam tingkatan yang sama dengan orang yang menyakiti kita. Lebih dari itu, kebencian adalah racun yang seseorang simpan dalam dirinya. Tetapi pengampunan melepaskan racun tersebut dari hidup kita. Mengampuni juga berarti menyerahkan orang tersebut pada otoritas yang lebih tinggi, yaitu Allah, dan tidak menghakimi atau membalas kejahatan orang tersebut. Bahkan, lebih dari sekedar mengampuni, kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada mereka yang menyakiti kita!

Bagaimana kita bisa mengampuni:

(1) Lihat orang yang menyakiti kita sebagai alat di tangan Tuhan untuk membentuk kita menjadi seseorang yang lebih baik.

(2) Sadari bahwa disakiti, tersinggung, salah paham, adalah hal bagian dari kehidupan sehari-hari.

(3) Sadari bahwa bukan kewajiban Anda untuk memastikan bahwa orang yang menyakiti Anda mendapat hukuman agar bertobat. Pembalasan adalah hak Tuhan.

(4) Makin kita menyadari betapa besar kita telah diampuni oleh Tuhan, makin mudah bagi kita untuk mengampuni orang lain (Esther Idayanti)

ORANG YANG LEMAH TIDAK DAPAT MENGAMPUNI. MENGAMPUNI ADALAH CIRI ORANG YANG KUAT (Mahatma Gandhi):)

The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong (Mahatma Gandhi)

Monday, April 25, 2016

Sebuah Renungan dr Anne Avantie


Pandangan Hidupku "(Untuk pribadi diriku)"

Dulu ....
Aku sangat KAGUM pd manusia yang :
» Cerdas,
» Kaya,
» Berhasil dalam Karir,
» Hidup sukses,
»  dan Hebat  Dunianya.

Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan :
» Manusia yang Hebat di mata TUHAN,  
» Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.

Dulu ...
Aku memilih MARAH ketika merasa 'Harga Diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang 'Berlaku Kasar Kepadaku' dan menyakitiku dengan 'Kalimat-Kalimat Sindiran'.

Sekarang ...
Aku memilih untuk
BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN, Karena aku yakin 'Ada Hikmah Lain'.  yang datang dari mereka ketika aku mampu unt 'Memaafkan & Bersabar'.

Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan 'Menumpuknya' sebisaku....
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah 'Makan dan Minum' untuk hari ini.

Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa 'Mengisi Waktuku' hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat 'Untuk Sesamaku'.

Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
» Orang tua,
» Saudara,
» dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku...
Ternyata yang membuat mereka bahagia 'Bukan Itu', melainkan :
» Ucapan,
» Sikap,
» Tingkah,
» dan Sapaanku kepada mereka.

Sekarang ...
Aku memilih untuk 'Membuat Mereka Bahagia' dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-Manfaat-an ku ditengah-tengah mereka...
(Sebaik-baik Manusia adalah yg Bermanfaat buat Manusia lainnya)

Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk Duniaku...
Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...

Sekarang ...
yang menjadi 'Fokus Pikiran' dan 'Rencana-Rencana' ku adalah Bagaimana agar Hidupku dapat Berkenan di mata TUHAN dan Sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA.

→ Τak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'Teriknya Matahari Esok Pagi'

→ Τak ada yang  bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa 'Menghirup udara Besok Hari'.

Jadi apabila 'Hari Ini dan Esok Hari' aku masih hidup, itu adalah karena kehendak TUHAN  semata, bukan kehendak siapa-siapa...

Renungan ini mengintropeksi kita agar lebih mawas diri bahwa :
'DULU' aku ini siapa?
Dan 'SEKARANG' aku mau kemana?
🌸🌸🌸

Semoga bermanfaat...
Menjadi bahan refleksi diri.

Saturday, April 23, 2016

Tombol Gairah


Michael S Davis, ahli fisiologi hewan menyelidiki anjing Siberian Husky & Malamute yg dikenal sebagai anjing penarik kereta salju andal. Ia mendapati bahwa anjing2 ini seolah punya tombol ajaib ditubuhnya yg akan segera mengubah metabolisme mereka setelah berlari. Husky & Malamute mampu berlari 14 jam tanpa henti dgn menarik kereta salju yg ditunggangi manusia. Dari penelitian tsb disimpulkan bahwa kedua jenis anjing ini berlari karena menyukainya bukan diharuskan. Anjing ini selalu ingin berlari lebih jauh, lebih jauh & lebih jauh lagi. Mereka berlari dgn sangat ceria & semangat. Mereka juga tinggal dihabitat yg tepat di kutub. Mereka berlari karena suka & hasilnya mereka adl pelari salju terbaik.

Segala sesuatu yg paling sulit & paling berat sekalipun terasa menyenangkan & ringan kalau kita menyukai apa yg kita lakukan itu. Hal yg sama juga terjadi dlm kehidupan Paulus yg memberitakan Injil tanpa kenal henti. Meski berulang kali dianiaya, disesah, masuk penjara & mengalami pelbagai penderitaan, Paulus tetap melakukannya dgn semangat & penuh sukacita. Mengapa demikian? Karena Paulus sudah mengalami kasih Tuhan sehingga ia memberitakan Injil bukan karena terpaksa tapi karena kasih. Kasih Paulus akan Tuhan & jiwa2 membuat Paulus selalu bergairah dalam memberitakan Injil

2 Kor 12:15
Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?

Kalau saat ini kita merasa lesu, malas, bosan & jenuh dalam bekerja, ada baiknya kita segera menemukan "tombol" yg akan memicu gairah kita. Belajarlah mencintai apa yg kita kerjakan sebab pekerjaan apapun tak akan pernah maksimal kalau dikerjakan secara terpaksa. Pekerjaan yg didasari cinta & gairah pasti menghasilkan sesuatu yg luar biasa.

Bersama Tuhan kita cakap melakukan segala perkara..

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak Berterima Kasih


Berterimakasih adl sikap hati yg sulit utk dipraktekkan. Dgn melimpahnya berkat saja kita sulit berterimakasih, apalagi jika kita dihadapkan dgn berbagai macam pergumulan & penderitaan. Seandainya manusia pertama, Adam & Hawa memiliki sikap hidup yg penuh terima kasih tentu sejarah manusia akan berbeda. Bayangkan, Adam & Hawa bebas menikmati seluruh taman Eden, kecuali pohon pengetahuan yg baik & yg jahat. Bukankah berkat yg Tuhan limpahkan kpd mereka lebih dari cukup? Bukannya berterimakasih, tapi mereka masih merasa kurang.

Seluruh pohon ditaman Eden masih kurang, sehingga mereka harus memakan buah dari pohon pengetahuan yg baik & yg jahat. Memang benar bahwa mereka memakan buah itu karena godaan ular tapi bukankah mereka mengikuti godaan itu karena ingin menjadi seperti Allah? Manusia diciptakan serupa & segambar dgn Allah, bukannya berterimakasih tapi malah ingin menjadi seperti Allah.

Bagaimana dgn kita? Ternyata kita masih saja kesulitan utk berterimakasih. Kita masih merasa kurang, kurang & kurang. Karena itu kita tdk mengucap syukur, sebaliknya kita malah mengeluh. Mengeluhkan pekerjaan yg kurang mapan, gaji yg kurang besar, jabatan yg kurang wewenang, rumah yg kurang besar, pasangan & anak2 yg kurang ini itu. Karena tdk memiliki sikap berterimakasih kita tergoda utk mendptkan yg lebih baik bagaimanapun caranya. Kita masih saja mengulang kesalahan Adam & Hawa. Semuanya diawali dari sikap hati yg kurang berterimakasih.

Di Alkitab gagasan tentang mengucap syukur atau berterimakasih bukanlah sekedar rekomendasi saja. Bukan pilihan tapi perintah. Perintah utk berterimakasih memiliki bobot yg sama pentingnya dgn perintah2 Tuhan yg lain. Karena itu saya meyakini bahwa ukuran kedewasaan rohani seseorg tdk ditentukan sehebat apa karunia rohani yg ia miliki, justru ditentukan oleh sikap hatinya yg penuh dgn terima kasih, termasuk berterimakasih utk hal2 yg tdk menyenangkan sekalipun.
1 Tesalonika 5:16-18

God bless us

Tuesday, April 19, 2016

Di Atas Langit


Mengapa Tuhan mendesain langit yg tanpa batas, diatas langit ada langit? Supaya tdk ada manusia yg memegahkan dirinya. Kita sombong di dlm keluarga, karena keluarga kita yg paling kaya dibandingkan keluarga yg lain. Kita sombong di dlm gereja karena kita punya talenta yg banyak dibanding yg lainnya. Kita sombong di tempat kerja karena kita punya wewenang lebih tinggi dibandingkan dgn yg lain.

Namun ketika menghadapi "langit" yg lebih tinggi, sontak kita kehilangan rasa percaya diri. Kita merasa hebat didunia yg kecil, namun menjadi tak berarti disaat kita berada didunia yg lebih besar. Sungguh menyedihkan memiliki kehidupan seperti ini. Seolah-olah berharga tidaknya kita bukan ditentukan oleh pribadi kita, melainkan oleh semua yg melekat pada diri kita, baik itu status, kekayaan, kejayaan, kedudukan, pengaruh, popularitas, dsb.

Tdk ada yg menyangkal bahwa raja Nebukadnezar telah mencapai puncak kejayaannya diantara bangsa2. Wilayah kekuasaannya sangat luas & ia menjadi raja yg sangat ditakuti. Sayangnya, Nebukadnezar meninggikan diri. Seolah raja Nebukadnezar lupa, kalaupun ia adl satu2nya raja terbesar di dunia ini, masih ada Raja diatas segala raja. Nebukadnezar meninggikan diri & ia pun direndahkan oleh Raja diatas segala raja (Daniel 4:1-37).

Jangan pernah memegahkan diri seolah-olah kita adl langit yg paling atas, sebab bagaimanapun juga di atas langit masih ada langit. Memegahkan diri dikandang yg kecil sungguh menggelikan sebab diluar sana masih ada dunia yg lebih besar. Jadilah rendah hati supaya kita tdk direndahkan oleh Tuhan.

Good Morning all dear friends in His Love..
Jesus loves us.

Turis


Banyak tokoh Alkitab pernah mengalami masa2 tinggal dinegri asing. Abraham, Ishak, Musa, Rut, Daud juga bangsa Israel. Yesus pun sempat mengalami saat IA & org tuanya harus mengungsi ke Mesir utk menghindari keganasan Herodes. Tentu saja, itu bukanlah seperti bepergian ala turis. Demikian juga ketika surat Ibrani bicara ttg hakikat para pengikut Kristus sebagai org asing & pendatang, kata yg dipakai adl "parepidemos" yg dlm bahasa inggrisnya adl pilgrim yg berarti peziarah / pengungsi.

Apa yg membedakan peziarah dgn turis? Tentu saja banyak bedanya. Pertama, turis tdk akan terlalu peduli dgn sekitarnya. Kita bahkan sering mendengar berita para turis merusak alam atau tdk menghargai budaya setempat. Yg dipikirkan turis adl kesenangannya sendiri. Tapi peziarah sadar bahwa meski tempat mereka berada bukan tempat permanen mereka, keberadaan mereka bukan utk dirinya sendiri. Mereka ada ditempat itu utk tujuaan yg lebih tinggi dari wisata & hiburan semata.

Kedua, turis tdk segan mengeluarkan uang utk hal2 yg sebenarnya dpt mereka lakukan sendiri. Alih2 membawa bawaannya sendiri, mereka memilih membayar org utk mengangkatnya. Alih2 memasak sendiri, mereka lebih suka makan diluar. Ketika peziarah / pengungsi bertemu dgn sesama pengungsi, apa yg mereka lakukan? Mereka akan saling tolong menolong krn merasa senasib sepenanggungan.

Kita sering berkata bahwa sebagai anak Tuhan,kita berbeda dgn anak2 dunia ini, bahwa rumah kita adl surga, bukan dunia, bahwa kita adl warga negara Kerajaan Allah.Tapi bagaimana sikap kita selama didunia ini?Kita bukanlah turis didunia ini, yg sekedar jalan2 atau sekedar menyenangkan diri sendiri.Kita punya visi & misi Kerajaan Allah yg harus kita jalankan selama didunia ini. Jika kita memahami ini, maka kita akan hidup dgn cara berbeda. Kita bekerja bukan hanya utk memperkaya diri tapi juga utk kemuliaan Allah.

Fil1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus ku pilih...Gbu.

Saturday, April 16, 2016

Menjadi Bahagia


Oleh: Paus Fransiskus

Kamu mungkin memiliki cacat, kekhawatiran dan kadang hidup yang menjengkelkan, tetapi jangan lupa bahwa hidupmu adalah perjalanan terbesar di dunia ini. Hanya kamu yang dapat mencegahnya dari kemerosotan. Ada banyak orang yang membutuhkanmu, mengagumimu dan mencintaimu.

Aku ingin mengingatkanmu bahwa menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai, atau jalan tanpa kecelakaan, atau pekerjaan yang tidak melelahkan, atau relasi tanpa kekecewaan.

Menjadi bahagia adalah menemukan kekuatan dalam pengampunan, harapan dalam pergulatan hidup, keamanan dalam ketakutan menjalani hidup, cinta dalam perbedaan pendapat.

Menjadi bahagia tidak hanya menghargai senyuman, tetapi juga merefleksikan kesedihan. Tidak hanya mengingat-ingat kejadian, namun mempelajari hikmat-hikmat dalam kegagalan. Tidak hanya menikmati pujian, namun menikmati ketika diacuhkan.

Menjadi bahagia adalah untuk menyadari bahwa hidup itu layak dijalani, dengan segala tantangan, kesalahpahaman dan krisis-krisis yang ada.

Menjadi bahagia bukanlah nasib yang tak terelakkan, tetapi sebuah kemenangan bagi mereka yang dapat menjalaninya dengan kemantapan diri.

Menjadi bahagia adalah berhenti menjadi korban masalah masalah dan memilih menjadi pelaku dalam sejarah hidup itu sendiri.

Tidak hanya mengarungi gurun pasir di luar diri kita sendiri, lebih dari itu, memampukan diri untuk menemukan sumber air dalam keheningan jiwa kita. Adalah untuk bersyukur kepada Tuhan setiap pagi untuk mujizat kehidupan.

Menjadi bahagia tidaklah menjadi takut akan perasaan perasaan seseorang. Adalah untuk belajar mengutarakan diri kita sendiri. Adalah untuk menerima dengan keberanian ketika mendengarkan kata "tidak". Adalah untuk memiliki rasa aman untuk menerima kritik, walaupun ketika kritik yang tidak adil.
Adalah untuk mencium anak anak, memanjakan orang tua, memiliki saat-saat spesial dengan teman-teman, meskipun mereka telah menyakiti kita.

Menjadi bahagia berarti mengizinkan anak kecil yang bebas, bahagia dan sederhana dalam diri kita masing masing untuk hidup memiliki kedewasaan untuk mengatakan "aku salah" memiliki keberanian untuk mengatakan "maafkan aku".
Adalah untuk memiliki sensitifitas untuk menyatakan "aku memerlukanmu" untuk memiliki kemampuan untuk mengatakan "aku mencintaimu" Supaya hidupmu menjadi sebuah kebun yang penuh dengan kesempatan kesempatan untuk menjadi bahagia... Di musim semimu, semoga kamu menjadi pecinta kesenangan. Di musim dinginmu, semoga kamu menjadi teman kebijaksanaan.

Dan ketika melakukan kesalahan dalam perjalanan, kamu ulang semuanya dari awal. Maka kamu akan lebih mencintai hidup. Dan kamu akan menemukan bahwa kebahagiaan bukanlah tentang memiliki hidup yang sempurna namun tentang memakai air mata untuk menyuburkan toleransi, kekalahan untuk menyempurnakan kesabaran, kegagalan untuk mengukir ketenangan, sakit untuk mengalahkan kedagingan, halangan untuk membuka jendela kepandaian.

Jangan pernah menyerah .... Jangan pernah menyerah untuk mereka yang kamu cintai. Jangan pernah menyerah untuk menjadi bahagia sebab hidup adalah suatu pertunjukan yang luar biasa.

Dan kamu adalah seseorang manusia yang spesial !

Tuhan Yesus memberkati.

Friday, April 15, 2016

Terima Atau Lupakan


Robert A Cool pendeta & mantan rektor King's College di New Yoork, suatu kali menceritakan pengalamannya di tahun2 awal pelayanannya. Waktu itu tdk sedikit pendeta senior & juga majelis yg melontarkan byk kritikan kpdnya. Situasi itu hampir saja membuatnya menyerah krn ia sering kali mendengar kata2 pedas yg menyakitkan hatinya. Beruntung ia mempunyai sahabat tempat ia menumpahkan kekesalan hatinya. Sahabatnya memberi nasihat "Sahabatku, kalau kriktik terhadapmu itu benar, terimalah dgn lapang dada. Tetapi kalau tdk benar, lupakanlah". Nasihat sederhana itu ternyata membuat sang pendeta bertahan bahkan terbiasa menghadapi kritikan.

Sejujurnya kita tdk pernah bisa menghindari diri dari perkataan2 menyakitkan & kritikan2 pedas yg dilontarkan org2 yg tdk menyukai kita. Hal ini pasti terjadi dimanapun. Persoalannya bagaimana sikap kita menghadapi perkataan2 buruk, sindiran2 bahkan juga kritikan2 itu? Menyerang balik bukanlah tindakan yg bijak. Itu membuat kita seperti org yg terkena umpan. Jika memang kritikan itu tdk benar & tdk beralasan, abaikan saja. Doakan & minta hikmat kebijaksaan Tuhan, langkah2 apa yg perlu diambil.

Selama Yesus hidup di dunia ini, IA pun tdk pernah luput dari kritikan2 tajam dari org2 yg hidup disekitar NYA. Dan kita dpt belajar dari NYA bagaimana IA menyikapi setiap kritikan itu. Yesus selalu merespons kritikan itu dgn benar & menjawab setiap kritikan itu dgn kebenaran. Ia tdk pernah terbawa emosi atau menyerah kpd kritikan yg menyerangnya NYA. Mari perhatikan nasihat rasul Petrus "Berbahagialah kamu, jika kamu dinista krn nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu (1 Pet 4:14).

JIKA KRITIKAN ITU BENAR, PERBAIKILAH.
JIKA KRITIKAN ITU TIDAK BENAR, LUPAKAN & DOAKANLAH.

Tuesday, April 12, 2016

Nyebur Sekalian?


Pernah salah beli buku? Saat dibaca isinya kurang bagus, mau diteruskan bacanya sampai selesai atau cukup dijadikan koleksi buku saja? Saya memilih utk tutup buku saja, meski itu berarti saya rugi karena membayar utk sesuatu yg tdk memberi manfaat. Benar, saya rugi karena salah pilih. Tapi jika saya memilih utk melanjutkannya, rugi saya jadi dobel. Saya sudah rugi uang, tapi juga rugi waktu & rugi2 yg lainnya.

Apa yg kita lakukan setelah kita sadar bahwa kita telah keliru memilih jalan dalam hidup ini? Apakah kita akan tetap berjalan melalui jalan yg salah itu karena alasan "tanggung" sebab sudah tersesat terlalu jauh ataukah kita berbalik utk mencari jalan yg benar? Jika kita tetap bertekun dalam dosa kita, ruginya bisa dua kali lipat. Ada ungkapan mengatakan "Sudah terlanjur basah, nyebur saja sekalian". Untuk hal2 tertentu, ungkapan ini mungkin bisa memiliki arti yg positif. Tapi jika soal dosa, jangan pernah mengikuti prinsip itu. Sudah rusak, rusak sekalian. Kelihatannya "heroik" tapi ini adl sebuah pembodohan & tipu daya iblis utk menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan.

Apa yg dilakukan si anak bungsu ketika ia menyadari bahwa dia sudah melakukan kesalahan? Si anak bungsu memutuskan utk kembali kpd bapanya. Itu pilihan yg cerdas. Bayangkan apa jadinya jika si bungsu tetap bertekun dalam dosanya? Dia tidak akan dipulihkan & hidupnya akan terus menderita (Lukas 15). Intinya, kita bisa saja melakukan kesalahan atau dosa tapi begitu menyadarinya, kita harus segera bertobat & kembali ke jalan yg benar.

Roma 6:1-2
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

Jangan pernah menjauh dari tahta kasih karunia Tuhan yg sudah Tuhan beri.


Selamat sore sahabat & Tuhan Yesus memberkati.

Saturday, April 9, 2016

Menanti Dengan Iman


Menanti adl hal yg tdk mudah. Semua org ingin mendapatkan jawabannya sekarang. Penangguhan membuat org bingung, penundaan mematahkan semangat & bertanya2 kapan waktunya akan tiba. Habakuk juga ingin mendapat jawaban, tetapi Allah memilih waktu NYA sendiri. Habakuk 2:1 "aku mau berdiri ditempat pengintaianku... menantikan apa yg akan difirmankan Allah kepadaku".

Iman tdk pernah putus asa. Iman tahu bahwa selain yg terlihat, semua berjalan dgn baik. Iman dpt menunggu tanpa melihat tanda2 atau petunjuk yg jelas bahwa Allah sedang bekerja, sebab dengan iman kita mempercayai NYA. "Semua penangguhan itu sungguh baik, sebab kita selamat jika kita berada ditangan Allah".

Kita harus belajar memandang setiap penundaan sebagai hal yg "sungguh sangat amat baik". Penangguhan justru dpt menjadi kesempatan utk berdoa, bukannya menjadi cemas, tak sabar & jengkel. Penangguhan adl kesempatan bagi Allah utk membangun sifat abadi yg sulit kita peroleh, yaitu kerendahan hati, kesabaran, ketenangan & kekuatan.

Allah tdk pernah berkata "tunggu sebentar" kecuali DIA berencana melakukan sesuatu dgn keadaan kita atau didalam kita. DIA menunggu menunjukkan kasih karunia NYA. Jadi bersabarlah. Jika jawaban Allah tampak lambat "Nantikanlah itu, sebab itu sungguh2 akan datang".                                                                                                                       Bersabarlah dan berharaplah selalu hanya kepada Tuhan Yesus.  
                     
Tuhan Yesus memberkati.

Friday, April 8, 2016

Perjalanan Iman


Dalam mengikut Yesus, kita harus melakukannya dengan iman. Perjalanan rohani itu harus ditempuh selangkah demi selangkah. Seperti pejalan yang menapaki jalan kecil dilereng gunung, ia tak dapat melihat jalan didepannya. Terkadang jalan itu tampak jelas. Saat lain, tiba-tiba berliku, tidak rata atau berlumpur, menanjak atau menurun dengan tajam.

Yang ia tahu adalah ia harus mengambil langkah berikutnya. Namun perjalanan iman rohani kita berbeda dengan pejalan di lereng gunung itu. Dengan beriman kepada Kristus kita dapat terus melangkah maju dengan penuh keyakinan bahwa kita pasti akan mencapai tujuan.

Mungkin saat ini kita berada tepat di penghujung suatu tempat yang gelap & asing. Kita tahu bahwa kita harus terus berjalan, tetapi kita tak dapat melihat 3 meter didepan kita. Allah membawa kita ke tempat seperti itu bukan untuk meninggalkan, melainkan untuk menunjukkan, mungkin kita belum pernah tahu, bahwa kita dapat mempercayai DIA sepenuhnya.

Maju terus. Melangkahlah dengan penuh doa ke masa depan yg belum kita ketahui. Allah berjanji akan selalu menyertai kita.
Ibrani 13:5 (TB)  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Kita dapat meyakini bahwa "ada tempat bertahan atau kita akan diajar untuk terbang".

Tuhan Yesus memberkati.

Sunday, April 3, 2016

I Did It My Way


Tren berbelanja sudah bergeser. Dulu konsumen akan selalu dilayani. Namun kini konsumen justru menghendaki bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Dgn melakukannya sendiri, tak ayal pasar modern mulai menggeser pasar tradisional. Daripada dilayani oleh petugas bank, kita lebih suka bertransaksi sendiri via ATM. Beberapa restoran juga memungkinkan kita memasak makanan kita sendiri.

Dalam salah satu syair lagu My Way dikatakan "I did it my way" (aku melakukannya menurut caraku sendiri).  Bisa jadi itulah yg selama ini melandasi kehidupan modern. Menjadi manusia mandiri yg tdk tergantung pada org lain, menjadi manusia yg punya keyakinan kuat terhadap jalan hidup yg dipilih, bukanlah hal yg salah. Namun jgn sampai prinsip "I did it my way" ini mengabaikan Tuhan sebagai Penguasa Tunggal dlm hidup kita. Seharusnya bukan my way, tapi His way. Bukan menurut cara kita sendiri, tapi menurut cara Allah. Bukan melakukannya dgn kekuatan kita sendiri, tapi mengandalkan Tuhan di dlm segala sesuatunya.

Boleh saja kita hidup di zaman modern yg mana semuanya dilakukan secara mandiri, namun soal menjalani hidup sudah seharusnya kita tetap mempercayakanya kpd Tuhan & tdk bersandar pada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5). Jujur saja byk anak Tuhan justru gagal disini. Mereka terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri sehingga sulit utk menyerahkan hidupnya dalam kendali Tuhan. Jika ingin mengalami hal2 terbaik yg Tuhaan sediakan bagi kita, percayakan hidup kita kpd Tuhan bukan bersandar pada kekuatan kita sendiri.

BERBAHAGIALAH ORANG YG BERJALAN MENURUT KENDALI TUHAN, BUKAN MENURUT CARANYA SENDIRI.

┆GODBLESSYOU

Iman itu Dasar


Ada sebuah humor tentang seorang buta yg hadir dalam sebuah KKR kesembuhan. Ia menghampiri pendeta & mohon matanya disembuhkan.

Pendeta : "anda buta, tetapi anda bisa sampai ke tempat ini?"
Orang buta : "karena saya berjalan dengan iman, pak"
Pendeta : "bagus, iman jugalah yg akan menyembuhkan bapak".
Orang buta : "Man... Man... (Sambil mendekap anaknya yg bernama Iman, yg tadi menuntunnya) " kenapa kamu enggak pernah bilang kalau kamu bisa menyembuhkan bapakmu?"

Berjalan dgn iman tentu tdk seperti humor diatas. Berjalan dgn iman juga bukan nekat, berjalan tanpa dasar, namun berjalan berdasarkan keyakinan bahwa Firman Tuhan itu "ya" & "amin". Abram adl contohnya. Ketika Tuhan memanggilnya keluar dari Ur & pergi ke tempat yg akan Tuhan tunjukkan, sesungguhnya ia tdk tahu dimana & seperti apa tempat itu. Akan tetapi Abraham tetap taat. Bagaimana bisa? Ibrani 11:8 menjelaskan dgn gamblang yaitu "dgn iman". Artinya Abraham percaya pada setiap Firman & janji yg keluar dari mulut Allah.

Iman & Firman adl 2 hal yg tdk dpt dipisahkan. Iman tanpa dasar Firman bukanlah iman sejati. Iman juga menuntut adanya tindakan. Perkataan Tuhan adalah dasar bertindak maka menjadi iman yg nyata.
...†...
 ╱◥◣
│∩ │◥███◣ ╱◥███◣
 ╱◥◣ ◥████◣▓∩▓│∩ ║
│╱◥█◣║∩∩∩ ║◥█▓ ▓█◣
││∩│ ▓ ║∩田│║▓ ▓ ▓∩ ║
๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑                
     ĦäppŸ ˚⌣˚Śůñδαy
 Have a glorious devotion
๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑๑۩๑

Friday, April 1, 2016

Don't Cry Joni

Pernah mendengar lagu: Joni, Joni please don’t Cry? https://youtu.be/I0fle64w2IU.  Barangkali kita menyangka Joni disini adalah seorang pria.

Joni adalah seorang wanita, ia lahir tgl. 15 Oktober 1949. Ia merupakan seorang penyiar radio, penyanyi, pelukis, penulis lebih dari 40 buku & pendiri yayasan “Joni & friends” yg banyak membantu para kaum cacat untuk kembali semangat & bangkit menjadi manusia yg utuh yg bisa berkontribusi bagi banyak orang.

Joni lahir di Baltimore, Maryland, Amerika, ia tumbuh sebagai seorang gadis remaja yg luar biasa. Ia menikmati masa remajanya dengan menaiki kuda, mendaki gunung, bermain tennis & berenang. Tgl. 30 July 1967. Ia terjun di Cheasepeake Bay untuk berenang. Namun ia tdk menduga airnya saat itu sdg dangkal. Ia menghantam dasar pantai yg terdiri dari batu2 keras. Ia menderita patah tulang punggung yg menyebabkan kelumpuhan total dari bahu kebawah.

Selama 2 th di rehabilitasi, ia sangat marah, depresi & mau bunuh diri. Pada akhirnya ia menemukan jalan terang Tuhan dengan belajar melukis menggunakan giginya. Ia pun mulai menjual lukisannya. Dan singkat cerita ia menjadi orang yang sangat terkenal.

Ia mengucapkan kalimat yg sgt dahsyat: “Always remember: You can’t live on yesterday’s grace.”-- kita tdk akan dapat hidup dengan mengandalkan Anugrah Tuhan yg kemarin. Karena itu sdh lewat. Kita patut bersyukur bahwa hari ini pun Anugrah Tuhan datang pada kita. Sebab itu… dengan Anugrah yg diberikan pada hari ini mari kita berkarya yg sebaik-baiknya. Sebab kita tdk tahu apakah esok hari Anugrah seperti hari ini akan datang kembali.

Berikut adalah doa Joni yg sangat terkenal, biarlah doa ini menjadi doa kita di hari ini:
“God, I don’t have the will; may I borrow Your will.
God, I don’t have strength; may I borrow Your strength.
God, I don’t have resources; may I borrow Your resources.
And grace upon grace upon grace comes to me, and here I am.”

“Tuhan, saya tdk punya tujuan; bolehkah saya meminjam tujuanMu.
Tuhan, saya tdk ada kekuatan; bolehkah saya meminjam kekuatanMu.
Tuhan, saya tdk punya sumber daya; bolehkah saya meminjam sumber dayaMu.
Dan dari satu anugrah ke satu anugrah yg datang pada saya, dan inilah saya.

Cerdik Seperti Ular


Laksama Heihachiro Togo berhasil merusak armada AL Rusia pada pertempuran di laut Jepang. Kemudian ia mengunjungi AS. Pada jamuan makan kenegaraan utk menghormati Laksamana Heihachiro Togo, William Jennings Bryan diminta utk memimpin acara bersulang yg mana minuman yg dihidangkan adl sampanye. Padahal William terkenal krn tdk minum alkohol.

Dgn cerdik ia menuangkan air putih ke gelasnya sementara hadirin memegang gelas berisi sampanye & berkata "Laksamana Togo telah memenangkan pertempuran di air, maka saya juga menggunakan air utk bersulang dgnnya. Jika beliau memenangkan pertempuran diatas sampanye, maka saya akan bersulang dgn sampanye. Mari kita minum utk menghormati  Laksamana Heihachiro Togo". Hadirin tersenyum & minum dgn senang. Tindakannya tdk menyinggung perasaan Laksamana maupun petinggi negara.

Saat hendak mengambil keputusan, kita kerap dihadapkan buah simalakama. Dalam situasi serba sulit seperti itu, kita dituntut utk mengambil keputusan yg tepat. Bisakah kita? Yesus berkali-kali dihadapkan dgn situasi yg serba sulit. Disatu sisi, Yesus harus tetap mempertahankan integritasnya, namun disisi lain Yesus juga tdk mau terperangkap dlm jebakan org2 Farisi. Disinilah kualitas hikmat Yesus terlihat. Yesus selalu lolos dari jebakan mereka, namun pada saat yg sama tetap mempertahankan integritas NYA.

Yesus tahu persis bahwa dunia ini dipenuhi dgn serigala yg licik. Karena itu Yesus berpesan agar kita cerdik seperti ular & tulus seperti merpati. Tanpa kecerdikan, kita akan habis dibodohi oleh mereka yg licik. Tanpa ketulusan maka kita tdk akan ada bedanya dgn para serigala itu. Jadi kombinasi yg tepat adl bagaimana kita cerdik & tulus pada saat yg sama. Jadilah serupa dgn Kristus. Tulus & berhikmat. Inilah kualitas yg membuat kita tetap bertahan & menjadi terang bagi dunia ini.

Have a Nice Day...