Sunday, May 29, 2016

Kosongkan Cangkirnya


Seorang profesor mengunjungi seorg arif bijaksana hendak bertanya2 mengenai hikmat & kebijaksanaan. Si empunya rumah menyajikan minuman. Ia menuangkan teh ke dlm cangkir tamunya hingga penuh. Bukannya berhenti, ia terus menuang sampai teh itu meluap & tumpah. Tak tahan berdiam diri, profesor tsb berseru "Cangkirnya sdh penuh. Anda tdk bisa menuangkan teh lagi ke dlm nya". Sang arif bijaksana menyahut "Seperti halnya cangkir ini, anda telah dipenuhi dgn pendapat & anggapan anda sendiri. Bagaimana saya bisa menunjukkan kebijaksanaan kalau cangkir anda tdk dikosongkan terlebih dahulu?".

Ahli Taurat & org2 Farisi adl kaum yg sangat terpelajar. Ilmu Agama mereka amat tinggi. Namun, justru krn itu mereka sulit menerima pengajaran yg disampaikan Yesus. Drpd belajar dari Yesus, mereka lebih sering mempertanyakan & menyerang ajaran Kristus. Mereka menganggap Yesus membagikan instruksi yg berbeda dgn hukum Taurat. Mereka tdk peduli sekalipun Yesus sdh menandaskan bahwa kedatangan NYA ke dunia bukan utk meniadakan Hukum Taurat, melainkan utk menggenapinya (Mat 5:17).

Saat berkhotbah diatas bukit, Yesus menyatakan "Berbahagialah org yg lapar & haus akan kebenaran". Org yg demikian akan mencari cara utk memuaskan dahaga & lapar. Mereka akan mencari kebenaran. Dan saat kebenaran itu dibagikan, mereka akan menerimanya dgn lahap. Sebaliknya, org yg merasa sdh benar, ibarat org yg kenyang. Mereka akaan menolak saat kebenaran itu dibagikan krn merasa tdk begitu membutuhkannya.

Kita mungkin sdh bertahun2 mengikut Yesus. Alkitab sdh dibaca tuntas, byk ayat hapal diluar kepala, bahkan mungkin kita sdh menjadi pengajar bagi saudara seiman. Namun baiklah hari ini kita kembali "mengosongkan cangkir" kita kembali & melaparkan diri dihadapan Allah. Biarlah kiranya kebenaran Kristus memuaskan kita sehingga kitapun akan disebut berbahagia.

Tetap semangat dlm Tuhan & Tuhan Yesus mengasihi selalu.

Saturday, May 28, 2016

Pohon Willow

Pagii sahabat, firman utk menjd berkat kita semua,

Maz1:3: "Ia spt pohon, yg ditanam di tepi aliran air, yg menghasilkan buahnya pd musimnya, dan yg tdk layu daunnya; apa saja yg diperbuatnya berhasil."

Pohon Willow atau yg dikenal dg pohon Dedalu/ Gandarusa adlh pohon yg biasa tumbuh di tepi aliran air. Kayunya yg keras ini digunakan utk membuat furniture dan rantingnya yg sdh tdk berdaun dpt dibuat menjadi anyaman. Batang pohon Willow ini sgt lentur dan dpt dijalin & dibengkokkan sesuka hati.

Hal menarik lainnya mengenai pohon Willow ini adalah ia memiliki akar yg kuat & tangguh. Ia sangat mudah tumbuh. Pohon Willow adlh gambaran kehidupan org percaya yg Allah inginkan, lentur di bwh tuntunan Roh Kudus & dg mudah dpt digerakkan utk memenuhi tujuan Nya semula.

Ayat hari ini menegaskan bhw Allah tdk hanya ingin hidup kita diberkati (ay 1), tetapi Allah ingin kita berbuah (ay2,3). Dan utk berbuah, langkah pertama yg hrs dilakukan adalah merenungkan firman Tuhan siang & malam. 'Merenungkan' dlm bhs Ibrani adalah hagah, yg dibaca haw-gaw yg memiliki arti merefleksikan, merenungkan sesuatu dg mengucapkan berulang2.

Dan ketika kita telah menyukai & merenungkan firman Tuhan, maka kita akan berbuah pd musimnya. Berbuah pd musimnya memiliki arti bahwa kita akan menghasilkan buah yg diharapkan pd momen yg spesifik itu. Dengan kata lain, ketika Allah menginginkan kita berseru maka berserulah kepada Nya. Ketika Allah inginkan kita berdoa , maka berdoa & bercakap-cakap lah kpd Nya. Ketika kita diminta utk bersaksi, maka bersaksilah ttg Allah. Dg demikian hidup kita tidak hanya diberkati, tetapi jg berbuah bagi banyak org. Ketika kita berbuah mk org dpt melihat pekerjaan tangan Allah atas hidup kita.

Mari kita jangan hanya puas diberkati, ttp berbuahlah bg kemuliaan nama Nya.

Happy Weekend. Tuhan memberkati kita semua.

Bukan Soal Perasaan


Tomas Borge adl seorg pemimpin yg berjuang melawan rezim diktator di Nicaragua. Selama revolusi berlangsung, Borge ditangkap & dimasukkan ke dlm penjara. Ia mengalami penyiksaan yg kejam selama lebih dari 500 jam. Namun kemudian situasi berubah. Revolusi selesai & Borge dibebaskan, bahkan dia diangkat menjadi mentri dalam negri. Sekarang para penyiksanya yg berada dipenjara. Suatu kali Borge bertemu dgn seorg penyiksanya dipenjara. Org itu dulu pernah menyiksanya dgn kejam. Borge berkata kpd org itu, "Sekarang tiba saatnya bagi saya utk membalas dendam". Diluar dugaan ia mengulurkan tangannya & berkata "ini pembalasan saya. Saya mengampunimu".

Kadang org memilah-milah soal pengampunan. Kalau misalnya kaki kita terinjak, okelah kita ampuni. Kalau org menjelekkan kita, okelah kita ampuni. Tetapi bila pasangan kita selingkuh ? Bila sahabat kita melarikan sejumlah besar uang kita sampai kita bangkrut? Nah ini susah kalo disuruh mengampuni.

Namun, bagaimana pun juga Tuhan mengajarkan kita utk mengampuni siapapun yg bersalah kpd kita, apapun bentuk kesalahannya. Karena Bapa sendiri sudah mengampuni kita. Jadi pengampunan berbicara soal melakukan bagian kita. Kalau kita yg bersalah ya minta maaf. Kalau pihak lain tdk mau mengampuni kita itu adl urusan dia dgn Tuhan. Kalau org lain yg menyakiti kita, maka bagian kita adl memgampuninya. Mengampuni bukan soal perasaan, tetapi soal tindakan/kemauan. Bisa saja perasaan kita masih kesal. Tetapi kita menyapa dia, berbuat baik kpd musuh kita.  Hebatnya adl, Tuhan memberi kemampuan kita utk melakukannya.

Byk contoh kesaksian org yg mengampuni org lain. Kesamaannya adl mereka semua merasa lebih bahagia & merdeka daripada sebelumnya. Ini kembali berpulang kpd kita. Mau mengampuni atau tdk. Jika kita mengampuni maka kita merdeka. Kita tetap memiliki damai sejahtera. Memaafkan, mengampuni dan memberkati adl kunci kebahagiaan hidup di dalam Tuhan.

Tetap semangat, jaga hati & Tuhan Yesus mengasihi selalu. πŸ˜‡

Friday, May 27, 2016

Religius vs Spiritual


Ada beberapa perbedaan antara Religius dan Spiritual:


1. Orang *religius* adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada.

Sedangkan orang *spiritual* adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu hadir.

Orang melakukan perbuatan tidak baik karena ia berpikir Tuhan hanya ada,
tapi tidak hadir.

Sedangkan orang *spiritual* berpikir bahwa Tuhan ada di manapun dia berada.

2. Orang *religius* adalah orang yang merasa paling suci dan paling benar.

Orang *spiritual* adalah orang yang melihat semua orang adalah setara,
semua punya kelebihan dan kekurangan.

3. Orang *religius* adalah orang yang mudah melihat perbedaan dan sensitif dengan perbedaan.

Orang *spiritual* adalah orang yang mudah melihat persamaan,
mau menerima perbedaan,
mau mendengarkan orang lain.

4. Orang *religius* adalah orang yang hanya mementingkan simbol-simbol agama dan ritual agama saja.

Orang *spiritual* adalah orang yg menyembunyikan ibadahnya dari orang lain dan mempraktekkan keagamaan nya dimanapun dan kapanpun.

5. Orang *religius* adalah orang yg baik dalam urusan ibadah saja.

Orang *spiritual* adalah orang yang baik dalam semua urusan,
karena menganggap semua urusan adalah ibadah.

Tanpa *spiritual*,
ibadah yang dilakukan hanya menjadi ritual semata.

Ritual agama diperlukan,
tapi harus dilakukan dengan kesadaran dan cinta kepada Tuhan.

*Religius* adalah cara untuk meraih *spiritual*.

Kita bisa menjadi *spiritual* tanpa melakukan hal-hal yang *religius*.

Tapi hal itu tidaklah lengkap,
karena beragama tanpa ibadah tidaklah lengkap.

Untuk menjadi orang yang *spiritual* kita harus ingat dengan esensi dan hakekat kita ada di dunia ini,
dan mencari makna dari setiap yang kita lakukan.

6. Orang *religius* cenderung exclusive.

Orang *spiritual* biasanya suka membumi.

Marilah kita belajar menjadi orang  yg lebih *spiritual* daripada *religius*  o-=) πŸ‘.    


God bless U.

Wednesday, May 25, 2016

Cinta Perlu Dibuktikan


Buat anda yg pria, pernahkah anda mengalami rasanya cinta "digantung" saat anda menyatakan cinta? Tidak ditolak, tapi juga tdk diterima. Lihat saja nanti, demikianlah jawaban yg anda dptkan. Meski anda sudah menunggu sampai lumutan, tetap saja si cewek "menggantungkan" jawabannya. Buat anda yg wanita, pernahkah anda menggantungkan jawaban seperti itu? Dgn tdk menolak berarti anda sebenarnya juga menaruh hati. Jika memang menaruh hati, mengapa tdk segera mengiyakan? Sederhana "Jika memang cinta, apa buktinya?" Benar, kadar cinta memang harus dibuktikan, bukan sekedar diucapkan saja.

Abraham menyatakan cintanya kpd Tuhan bukan hanya melalui pernyataan iman saja. Bukan hanya melalui doa atau mezbah2 yg ia dirikan bagi Tuhan. Abraham membuktikan cintanya melalui pengorbanan. Satu pengorbanan yg sangat sulit utk dilakukan, yaitu mempersembahkan anaknya yg tunggal. Terbukti benar bahwa cinta Abraham kpd Tuhan lebih besar dr pd cintanya kpd anak semata wayangnya, bahkan lebih besar dari cintanya kpd dirinya sendiri. Kadar cinta Abraham kpd Tuhan yg murni seperti itulah yg menggerakkan hati Tuhan utk bersumpah kpd diri NYA sendiri utk memberkati Abraham & menjadikannya sebagai bangsa yg besar.

Cinta kpd Yesus tdk cukup jika hanya kita tunjukkan melalui nyanyian, doa & perkataan. Sebab kadangkala kita seperti apa yg tertulis dlm Matius 15:8 "Bangsa ini memuliakan AKU dgn bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada KU". Cinta kpd Yesus harus dibuktikan. Pembuktian yg paling sahih adl melalui pengorbanan. Sebagaimana Tuhan sdh membuktikan cinta NYA dgn pengorbanan NYA diatas kayu salib, apakah pengorbanan yg sdh kita lakukan bagi NYA? Paulus menasihatkan kita, "Demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yg hidup, yg kudus & yg berkenan kpd Allah. Itu adl ibadahmu yg sejati (Roma 12:1)


Tuhan Yesus mengasihi selalu.

Friday, May 20, 2016

Kuat Karena Latihan


Siang itu kami tiba ditepi hutan disebuah puncak gunung. Seorg rekan melihat 2 onggokan kayu bakar yg terikat rapi. Bilah2 kayu bakar berukuran besar itu diikatkan diujung2 sebuah tongkat. Siap dibawa. Kami beberapa kali berpapasan dgn pria2 desa yg memikulnya menuruni gunung sambil sedikit berlari. Rekan kami iseng mencoba memikulnya. Oh, ternyata berat sekali. Pikulan itu tak terangkat sedikit pun. Saat itu kami baru sadar betapa kuatnya para pembawa kayu bakar tadi.

Yosua lahir di Mesir & ikut merasakan penindasan. Dipadang gurun, ia menjadi abdi Musa & turut mengalami semua suka duka. Saat harus menghadapi org Amalek, Musa menunjuknya memimpin peperangan (Kel 17). Hanya dia yg menemani Musa menerima 10 perintah Allah diatas gunung Sinai (Kel 24). Ia menjadi salah satu dari 12 pengintai tanah Kanaan. Cuma ia & Kaleb yg memberi laporan yg jujur (Bil 13).

Ditempa oleh semua latihan yg diterimanya setiap hari, Yosua menjadi sosok yg perkasa. Tak heran kalau Allah memilih dia menggantikan Musa. Dibawah kepemimpinannya, bangsa Israel membelah sungai Yordan (Yos 3), merobohkan tembok Yerikho (Yos 6) & mengalahkan bangsa2 yg mendiami Kanaan. Hingga akhir hidupnya, Yosua berhasil menjaga Israel tetap menyembah Allah yg hidup (Yos 31).

Sebagimana Yosua ditempa sejak muda hingga menjadi pemimpin yg perkasa demikian juga halnya dgn iman kita. Kita sanggup mengangkat beban kehidupan yg begitu berat hanya ketika kita sudah dilatih dgn beban2 hidup sebelumnya. Miliki cara pandang yg positif utk setiap masalah yg Tuhan ijinkan datang dlm hidup kita. Setiap masalah justru akan melatih iman menjadi kuat dari sebelumnya. Semakin besar tantangan yg kita hadapi, semakin kokohlah iman kita. Dengan demikian, iman kita akan semakin disempurnakan oleh masalah2 yg kita hadapi. Jadi tak perlu bersikap negatif dlm melihat masalah maupun tantangan.

Mazmur 119:71
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Tuhan Yesus mengasihi.

Thursday, May 19, 2016

Saat Petrus Hampir Tenggelam


Saat para murid Yesus berlayar & muncul badai, tiba2 tampak satu sosok yg berjalan diatas air. Para murid sempat ketakutan krn mengira itu hantu. Tapi, ternyata itu Yesus yg langsung berkata "Tenanglah, AKU ini, jangan takut" (Mat 14:22-33). Namun ternyata itu belum cukup bagi Petrus. Ia pun merasa sosok itu perlu mbuktikan lebih lagi. Maka Petrus "menantang" jika DIA benar2 Yesus, maka Petrus juga akan bisa berjalan diatas air seperti Yesus. DIA menyanggupinya & benar saja, Petrus benar2 bisa berjalan diatas air. Sayang, itu hanya sebentar. Alkitab mencatat, saat merasakan tiupan angin, Petrus merasa bimbang & mulai tenggelam.

Petrus tenggelam karena bimbang. Namun mengapakah ia bimbang? Apakah karena tiupan angin? Bukan. Yg membuat ia bimbang adl krn Petrus mengubah fokusnya. Fokus awal Petrus sebenarnya Yesus. Namun ketika Petrus mulai berjalan diatas air, fokus Petrus kini adl mujizat itu. Ini terjadi saat Petrus mulai fokus pada kenyataaan bahwa ia mengalami mujizat yaitu berjalan diatas air. Tak heran, sebuah tiupan anginpun sdh bisa menggoyahkan fokusnya & hampir mbuatnya tenggelam.

Hal ini juga bisa terjadi pada kita. Berapa banyak kita yg saat berdoa, awalnya fokus kita adl Tuhan. Tapi, saat perubahan & jawaban itu sdh diberikan, fokus kita tdk lagi pada DIA, melainkan pada jawaban doa itu saja. Misalnya, kita berdoa pada Tuhan utk masalah keuangan kita. Dan begitu keuangan kita mulai lancar, usaha kita mulai laris bahkan mperoleh keuntungan besar sehingga masalah keuangan kita bisa diatasi, fokus kita pun hanya pada hal2 itu. Tdk heran kita pun mudah jatuh & tenggelam dlm masalah yg berbeda lagi. Tetap berfokus pada Tuhan apa pun yg terjadi. Inilah yg seharusnya kita lakukan.

Dalam keadaan baik, bahkan saat mujizat kita alami, kita tdk sombong krn sadar bahwa itu semua karena Tuhan saja. Dalam keadaan buruk, kita tdk mengeluh / meninggalkan Tuhan karena kita sadar bahwa Tuhan adl Sumber Pertolongan & Kekuatan kita.

God Bless U.

Tuesday, May 17, 2016

Menjadi Manusia Yang Bahagia

Satu lagi dari Sri Paus Fransiskus yang sangat layak dibaca :

MENJADi MANUSIA YANG BAHAGIA !!!

Alihbahasa oleh Rm. Ignatius Ismartono, SJ

"Engkau mungkin memiliki kekurangan, merasa gelisah dan kadangkala hidup tak tenteram, namun jangan lupa hidupmu adalah sebuah proyek terbesar di dunia ini. Hanya engkau yang sanggup menjaga agar tidak merosot.
Ada banyak orang membutuhkanmu, mengagumimu dan mencintaimu.

Aku ingin mengingatkanmu bahwa menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai, atau jalan tanpa musibah, atau bekerja tanpa merasa letih, ataupun hubungan tanpa kekecewaan.
Menjadi bahagia adalah mencari kekuatan untuk memaafkan, mencari harapan dalam perjuangan, mencari rasa aman di saat ketakutan, mencari kasih di saat perselisihan.

Menjadi bahagia bukan hanya menyimpan senyum, tetapi juga mengolah kesedihan.

Bukan hanya mengenang kejayaan, melainkan juga belajar dari kegagalan.

Bukan hanya bergembira karena menerima tepuk tangan meriah, tetapi juga bergembira meskipun tak ternama.

Menjadi bahagia adalah mengakui bahwa hidup ini berharga, meskipun banyak tantangan, salah paham dan saat-saat krisis.

Menjadi bahagia bukanlah sebuah takdir, yang tak terelakkan, melainkan sebuah kemenangan bagi mereka yang mampu menyongsongnya dengan menjadi diri sendiri.

Menjadi bahagia berarti berhenti memandang diri sebagai korban dari berbagai masalah, melainkan menjadi pelaku dalam sejarah itu sendiri.

Bukan hanya menyeberangi padang gurun yang berada diluar diri kita, tapi lebih dari pada itu, mampu mencari mata air dalam kekeringan batin kita.

Menjadi bahagia adalah mengucap syukur setiap pagi atas mukjizat kehidupan.

Menjadi bahagia bukan merasa takut atas perasaan kita. Melainkan bagaimana membawa diri kita. Untuk menanggungnya dengan berani ketika diri kita ditolak.

Untuk memiliki rasa mantab ketika dikritik, meskipun kritik itu tidak adil.

Dengan mencium anak-anak, merawat orang tua, menciptakan saat-saat indah bersama sahabat-sahabat, meskipun mereka pernah menyakiti kita.

Menjadi bahagia berarti membiarkan hidup anak yang bebas, bahagia dan sederhana yang ada dalam diri kita; memiliki kedewasaan untuk mengaku "Saya Salah", & memiliki keberanian untuk berkata "Maafkan Saya"...

Memiliki kepekaan untuk mengutarakan "Aku membutuhkan kamu" ; memiliki kemampuan untuk berkata "Aku...

Dengan demikian hidupmu menjadi sebuah taman yang penuh dengan kesempatan untuk menjadi bahagia.

Di musim semi-mu, jadilah pecinta keriangan. Di musim dingin-mu, jadilah seorang sahabat kebijaksanaan.

Dan ketika engkau melakukan kesalahan, mulailah lagi dari awal. Dengan demikian engkau akan lebih bersemangat dalam menjalankan kehidupan.

Dan engkau akan mengerti bahwa kebahagiaan bukan berarti memiliki kehidupan yang sempurna, melainkan menggunakan  untuk menyirami toleransi, menggunakan kehilangan untuk lebih memantabkan kesabaran, kegagalan untuk mengukir ketenangan hati, penderitaan untuk dijadikan landasaan kenikmatan, kesulitan untuk membuka jendela kecerdasan.

Jangan menyerah... Jangan berhenti mengasihi orang orang yang engkau cintai... Jangan menyerah untuk menjadi bahagia karena kehidupan adalah sebuah pertunjukan yang menakjubkan.

Dan engkau adalah seorang manusia yang luarbiasa !!!"πŸ™πŸ™πŸ™

- Paus Fransiskus -

Mengendalikan Hati


Seorg pemuda yg ingin belajar ttg kebijaksanaandibawa gurunya ke sebuah toko patung. Disana ada 3 buah patung yg sangat mirip. Namun guru itu berkata hanya 1 patung yg paling berharga. Pemuda itu disuruh menentukan mana patung itu. Pemuda itu membandingkan ketiganya. Semua bentuknya persis, beratnya sama, dibuat dari bahan yg sama, bahkan bunyi ketika dipukul juga sama. Apa bedanya? Ia menyerah.

Sang guru pun menenggelamkan patung itu ke dlm air. Saat di dlm air itulah, buih udara kluar dari ke 2 telinga patung pertama. Sementara utk patung ke 2, buih udara keluar dari telinga & mulutnya. Sedangkan utk patung ke 3, buih udara keluar dari 1 lubang telinganya saja. Patung ke 3 lah yg paling berharga. Kenapa? Patung ke 3 adl lambang dari org yg bisa menjaga hati. Saat mendengar sesuatu ia tdk mengabaikannya sperti patung pertama yg masuk kuping kiri kluar kuping kanan. Namun, ia juga tak lantas mengumbar semua yg ia dengar seperti patung ke 2 yg berlubang di mulutnya

Intinya adl mengendalikan hati. Org yg tdk bisa mengendalikan hatinya akan jatuh dlm kegagalan. Lihat kisah Simson. Simson membuka rahasia kekuatannya pada Delila krn tdk bisa menahan hatinya. Ada byk kejadian di dlm hidup kita yg kadang mbuat kita seolah tdk lagi bisa menahan hati. Ledakan amarah, caci maki, hingga kekerasan & dosa2 lainnya bisa terjadi ketika kita gagal dlm menahan & mengendalikan hati serta emosi kita.

Bandingkan ini dgn sikap Maria. Beberapa kali Alkitab mencatat saat Maria menghadapi hal yg membingungkan yg mungkin membuat emosinya mluap, Maria justru memilih merenungkan & menyimpan hal itu dlm hatinya (Luk 2:19). Sikap mengendalikan hati serta emosi ini harus dimiliki anak Tuhan. Selalu bertanya dulu pada Tuhan, merenungkan perkara membingungkan / menjengkelkan itu dgn panduan Roh Kudus & Firman Tuhan supaya kita tahu apa yg mesti dilakukan, itu yg harus kita lakukan.

Menjaga hati akan menjaga akan menjaga kita tidak jatuh dlm kesalahan bertindak. Gbu

KehendakMu yang Terbaik

Sebab aku yakin
*ENGKAU* akan memberikan anugerah dalam hidupku ...
*KEHENDAKMU*  adalah yang ter *BAIK* bagiku ..

Ketika aku ingin hidup *KAYA*,
aku lupa,
bahwa *HIDUP* itu sendiri
adalah sebuah *KEKAYAAN*.

Ketika aku berat utk *MEMBERI*,
aku lupa,
bahwa *SEMUA* yang aku miliki
juga adalah *PEMBERIAN*.

Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*,
aku lupa,
bahwa dalam *KELEMAHAN*,
Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*.

Ketika aku takut *Rugi*,
Aku lupa,
bahwa *HIDUPKU* adalah
sebuah *KEBERUNTUNGAN*,
kerana *AnugerahNYA.*

Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu *BERSYUKUR* kepadaNYA

Bukan karena hari ini *INDAH*
kita *BAHAGIA*.
Tetapi karena kita *BAHAGIA*,
maka hari ini menjadi *INDAH*.

Bukan karena tak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*.
Tetapi karena kita optimis, *RINTANGAN* akan menjadi tak terasa.

Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*.
Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.!
semuanya menjadi *MUDAH*.

Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*.
Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*,

Tak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*.

Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar,
cukuplah menjadi *JALAN SETAPAK* yang dapat dilalui orang.

Bila kita tidak dapat menjadi matahari,
cukuplah menjadi *LENTERA* yang dapat menerangi sekitar kita.

Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,
maka *BERDOALAH* untuk kebaikan.
πŸ€πŸŒΏπŸ€πŸŒΏ

Menjadi Sempurna


Muda, kaya, saleh. Mungkin kata "sempurna " adl ungkapan yg tepat bagi pemuda dalam Matius 19:16-26.

Matius 19:16
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Apalagi ia tunjukkan kerendahan hatinya dgn menanyakan kekurangan yg ada dlm dirinya dlm menuju hidup kekal dgn bahasa yg santun kpd Yesus. Setiap org yg melihat & mendengarnya pun pasti berpendapat bila ia adl seorg yg menyediakan diri utk dibentuk oleh Tuhan & sungguh2 beriman dgn baik.

Siapa sangka jika dibalik sikap hormat yg ditampilkan tersimpan kebusukan. Ia tdk sungguh2 bertanya utk mendptkan pengertian yg benar ttg Kerajaan Allah, melainkan ingin memamerkan kesalehan hidupnya dihadapan banyak org. Ia dipenuhi dgn kesombongan & kemuliaan semu dibalik kesantunannya. Pertanyaan "apa lagi yg masih kurang?" lebih merupakan tuntutan supaya ia mendpt pujian atas kesempurnaan yg ia banggakan. Ia tdk ingin mendpt arahan lebih lanjut dari Yesus. Terbukti ia berlalu dgn sedih ketika Yesus menyampaikan apa yg harus dilakukannya demi mencapai kesempurnaan. Ada perasaan berat hati ketika ia harus melepaskan diri dari hartanya.

Seseorg mungkin tdk melakukan dosa yg keji. Tetapi ia bisa menjadi gagal dimata Tuhan karena kesombongannya yg selalu mengandalkan kekuatan diri sendiri. Mungkin ia bersih dari kecemaran yg tampak. Namun, kebinasaan mengancamnya krn kebusukan yg tersembunyi di dlm hatinya.

Marilah kita waspada supaya kita jangan menjadi sombong dgn merasa telah berhasil menjaga kesalehan hidup. Org yg bertumbuh di dlm Tuhan akan merasa memiliki banyak kekurangan dlm dirinya. Bukan berarti menjadi minder / rendah diri. Tapi dgn kesadaran itu akan semakin mengandalkan kekuatan Tuhan sebagai penopang & penolong serta memberi diri utk dibentuk oleh NYA.

MANUSIA MELIHAT APA YG DILUAR, NAMUN TUHAN MENGUJI HATI.

Tetap  semangat dlm Tuhan & Tuhan Yesus mengasihi kita selalu.

Monday, May 9, 2016

Laba-laba, Lebah dan Semut


Coba rusak jaring LABA-LABA dan dengan segera LABA - LABA akan membuatnya lagi.

Ambil madu LEBAH maka dengan cepat LEBAH akan membuat sarang yang baru.

Coba hancurkan rumah SEMUT, maka dalam sekejap SEMUT akan sibuk membangun sarangnya kembali.

LABA-LABA, LEBAH & SEMUT memberikan inspirasi kepada kita tentang bagaimana menghadapi KERASNYA KEHIDUPAN ini dengan satu tekad : PANTANG MENYERAH .

Jangan pernah menyerah jika sedang berusaha meraih impian. Tidak ada alasan untuk menyerah.

Orang GAGAL selalu mencari-cari ALASAN tapi orang SUKSES selalu mencari MOMENTUM

Tahukah bahwa keberhasilan kita dalam hidup ini tidak hanya sekedar berada pada tempat dan waktu yg TEPAT, tapi juga berada pada waktu dan tempat yg SALAH, namun tidak pernah menyerah dan senang mencari alasan.

Kita boleh saja memiliki impian yg besar, tapi tanpa SEMANGAT, KERJA KERAS , KETABAHAN , TAHAN UJI dan PANTANG  MENYERAH , maka IMPIAN itu hanyalah sebuah khayalan belaka.

Ketika putus asa, ragu, lelah, atau hampir diambang kegagalan, ingatlah kembali akan IMPIAN yg ingin diraih.

Impian itu akan menjadi sumber inspirasi yg akan selalu menguatkan kita dan memberi MOTIVASI  yang besar.

Hidup ini KERAS tetapi bukan berarti harus menyerah begitu saja tanpa mencoba cara yg lain.

Success become when you believe.
Have a Great Day.

Saturday, May 7, 2016

Don't Give Up


(Sebuah kisah nyata)

Dr. Mark, seorang spesialis kanker yang terkemuka, sedang dalam perjalanan menuju sebuah konferensi, utk menerima, penghargaan bidang riset medis.

Dia sangat bersemangat dan ingin secepatnya tiba di sana. Ia telah bekerja keras dan lama utk risetnya itu dan merasa layak utk menerima penghargaan tsb.

Akan tetapi, 2 jam setelah pesawatnya tinggal landas, pesawat itu harus mendarat darurat di bandara terdekat akibat kerusakan teknis.Krn kuatir akan terlambat tiba di konferensi tsb Dr. Mark segera pergi ke bagian resepsion dan mendapati bhw penerbangan berikutnya baru ada 10 jam kemudian.

Resepsionis menyarankan agar ia menyewa mobil dan berkendara ke kota tempat konferensi itu yang hanya akan memakan wkt 4 jam berkendara.

Karena tidak ada pilihan lain, ia setuju utk berkendara meskipun ia tidak suka mengemudi jarak jauh.

Dr. Mark menyewa  mobil dan memulai perjalanannya.Akan tetapi, segera setelah ia berangkat, tiba2 cuaca menjadi buruk dan sebuah badai besar terjadi. Hujan yang terus turun menyulitkannya untuk melihat dan akhirnya ia melewati belokan yang seharusnya ia ambil.

Setelah 2 jam berkendara, ia yakin bahwa ia telah tersesat.

Mengemudi dalam hujan yg lebat di jalan yg terpencil, merasa lapar dan letih, dg sangat gelisah ia mulai mencari tanda2 adanya kehidupan (penduduk setempat).

Setelah beberapa waktu, ia menjumpai sebuah rumah tua  kecil. Dg putus asa, ia keluar dr mobil dan mengetuk pintu. Seorang wanita cantik membuka pintu.
Dr. Mark menjelaskan masalahnya dan meminta tolong kpd wanita tsb apakah ia bisa meminjam  teleponnya.

Tetapi wanita itu memberitahukannya bhw ia tidak memiliki telepon atau pun peralatan elektronik lainnya, namun wanita itu mengajak dokter itu utk masuk kerumahnya dan menunggu hingga cuaca membaik.

Kelaparan, basah dan kelelahan, sang dokter menerima tawaran baiknya dan masuk ke dlm rumah. Wanita itu memberinya teh panas & sesuatu utk dimakan.

Wanita itu mengajak utk berdoa bersama, namun Dr. Mark tersenyum dan berkata bhw ia hanya percaya akan kerja keras dan mempersilakan wanita itu utk melanjutkan doa

Sambil duduk menikmati tehnya,  Mark memperhatikan wanita itu berdoa di keredupan cahaya lilin, ia berdoa di samping sesuatu yg tampak seperti tempat tidur bayi yg kecil.

Setiap saat wanita itu selesai berdoa ia segera melanjutkannya dg doa lainnya.

Merasa bahwa wanita itu sedang membutuhkan pertolongan, sang dokter mengambil kesempatan utk berbicara segera setelah wanita itu selesai berdoa.
Sang dokter bertanya kepada wanita itu apakah sebenarnya yang ia inginkan dan apakah Tuhan akan mendengar doa2nya.

Ia lanjut bertanya tentang seorang anak di tempat tidur bayi tsb yg sepertinya sedang ia doakan. Wanita itu tersenyum getir dan berkata bhw anak itu adalah anaknya yg sedang menderita suatu jenis penyakit kanker yg jarang dan hanya ada 1 dokter, namanya dr Mark yg dpt menyembuhkan, namun wanita itu tidak mampu utk membayar Dr. Mark,  dan lagi Dr. Mark tinggal di kota lain yg jauh.

Wanita itu berkata: "Sejauh ini memang Tuhan belum menjawab doaku tetapi suatu hari Tuhan akan menciptakan jalan keluar, dan aku tidak akan membiarkan kekuatiranku mengalahkan imanku."

Kagum dan tak dapat berkata apa2, Dr. Mark berlinangan air mata.
Ia berbisik: "Tuhan Maha Besar."
Dan ia mengingat kembali rangkaian peristiwa yg ia alami.....ada kerusakan teknis di pesawat, badai yg melanda, ia tersesat di jalan, dan semuanya ini terjadi karena Tuhan tidak hanya menjawab doa wanita tsb tetapi juga memberinya sebuah kesempatan utk keluar dari dunia yg materialistis dan memberikan sebagian waktunya utk orang2 miskin yang putus asa yg tidak memiliki apapun selain doa-doa yg kaya....

🐣......, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. πŸ™

Tidak ada yg kebetulan di dalam hidup ini.
Allah mampu membuka jalan2 yg mustahil dalam perhitungan manusia, bagi setiap orang yg berharap dan berserah penuh kepadaNya...

*SELAMAT PAGI πŸ˜‡πŸŒ·*

Wednesday, May 4, 2016

Pelajaran Dari Tukang Periuk


Dirumah tukang periuk itu, Yeremia belajar sesuatu yg menakjubkan siapakah Allah. Yeremia seakan tdk bisa melepaskan pandangannya saat tukang periuk itu terus memutar pelarikan & membentuk segumpal tanah liat tanpa bentuk menjadi sebuah periuk. Yeremia mungkin agak terkejut saat melihat tukang periuk itu menemukan adanya sebuah kesalahan dibagian periuk yg dibentuknya. Yeremia menyaksikan bagaimana tukang periuk itu tdk membuang hasil bentukan yg tdk sempurna itu. Ia memang menghancurkannya lagi menjadi tanah liat tak berbentuk, tapi ia mulai membentuk model periuk baru yg lebih indah. Yeremia belajar satu hal bagaimana Allah tdk pernah membuang umat NYA, IA begitu sayang kpd umat pilihan NYA itu.
Pelajaran kedua dari tukang periuk yg Yeremia temui adl ia melihat bagaimana tukang periuk itu tdk pernah merasa jijik saat bersentuhan dgn tanah liat yg begitu kotor itu. Tukang periuk itu dgn senang hati bersentuhan dgn tanah liat itu demi menuangkan hasil pemikiran & karya yg begitu berharga itu. Yeremia melihat sebuah hubungan yg indah antara Allah & umat ciptaan NYA. Allah selalu rindu terlibat dlm hidup ciptaan NYA. Allah tdk pernah ingin jauh dari kehidupan umat NYA & jari2 tangan NYA dgn penuh kesabaran membentuk hidupnya. Allah tahu sepenuhnya bahwa dosa telah merusak karya ciptaan NYA itu & Allah sendiri perlu turun tangan utk melenyapkan dosa itu & membawa ciptaan NYA itu kembali kpd NYA.

Demikian Allah menunjukkan cinta NYA kpd kita. Allah begitu mengasihi kita sehingga tdk ada satupun yg sanggup memisahkan kasih NYA dari hidup kita. Allah terus bekerja, memegang hidup kita & membentuk kita. Setiap kali Allah melihat ada sesuatu yg tdk beres yg bisa merusak hidup kita, seperti kejahatan atau sifat2 buruk dlm diri kita, IA pun dgn sabar menyingkirkan "kotoran" tsb & kembali membentuk hidup kita menjadi sebuah ciptaan yg baru. Allah itu setia, bahkan saat hidup kita demikian kotorpun, IA tetap mau menyentuh kita. Yeremia 18:1-17.

Tuhan Yesus memberkati.