Saturday, October 31, 2015

"Why be something to everybody when you can be everything to somebody?"

-GK Chesterton-

Quotes from Thomas Jefferson

The longer I live, the more I realize the impact of attitude in life.

Attitude, to me, is more important than facts.

It is more important than the past, than education, than money, then circumstances, than failures, than successes, than what other people think, say, or do.

It is more important than appearance, giftedness, or skill.

It will make or break a company, a church, a home.

The remarkable thing is we have a choice every day regarding the attitude we will embrace for that day.

We cannot change our past. We cannot change the fact that people will act in a certain way.

We cannot change the inevitable.

The only thing we can do is play on the one string we have, and that is our attitude.

I am convinced that life is 10% what happens to me and 90% how I react to it.

And so it is with you.

We are in charge of our attitudes.


Nothing can stop the man with the right mental attitude from achieving his goal; nothing on earth can help the man with the wrong mental attitude.”

 -Thomas Jefferson-
"I leave you free to be yourself, to think your thoughts, indulge your taste, Follow your inclination and behave in ways you decide are to your liking.. you have that freedom ..and you also have my love in the process."

-Anthony De Mello-
What makes a man motivated is …. sense of being needed, respected and loved by other people ( wife and childs especially )

Iman Bartimeus

IMAN BARTIMEUS

Dgn latar belakang sebagai pengemis buta, tentu Bartimeus bukanlah org yg memiliki pendidikan tinggi. Bahkan pengetahuan rohaninya kemungkinan besar juga rendah, mengingat org cacat tdk diperbolehkan masuk ke Bait Allah. Sekarang kita mendapat gambaran utuh seperti apa Bartimeus : pengemis, buta, miskin, tdk berpendidikan, tdk pernah menginjakkan kaki di Bait Allah & tdk memiliki pendidikan rohani. Meski demikian, Yesus memuji iman Bartimeus, iman yg mendatangkan mujizat & menyelamatkannya (Markus 10:46-52)

Iman Bartimeus sungguh besar. (1) hal ini terlihat ketika ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku". Sebutan Anak Daud menunjukkan pengakuan Bartimeus bahwa Yesus adl Mesias. Padahal dimasa itu, para cendikiawan & org2 saleh tdk memiliki pemahaman bahwa Yesus adl Mesias. (2) Bartimeus berteriak semakin keras ketika ia disuruh diam. Imannya tdk bisa dihambat & dimatikan dgn cara apapun. (3) Bartimeus menanggalkan jubah pengemisnya, menunjukkan bahwa ia pasti sembuh & hidupnya akan berubah. (4) Bartimeus menyatakan kebutuhannya dgn sangat jelas "Rabuni, supaya aku dapat melihat".

Iman Bartimeus harusnya menggugah kesadaran rohani kita. Bartimeus tdk pernah mengecap pendidikan rohani namun memiliki iman sedemikian besar kpd Kristus. Terlihat jelas betapa Bartimeus mengandalkan Tuhan & menjadikan Yesus sebagai satu2nya penolong dlm hidupnya.

MUJIZAT TDK DITENTUKAN APAKAH KITA PUNYA PENGETAHUAN ROHANI YG TINGGI, TAPI APAKAH KITA PUNYA IMAN YG BESAR.

Berkat atau Kutuk

BERKAT ATAU KUTUK
[Kisah Inspiratif]

Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih yang sangat cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah di lihat begitu kemegahannya, keagungannya dan kekuatannya.
Orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda jantan itu, tetapi orang tua itu selalu menolakuntuk menjualnya, "Kuda ini bukan kuda bagi saya," ia akan mengatakan. "Ia adalah seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang sahabat."
Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. "Orang tua bodoh," mereka mengejek dia, "sudah kami katakan bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami sudah peringatkan bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin. Mana mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu berharga? Sebaiknya anda sudah menjualnya. Anda boleh minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan di bayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda dikutuk oleh kemalangan."
Orang tua itu menjawab, "Jangan bicara terlalu cepat. Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di kandangnya. Itu saja yang kita tahu; selebihnya adalah penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana Anda dapat ketahui itu? Bagaimana Anda dapat menghakimi?"
Orang protes, "Jangan menggambarkan kita sebagai orang bodoh! Mungkin kita bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak di perlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah kutukan."
Orang tua itu berbicara lagi, "Yang saya tahu hanyalah bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau berkat, saya tidak dapat katakan. Yang dapat kita lihat hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti?"
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol; kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sudah membuktikan bahwa ia betul-betul tolol.
Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di curi, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya. Sekali lagi penduduk desa berkumpul di sekeliling tukang potong kayu itu dan mengatakan, "Orang tua, kamu benar dan kami salah. Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami."
Jawab orang itu, "Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah balik. Katakan saja bahwa selusin kuda balik bersama dia, tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat? Anda hanya melihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita, bagaimana anda dapat menilai? Kalian hanya membaca satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai seluruh buku? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan? Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai seluruh hidup berdasarkan satu halaman atau satu kata. Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah puas dengan apa yang saya tahu. Saya tidak terganggu dengan apa yang saya tidak tahu."
"Barangkali orang tua itu benar," mereka berkata satu kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda liar pulang bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit, binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian dijual untuk banyak uang.
Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan kedua kakinya patah.
Sekali lagi orang desa berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai.
"Kamu benar," kata mereka, "Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan. Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk membantumu. Sekarang kamu lebih miskin lagi."
Orang tua itu berbicara lagi, "Ya, kalian kesetanan dengan pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan. Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa tahu itu berkat atau kutukan? Tidak ada yang tahu. Kita hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang sepotong-sepotong."
Maka terjadilah 2 minggu kemudian negeri itu berperang dengan negeri tetangga. Semua anak muda di desa diminta untuk menjadi tentara. Hanya anak si orang tua tidak diminta karena ia sedang terluka. Sekali lagi orang berkumpul sekitar orang tua itu sambil menangis dan berteriak karena anak-anak mereka sudah dipanggil untuk bertempur. Sedikit sekali kemungkinan mereka akan kembali. Musuh sangat kuat dan perang itu akan dimenangkan musuh. Mereka mungkin tidak akan melihat anak-anak mereka kembali.
"Kamu benar, orang tua," mereka menangis, "Tuhan tahu kamu benar. Ini membuktikannya. Kecelakaan anakmu merupakan berkat. Kakinya patah, tetapi paling tidak ia ada bersamamu. Anak-anak kami pergi untuk selama-lamanya".
Orang tua itu berbicara lagi, "Tidak mungkin untuk berbicara dengan kalian. Kalian selalu menarik kesimpulan. Tidak ada yang tahu. Katakan hanya ini: anak-anak kalian harus pergi berperang, dan anak saya tidak. Tidak ada yang tahu apakah itu berkat atau kutukan. Tidak ada yang cukup bijaksana untuk mengetahui. Hanya Allah yang tahu."
*
Orang tua itu benar. Kita hanya tahu sepotong dari seluruh kejadian. Kecelakaan-kecelakaan dan kengerian hidup ini hanya merupakan satu halaman dari buku besar. Kita jangan terlalu cepat menarik kesimpulan.
Kita harus simpan dulu penilaian kita dari badai-badai kehidupan sampai kita ketahui seluruh cerita.
Saya tidak tahu dari mana si tukang kayu belajar menjaga kesabarannya. Mungkin dari tukang kayu lain di Galelia.
Sebab Tukang Kayu itulah yang paling baik mengungkapkannya:
"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."(Mat6:34)
Ia adalah yang paling tahu. Ia adalah yang menulis cerita kita. Dan Ia sudah menulis bab yang terakhir.
(In The Eye of The Storm - Max Lucado)

Friday, October 30, 2015

Istri itu Pendamping, bukan Pembantu

ISTRI ITU PENDAMPING, BUKAN PEMBANTU

Di pagi yang dingin...ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur.
"Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"
"Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya.
"Puji Tuhan.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia tidak bisa masak loh..."
"Iya terus kenapa..?" Sahut Ibu.
"Ya tidak kenapa-kenapa sih Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak kecewa, hehehe"

"Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?"
Aku menatap Ibu dengan tak paham.
Lalu beliau melanjutkan, "Ketahuilah Nak, itu semua adalah kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri." katanya sambil menyentil hidungku.
"Lho, bukankah Ibu setiap hari melakukannya?"
Aku masih tak paham juga.
"Kewajiban Istri adalah taat dan menjadi penolong suami." kata Ibu.

"Karena Bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud Istri yang menjadi penolong Suaminya"

Saya makin bingung Bu.
"Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah."
Beliau berbalik menatap mataku.
"Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?" tanya Ibu.
"Iya tentu saja Bu.."
"Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban Suami. Makanan adalah nafkah. Maka kalau masih berupa beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban Suami. Lalu menyiapkan rumah tinggal adalah kewajiban Suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban Suami."
Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yang cerdas dan kebanggaanku ini.
"Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban Suami. Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?"
"Karena Ibu juga seorang Istri yang menjadi penolong bagi Suaminya. Karena Ibu mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu melakukan semuanya. Jika Ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang kasih untuk Ibu."
Aku hanya diam terpesona.

"Jadi Laki-Laki selama ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap Lelaki berterimakasih pada Istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah Istri."
Ibuku tersenyum.

"Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?"
"Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut Suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain. Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya. Yang Lelaki sebaik mungkin membantu Istrinya. Toh impiannya rumah tangga sampai Surga"
". eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas ngapa-ngapain, gimana Bu?"
"Wanita yang baik tentu tahu bahwa ia harus menjadi penolong Suaminya sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang Lelaki yang baik tentu juga tahu bahwa Istrinya telah banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya."

Mudah"an bermanfaat. 🌷

Tak Masuk Akal

TAK MASUK AKAL

Hal penting apakah yg menjadi pertimbangan ketika kita bermaksud membeli sebidang tanah /rumah? Yg utama tentu saja lokasi & lingkungan yg aman. Selanjutnya kita akan memikirkan nilai investasi, seperti apa prospek tanah itu beberapa tahun kemudian. Dan ketika melihat tanah itu berada dlm lingkungan yg tdk sesuai dgn pertimbangan kita, kita pasti urung membelinya. Pertimbangan seperti ini sangat masuk akal.

Yeremia pernah mengalami dilema serupa. Tuhan berfirman kpd nya agar membeli tanah di Anatot. Awalnya, Yeremia seperti kita, punya byk pertimbangan ttg tanah itu. Pasalnya, saat itu Yerusalem, kota dimana tanah Anatot berada sedang dikepung tentara Babel. Bahkan kemungkinan besar tanah itu sudah dikuasai oleh Babel. Jadi tdk ada untungnya membeli tanah itu.

Membeli tanah di Anatot tentu saja tdk menjamin bahwa tanah itu bisa dimanfaatkan. Tetapi karena Tuhan yg menyuruhnya, Yeremia pun bertindak tak masuk akal dgn membeli tanah itu. Dengan membeli tanah serta menyimpan surat2 tanah dalam sebuah bejana tanah (agar tdk rusak) Yeremia telah menunjukkan iman bahwa suatu saat Anatot akan bebas dari penguasaan Babel & tanah itu akan menjadi tanah milik yg bisa diperjualbelikan lagi oleh nabi Yeremia sesuai yg dikatakan Tuhan.

Ketaatan kpd Firman Allah seringkali tampak tdk masuk akan bagi penglihatan org2 didunia ini. Begitupun bagi penglihatan kita. Tetapi jika kita mempercayai Firman Allah, kita pasti akan menunjukkan iman kita dgn melakukan Firman Tuhan yg tampak tdk masuk akal itu. Saat kita memutuskan hidup sesuai Firman Tuhan, Tuhan pasti membela kita.

JIKA KITA PERCAYA KPD TUHAN, KITA AKAN TAAT KEPADA-NYA, SEKALIPUN MELAKUKAN SESUATU YG TIDAK MASUK AKAL


Sebuah Perenungan

"Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, se- akan" harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobbyku tak banyak.

Saat ini aku terbaring di rumah sakit, merenung jalan kehidupanku: kekayaan, nama, kedudukan semuanya itu tidak ada artinya lagi ...

Malam yg hening, cahaya & suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafas maut kematian yg mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya buat diri gunakan itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas bagaikan monster yg mengerikan .
Tuhan memberi kita organ" perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yg terpendam  dalam hati kita yg paling dalam.. Bukan kegembiraan yg datang dari kehidupan yg mewah--- itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yg aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yg aku bisa bawa adalah kasih yg murni yg selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yg bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yg termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.

Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.  Kita berjalan di jalan kehidupan ini... Dgn berjalan nya waktu. ..Suatu  saat akan sampai ke tujuan. Bagaikan panggung pentas, tirai panggung pun akan ditutup, saat pentas telah berakhir.

Yg patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami- istri/ pasangan hidup dan juga kasih persahabatan antar teman.
-Steve Jobs-

Thursday, October 29, 2015

Iman Yang Benar

IMAN YANG BENAR

Alkitab memberikan definisi iman sbb : iman adl dasar dari segala sesuatu yg kita harapkan & bukti dari segala sesuatu yg tdk kita lihat (Ibrani 11:1). Sederhana nya, iman adl sebuah kepercayaan kpd Allah sekalipun kita tdk melihat NYA. Namun demikian, byk anak Tuhan memiliki cara pandang bahwa besar kecilnya iman seseorg ditentukan oleh besar kecilnya mujizat.

Suatu kali Yesus menegur dgn keras beberapa ahli Taurat & org Farisi yg meminta tanda atau mujizat kpd NYA. Dan Yesus berkata "Angkatan yg jahat & tdk setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kpd mereka tdk akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus" (Mat 12:39). Yesus hendak memberi pengertian kpd kita bahwa sesungguhnya org yg terus meminta tanda &mujizat utk meneguhkan iman mereka adl org yg lemah imannya.

Mereka percaya kpd Tuhan, jika melihat tanda & mujizat lebih dulu. Pengertian kedua adl bahwa iman yg benar & bertumbuh bukanlah dibangun oleh banyaknya tanda2 mujizat, tetapi dibangun melalui kehidupan persekutuan yg intim dgn Allah. Iman bertumbuh saat kita mengenal Allah secara pribadi, bukan krn melihat mujizat Allah.

Jika kita memiliki iman yg benar, maka kita tdk akan tergoncang sekalipun dihadapkan dgn persoalan yg berat & tdk terjadi mujizat apa2. Iman Sadrakh, Mesakh & Abednego tdk terlihat pada mujizat yg mereka alami, yaitu masuk dapur api tanpa terbakar. Iman mereka justru terlihat pada saat mereka memutuskan utk tdk menyembah patung buatan raja, walaupun Allah tdk menolong mereka (Dan 3:17-18).

IMAN YG BENAR ADL IMAN YG DIDASARKAN KPD KRISTUS BUKAN PADA MUJIZATNYA. BAHKAN SEKALIPUN TDK TERJADI MUJIZAT APA2, KITA TETAP PERCAYA KPD TUHAN.                                                                

Wednesday, October 28, 2015

Raksasa Itu Kecil

RAKSASA ITU KECIL

Sebuah masalah bisa dikatakan besar atau kecil, sebenarnya tergantung pada pembandingnya. Cth : memiliki utang 10juta itu besar bagi org yg asetnya lebih sedikit dari utangnya. Bagi orang tertentu, utang 10juta sama sekali tdk ada artinya karena ia memiliki aset yg jumlahnya lebih besar dari utangnya.

Raksasa itu kecil ? Tergantung pembandingnya. Sangat besar jika kita bandingkan dgn manusia biasa. Sangat kecil jika dibandingkan Tuhan pencipta semesta. Perbedaan sikap Saul & Daud saat menghadapi raksasa Goliat menunjukkan dgn jelas hal itu. Saul & segenap org Israel menjadi cemas & ketakutan saat ditantang Goliat (1Sam 17:1-58). Sebaliknya, Daud begitu berani menghadapi Goliat.

Mengapa Saul menjadi sedemikian takut? Karena DIA membandingkan raksasa itu dgn kekuatannya sendiri yg jauh dibawahnya. Daud berani menghadapi Goliat karena dia membandingkan raksasa itu dgn Allah yg menyertainya. Sebesar-besarnya Goliat, dia tdk ada apa-apanya dibandingkan Allah.

Setiap kali kita menghadapi masalah, seharusnya kita memiliki cara pandang seperti Daud. Ketika kita membandingkan masalah kita dgn kuasa Tuhan, masalah kita sama sekali tdk ada artinya. Sebenarnya prinsip ini sangatlah sederhana. Sayangnya kita kerap berjalan bukan dgn iman, tapi dgn apa yg kita lihat. Kita seperti Saul. Kita selalu mengukur masalah kita dgn kekuatan kita sendiri yg terbatas. Akibatnya, kita takut & tawar hati.

JIKA KITA MEMBANDINGKANNYA DENGAN TUHAN YG MAHA BESAR, MAKA MASALAH YG KITA HADAPI TERLIHAT BEGITU KECIL.

Saturday, October 24, 2015

Bukan Hanya Feeling

BUKAN HANYA "FEELING"

Yudas 1:9-10 dikisahkan bahwa pernah satu kali Mikhael, penghulu malaikat bertengkar dgn iblis mengenai mayat Musa. Kisah mengenai peristiwa ini memang tdk bisa ditemukan di Alkitab. Ditengarai, kisah ini adl bagian dari tradisi zaman itu. Jika kita baca Ulangan 34:6 keberadaan mayat Musa memang adl misteri karena Tuhan sendiri yg menguburkan Musa & tak seorg pun tahu kuburannya.

Bukan topik perdebatan Mikhael & iblis yg menjadi fokus disini. Fokusnya adl respons Mikhael yg mungkin sudah kesal dgn iblis. Mikhael yg, sebagi penghulu malaikat yg berkuasa mengusir iblis, hanya berkata "Kiranya Tuhan menghardik engkau". Hal ini kemudian dikontraskan dgn sikap para guru palsu yg gemar menghujat segala sesuatu yg sesungguhnya mereka tdk tahu benar, tapi hanya berdasarkan insting saja.

Mikhael tahu pasti siapa iblis itu. Mikhael juga sadar bahwa dirinya pemimpin malaikat yg punya kuasa melawan iblis. Tapi, responsnya adl ia tetap bergantung pada Allah. Sementara para guru palsu yg tak tahu yg mereka hadapi, tdk ragu utk mengeluarkan kesimpulan bahkan hujatan. Padahal tindakan mereka hanya atas dasar feeling saja.

Kita gemar menilai sesuatu, memutuskan & melangkah dgn pertimbangan feeling saja. Firman Tuhan kita kesampingkan & kita lebih percaya pada perasaan kita. Beriman bukanlah mengandalkan perasaan pribadi. Memang tdk mudah bahkan kadang terasa tdk praktis, jika kita selalu mencari kehendak Tuhan & bertanya pada NYA sebelum melangkah. Tapi, jika malaikat saja bersandar pada Tuhan, mengapa kita "kepedean" berjalan dgn mengandalkan feeling saja?

ORANG BERIMAN TIDAK MENGANDALKAN PERASAANNYA SENDIRI TAPI MENGANDALKAN PETUNJUK TUHAN.

Monday, October 19, 2015

Kegagalan Asa

KEGAGALAN ASA

Asa adl raja Yehuda yg ke 3 setelah pecahnya Kerajaan Israel pasca kekuasaan Salomo. Asa memerintah selama 41 thn (1Raja 15:9-24). Ia memulai pemerintahannya dgn baik. Ia mengadakan pembaruan terbatas, menghapuskan pelacuran bakti bahkan berani memecat Maakha, neneknya, dari kedudukan ibu suri, lalu menghancurkan patung Asyera ilah neneknya itu. Bahkan tak hanya itu, ia juga mempersembahkan persembahan yg kudus kpd Tuhan sebagai bukti kasih & hormatnya kpd Allah.

Tapi, hal yg menyedihkan dari kisah Asa ini adl ketika ia berusaha mencari kesembuhan utk kakinya yg sakit. Saat itu raja Asa tdk mencari Tuhan tapi justru bersandar pada kekuatan manusia utk menyembuhkan sakitnya (1Taw 16:12) padahal seperti yg kita ketahui, dimasa mudanya ia selalu melakukan yg benar dimata Tuhan. Inilah kegagalan Asa dlm hidupnya.

Seringkali ketika kita sakit, mengalami masalah, kita cenderung meminta bantuan kpd org lain, org yg sekiranya bisa kita andalkan utk menyembuhkan kita dari sakit penyakit, menolong kita utk keluar dari masalah, dsb. Kita lupa bahwa Allah sanggup mengatasi masalah & sakit kita. Apakah ini berarti kita tdk boleh ke dokter? Atau minta pertolongan manusia. Tidak. Yg ditekankan disini bukan bagaimana tapi kpd siapa kita mencari pertolongan. Kita boleh ke dokter, konseling ke konselor, minta hamba Tuhan utk mendoakan masalah kita, tapi apakah iman kita senantiasa mengandalkan Tuhan ?

Apakah kita benar2 hidup dlm pengenalan akan Allah, sehingga ketika dlm masalah kita langsung mencari Allah? Hari ini, melalui kisah raja Asa, kita tahu bahwa utk menang hingga akhir hidup bukan saja dgn menjauhkan diri dari perbuatan jahat, memberi persembahan yg harum tapi juga mempercayai & mengandalkan Tuhan sepenuhnya.

Antara Iman & Mistis

ANTARA IMAN & MISTIS

Jika tdk hati2, kita bisa mencampuradukkan iman dgn hal2 berbau mistis pengalaman Israel dlm memandang Tabut Perjanjian juga seperti itu. Tabut Perjanjian melambangkan kehadiran Tuhan ditengah umat NYA. Sayangnya, iman mereka tdk tertuju kpd Tuhan, melainkan kpd Tabut Perjanjian. Ketika mereka kalah perang, para tua2 Israel berpikir bahwa hal itu disebabkan krn tabut perjanjian tdk bersama dgn mereka. Mereka lalu berperang lagi dgn tabut perjanjian bersama mereka. Hasilnya, mereka justru kalah telak (1Sam 4:1-22)

Saya percaya bahwa benda2 tertentu bisa dipakai Tuhan dgn cara ajaib utk menyatakan kuasa & kemuliaan NYA. Tabut perjanjian bisa dipakai Tuhan utk menyatakan penyertaan NYA kpd umat Israel. Sapu tangan yg pernah dipakai Paulus bisa mendatangkan kesembuhan & kelepasan bagi org sakit maupun org yg dikuasai roh jahat (Kis 19:11-12). Minyak bisa dipakai menjadi sarana kesembuhan pada saat dioleskan kpd org yg sakit saat didoakan (Yak 5:14).

Tuhan bisa saja memakai hal2 seperti itu sebagai sarana utk menyatakan kemuliaan NYA. Namun hendaknya kita selalu ingat bahwa yg terpenting bukan bendanya, tapi Tuhan yg memakai benda itu. Jika iman kita tertuju kpd benda, sebenarnya kita sdg melakukan praktek mistis. Tanpa sadar kita justru menghadirkan ilah lain dihadapan Tuhan. Tdk perlu anti, apalagi menghakimi org2 tertentu yg menggunakan benda2 rohani sebagai sarana mujizat, tapi hati2lah jgn sampai iman kita dibuat bergeser sehingga kita justru lebih mempercayai benda itu drpd Kristus.

Saturday, October 17, 2015

Mengantri


Michael Alan Nasa, Indonesia

August 1 ·

Seorang guru di Australia pernah berkata kepada saya:

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 SD kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu?” Saya mengekspresikan keheranan saya, karena yang terjadi di negara kita kan justru sebaliknya.

Inilah jawabannya:

1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka akan menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

”Memang ada pelajaran berharga apa di balik MENGANTRI ?”

”Oh, banyak sekali pelajaran berharganya,” jawab guru kebangsaan Australia itu.

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting.

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri).

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.

10. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

11. Anak belajar bekerja sama dengan orang2 yang ada di dekatnya, jika misalnya sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain

13. Anak belajar utk tidak mengambil apa yg menjadi hak orang lain, di sinilah titik awal anak utk belajar TIDAK KORUPSI.

Keluarga



KELUARGA


"Tidak ada keluarga yang sempurna. Kita tidak punya orang tua yang sempurna, kita tidak sempurna, tidak menikah dgn orang yg sempurna, kita juga tidak memiliki anak yang sempurna.

Kita memiliki keluhan tentang satu sama lain. Kita kecewa dengan satu sama lain. Oleh karena itu, tidak ada pernikahan yang sehat atau keluarga yang sehat tanpa olah pengampunan.

Pengampunan adalah penting untuk kesehatan emosional kita dan kelangsungan hidup spiritual. Tanpa pengampunan keluarga menjadi sebuah teater konflik & benteng keluhan.
Tanpa pengampunan keluarga menjadi sakit.
Pengampunan adalah sterilisasi jiwa, penjernihan pikiran & pembebasan hati.

Siapa pun yang tidak memaafkan tidak memiliki ketenangan jiwa & persekutuan dengan Allah. Rasa sakit adalah racun yg meracuni & membunuh. Mempertahankan luka hati adalah tindakan merusak diri sendiri. Ini adalah Autofagi. Dia yang tidak memaafkan memuakkan fisik, emosional dan spiritual.

Itulah sebabnya keluarga harus menjadi tempat kehidupan & bukan tempat kematian; sebuah tempat penyembuhan bukan tempat penuh dgn penyakit; sebuah panggung pengampunan dan bukan panggung rasa bersalah.

Pengampunan membawa sukacita sedangkan kesedihan membuat hati luka. Dan pengampunan membawa penyembuhan, sedangkan rasa sakit menyebabkan penyakit."

Oleh: Paus Fransiskus tentang KELUARGA




God bless you

Ingat Tuhan

INGAT TUHAN

Sebuah uji coba dilakukan ke beberapa org. Ujicoba pertama adl menebarkan uang di jalan begitu saja. Tdk berapa lama, org yg melihatnya byk yg memungutinya, bahkan sampai berebut. Setelah uang itu habis, mereka pun pergi. Tak ada yg mencoba mencari tahu siapa pemilik uang tsb. Maka diadakan ujicoba kedua. Kali ini, org2 yg lewat dijalan itu dilempar dgn batu2 kecil dari tempat tersembunyi. Karuan saja, org2 itu marah & segera mencari tahu siapa yg melempari batu2 tsb.

Bukankah hal seperti itu juga sering terjadi dlm kehidupan kita? Ketika mendptkan hal2 yg menyenangkan, dgn mudah kita menerimanya tanpa peduli siapa yg memberinya. 9 org kusta yg disembuhkan Yesus adl jenis org seperti ini. Mereka begitu cepat lupa akan siapa yg telah memberikan kesembuhan pada diri mereka. Itulah sebabnya Efesus 5:20 berkata "Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kpd Allah & Bapa kita". Bersyukur seharusnya menjadi satu kebiasaan.

Demikian juga saat mengalami hal2 yg tdk mengenakkan, bisakah kita bersikap seperti halnya Sadrakh, Mesakh & Abednego yg tetap dgn tegas menyatakan akan terus setia menyembah Tuhan bahkan seandainya DIA tdk menyelamatkan mereka? Ataukah kita justru menyalahkan Tuhan krn IA telah membiarkan kita mengalami masalah? Ada kalanya Allah memang menguji kita utk melihat kesetiaan kita, tapi IA tdk pernah mencobai agar kita jatuh ke dalam dosa (Yak 1:13). 

Bukankah IA turut bekerja dlm segala sesuatu utk mendatangkan kebaikan bagi kita yg mengasihi DIA, yg terpanggil sesuai rencana Allah? (Roma 8:28). Baik dalam kondisi baik maupun buruk, ingat bahwa Tuhan selalu hadir sebagai Sumber Penolong & Pengharapan kita. DIA yg layak menerima pujian & syukur kita, DIA juga yg berkuasa membebaskan bahkan menjadikan masalah kita menjadi sesuatu yg baik dan berkat. 

DALAM SITUASI BAIK MAUPUN BURUK, ARAHKAN PANDANGAN KITA PADA TUHAN.

Thursday, October 15, 2015

Rencana & Tuhan

RENCANA & TUHAN

Apa jadinya jika seseorg hidup tanpa perencanaan? Dalam hidup rasanya setiap manusia pasti selalu membuat rencana. Perencanaan menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab terhadap hidup kita. Firman Tuhan melalui Yakobus menjelaskan bahwa perencanaan yg baik adalah suatu keharusan, tapi bukan segala-galanya.

Perencanaan yg baik adalah satu hal, namun bagaimana perencanaan itu tergenapi, adalah hal lainnya. Karena itu, perencanaan yg baik bukan segala-galanya, tapi Tuhanlah segala-galanya. Tuhanlah yg menentukan keberhasilan dari suatu rencana. Amsal 16:9 berkata "Hati manusia memikirkan jalan-jalannya, tetapi Tuhan yg menentukan arah langkahnya".

Mengikuti kehendak Tuhan artinya bahwa kita setuju dengan apapun yg terjadi yg dikehendaki NYA dalam hidup kita. Kesadaran akan hal ini akan memberi kita pemahaman bahwa adalah baik jika kita telah memiliki rencana yg kita susun rapi namun, itu barulah langkah awal. Yang terutama adalah meminta pimpinan Tuhan, bukan saja untuk keberhasilan sebuah rencana, tapi juga dalam penyusunannya.

Kehendak Tuhan adalah jauh lebih baik daripada perencanaan2 kita. Rencana yg kita susun dengan rapi bisa saja gagal terwujud dalam hidup kita, tetapi dibalik itu Tuhan telah menyiapkan rencana NYA & itu adalah terbaik untuk kita. Jadi, mengapa harus ragu untuk berjalan mengikuti rencana Tuhan yg pasti akan berujung pada kebaikan & kemuliaan?

Yakobus 4:15 ~ sebenarnya kamu harus berkata "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini & itu".

Wednesday, October 14, 2015

Balon & Telur

BALON & TELUR

Balon adl lambang kegembiraan &  sering dipakai sebagai hiasan. Utk membuat balon menjadi besar sangat mudah, tinggal ditiup saja. Bagaimana dgn telur? Kulit telur memang biasa saja, kadang bahkan kotor. Telur juga tdk bisa menjadi besar seperti balon. Namun, coba taruh balon di air panas, apa yg terjadi? Tentu balon akan meletus & hanya menyisakan karet tak berguna. Isinya? Tidak ada. Lain halnya dgn telur. Taruh telur di air panas yg kita dptkan adl telur itu makin mengeras & jika dipecahkan, maka bisa didapatkan makanan berprotein tinggi

Banyak org ingin mendambakan, bahkan berdoa agar hidupnya segera berubah, agar tiba2 ada sesuatu terjadi sehingga perekonomiannya yg sulit tiba2 menjadi serba berkelimpahan, agar tubuhnya yg menderita sakit tiba2 sembuh total, dll. Ibarat balon yg dalam beberapa saat bisa berubah dari sebuah kantung karet menjadi hiasan yg besar & menarik, hidup yg tiba2 berubah itu memang tampak sangat nikmat. Tentu saja Tuhan sanggup melakukan hal itu utk kita. Namun kadangkala yg IA lakukan adl IA mau kita seperti telur dlm ilustrasi diatas.

Yang lebih sering terjadi adl Tuhan mau kita bukan sekedar mengembang, tapi matang. Bahkan ini pun terjadi pada Paulus, hamba NYA yg luar biasa, yg hidupnya didedikasikan utk Tuhan saja. Bahkan ketika Paulus berdoa agar Tuhan mengangkat apa yg ia sebut duri dalam daging itu drpd nya, Tuhan justru berkata dalam kelemahan Paulus lah kuasa Tuhan sempurna dinyatakan. Mengapa Tuhan berbuat demikian? Karena IA mau Paulus (dan kita semua) matang bukan sekedar mengembang.

2Kor 12:10 ~ Karena itu aku senang & rela didalam kelemahan, didalam siksaan, didalam kesukaran, didalam penganiayaan & kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

  Good Morning   ... 

Sunday, October 4, 2015

Orang Kristen hilang Kristusnya

Orang Kristen Hilang Kristusnya

Org kristen hilang Kristusnya mungkin bukan org Kristen yg tak lagi mengakui Kristus sebagai Tuhan & Juru selamatnya. Namun, inilah fenomena ketika kekristenan makin terputus dari Kristus. Inilah zaman ketika org Kristen lebih sibuk memikirkan tentang meraih keinginan drpd melakukan kehendak NYA. Inilah zaman ketika pelayanan adl lebih tentang performa kita dihadapan manusia drpd kasih kita kpd Kristus. Inilah era ketika aturan & tradisi agama dianggap lebih penting utk diperhatikan drpd Kristus.

Akibatnya hal2 baik yg harusnya dilakukan dgn sukacita (misalnya : pelayanan) justru menjadi beban. Agama yg seharusnya menjadi sarana memahami kehendak Tuhan justru menghambat kita utk mengenal Dia lebih dalam lagi. Org2 Farisi & ahli Taurat menyembah Tuhan, bahkan mereka adl para intelektual agama, tapi ironisnya mereka yg paling gencar menolak Yesus. Pengagungan tradisi, aturan, cara ibadah, hingga jabatan yg berlebihan telah mengakibatkan mereka jatuh dlm kesombongan & kehilangan Kristus.

Itu sebabnya Yesus berkata mereka ini mengutamakan perintah manusia drpd perintah Tuhan. Padahal org Kristen bukanlah sekedar mereka yg mengikuti Kristus dibelakang. Org Kristen adl org yg memiliki Kristus ditengahnya (Kolose 1:27). Dlm terjemahan lain dikatakan Kristus ada di dalam kita. Ya, kekristenan bukanlah sekedar agama, tapi kekristenan adl ketika Kristus benar2 bersatu dlm setiap aspek hidup kita. Jika demikian, bagaimana bisa hal2 diluar Kristus justru lebih kita utamakan?

AJARAN KRISTUS LEBIH DARI SEKEDAR KITA IKUTI, TAPI KITA HIDUPI
...†...

Selamat berhari minggu.

Saturday, October 3, 2015

Semir Rambut

SEMIR RAMBUT

Apakah rambut anda pernah disemir? Jika ya, apakah anda cukup melakukannya sekali saja? Kecuali anda menyemir rambut sekedar utk iseng / mencoba2 belaka, jawabannya tentu saja tdk. Secara berkala anda harus kembali menyemir rambut anda. Mengapa demikian? Karena rambut akan terus tumbuh & rambut yg tumbuh itu akan menunjukkan warna aslinya. Jika tdk kembali disemir, maka warna rambut akan kembali ke warna aslinya.

Hal tsb juga terjadi dgn kehidupan rohani kita. Kpd jemaat di Kolose, Paulus memberi nasihat "... dan telah mengenakan manusia baru yg terus menerus diperbaharui utk memperoleh pengetahuan yg benar menurut gambar Khaliknya". Mengapa harus terus menerus diperbaharui? Mengapa tdk cukup sekali saja diperbaharui? Disaat kita berhenti melakukan pembaruan roh, disaat itu juga kita akan kembali kpd manusia lama kita (Kolose 3:5-17).

Disaat kita berhenti melakukan pembaruan budi, disaat itulah "sifat alamiah manusia berdosa" kita kembali muncul. Persis seperti menyemir rambut bukan? Disaat kita berhenti menyemir, saat itu juga warna rambut asli kita kembali muncul. Hanya dgn berhenti melakukan pembaruan budi, maka dosa & hidup lama akan menguasai kita.

Bagaimana kita melakukan pembaruan budi? Yaitu dgn terus menerus bersekutu dgn Tuhan melalui doa, membaca FirmanTuhan, beribadah, melayani Tuhan & giat dlm persekutuan bersama org2 percaya. Disaat kita melakukan pembaruan budi secara terus menerus, manusia lama kita tdk punya kesempatan utk menguasai hidup kita lagi.

Good Morning ... 

Friday, October 2, 2015

Racikan Kehidupan

RACIKAN KEHIDUPAN

Tantangan tersulit bagi seorg koki adl menemukan komposisi yg benar2 pas dlm memasak. Tdk kelebihan tapi juga tdk kekurangan. Semua bumbu yg diracik berasa, tapi tdk menonjol. Demikian juga saat memasaknya tdk boleh terlalu matang sampai menjadi gosong tapi jangan sampai kurang matang. Keseimbangan antara bumbu, tingkat kematangan & penyajian menunjukkan kualitas yg sebenarnya dari seorg chef.

Kesuksesan juga tdk lepas dari prinsip bagaimana menemukan komposisi yg benar2 pas & seimbang. Apakah bisa disebut sukses, jika memiliki karier bagus namun keluarga kacau berantakan? Apakah disebut sukses jika bisa mempunyai uang banyak tapi stress & sakit2an? Kesuksesan itu adl jika bisa menemukan komposisi hidup yg benar2 pas. Karier bagus, tapi keluarga juga tdk terabaikan. Bekerja keras tapi tetap menjaga kesehatan. Boleh menikmati hidup didunia, tapi tdk mengabaikan perkara2 rohani.

Menemukan racikan kehidupan yg berimbang itulah yg susah. Namun jika kita bisa menjalani kehidupan yg seimbang seperti itu, maka kita akan berbahagia. Nyanyian ziarah dlm Mazmur 128 menunjukkan kehidupan yg berimbang. Sukses dlm pekerjaan krn hasil jerih payah tangannya diberkati Tuhan. Sukses dlm membangun keluarga. Yg sehat, suami istri & anak2 yg hidup benar. Sukses dlm membangun kehidupan rohani yg sehat, yaitu hidup yg mengasihi dan taat pada Tuhan. Dgn racikan kehidupan seperti itu, Firman Tuhan mengatakan " Supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu".

KEBAHAGIAAN SEJATI DIDAPATKAN SAAT KITA MENEMUKAN RACIKAN KEHIDUPAN YG BERIMBANG.

Thursday, October 1, 2015

Kehilangan Sandaran

KEHILANGAN SANDARAN

Dlm budaya Yahudi, janda dikelompokkan sebagai org tdk mampu. Nasib janda itu berubah bila ia bisa menikah lagi atau nasib janda itu akan berubah ketika anaknya sdh dewasa, sebab anaknya itulah yg akan memelihara dia di masa tuanya. Dgn latar belakang seperti itu, kita bisa memahami mengapa janda dlm Lukas 7:11-17 menjadi begitu sedih ketika anak tunggalnya mati. Ia sedih krn kehilangan anaknya, yg juga berarti ia kehilangan sandaran hidupnya.

Ada cerita klasik ttg sekuntum bunga kecil yg hidup dibawah pohon besar. Bunga kecil itu bersyukur krn tinggal dibawah pohon yg melindunginya dari terpaan angin & badai. Suatu hari pohon besar tsb ditebang, bunga kecil sangat sedih & takut. Dari kejauhan, sebuah pohon besar berkata kpdnya "kini matahari akan langsung menyinarimu & kamu akan mulai terbiasa dgn terpaan angin. Badanmu yg lemah itu akan menjadi kuat dgn sendirinya".

Kembali pada cerita diatas, nasib janda Nain itu berubah ketika berjumpa dgn Yesus. Yesus memberikan harapan & kehidupan kpd janda itu. Hati Yesus tergerak dgn belas kasihan sehingga DIA membangkitkan anaknya yg sdh mati itu. Kisah itu berakhir dgn begitu indah.

Pernahkah anda merasa kehilangan sandaran hidup? Mirip seperti bunga kecil yg kehilangan pohon besar sebagai sandarannya. Namun percayalah bahwa kita masih punya sandaran yg paling utama, yaitu Tuhan Yesus yg menyinari kita dgn kasih, kebaikan & kemurahan. Jika manusia yg menjadi sandaran hidup kita, itu tdk langgeng. Sewaktu2 bisa berubah. Namun jika Tuhan yg menjadi sandaran hidup kita, maka kebajikan & kemurahan NYA akan selalu mengikuti kita seumur hidup kita (Maz 23:6)

 Good Morning ... 

Grateful Heart

GRATEFUL HEART

Liu Sheng Ping seorg guru di China tiba2 di diagnosis menderita gagal hati. Penyakit itu membuat kondisi tubuhnya yg baru berumur 34 thn makin lemah serta makin memburuk. Meski demikian, Liu memiliki semangat hidup yg luar biasa. Ditengah kondisi tubuhnya yg terbaring lemah, Liu meminta para siswanya datang ke rumah sakit agar ia bisa memberikan materi pelajaran utk yg terakhir kali.

Diruang perawatan itu, Liu mengajar pentingnya bersyukur & menjalani kehidupan yg baik. Liu bahkan memberi beberapa nasihat utk para siswanya agar tetap tegar menjalani ujian hidup. Ia mengajak para siswa utk selalu damai, hidup berdampingan serta memberikan kenyamanan satu sama lain. 20 siswa yg menyaksikan kebesaran hati gurunya itu tak kuasa menahan airmata. Utk menghargai & meningkatkan semangat gurunya agar mampu melawan penyakitnya, para siswa menyanyikan lagu berjudul "A grateful heart".

Sahabat, tdk banyak org memiliki kebesaran hati saat hidupnya mengalami situasi yg buruk. Situasi buruk itu bisa berarti kelemahan tubuh krn sakit, persoalan pelik yg terjadi & juga tekanan demi tekanan yg terus terjadi. Ketika kita mengalami hal ini, hanya 2 pilihan hidup yg dpt kita lakukan : menyerah kalah atau menunjukkan kebesaran hati.

Paulus, selama menjalani panggilan hidupnya tdk pernah luput dari derita. Berulang kali ia ditangkap, dianiaya, dipenjara & menahan lapar. Adakah org yg tetap berbesar hati & tetap bersemangat menjalani hidupnya dlm situasi seperti ini? Secara fisik, Paulus sangat lemah, tetapi ia berkata bahwa ia bermegah dgn kelemahannya itu (2Kor 11:30). Semakin ia lemah, semakin ia berharap kpd Allah & semakin ia mengenal siapakah Allah penolong itu.

SESULIT APAPUN JALAN HIDUP KITA, JALANILAH DENGAN KEBESARAN HATI & UCAPAN SYUKUR.