Tuesday, November 29, 2016

Jangan Sia- siakan Keluargamu


Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik, hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, Tuhan berbisik, "Akan kusuruh malaikat menyabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, aku akan izinkan kau melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi lihat setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu"

Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku, dan ada yg hanya menulis 3 huruf singkat, 'RIP'.

Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit langsung pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat.

Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta aku bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sekacau itu. Lalu aku teringat betapa sering aku acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, aku selalu sibuk dengan hpku, dengan kolega2 dan teman2 dunia mayaku, lalu aku lihat anak2ku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka saat aku sedang asik dengan ponselku, saat mereka ribut meminta ku temani.

Oh Ya Tuhan.. Maafkan aku.

Lalu aku melihat tujuh hari sejak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak mendengar aku mendapatkan doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon2 digrup, tanpa ada yg membahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.
Namun, aku melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku bertanya dimana papah mereka? Aku melihat dia begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?

Oh Ya Tuhan Maafkan aku..

Hari ke 40 sejak aku tiada.
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.

Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 masih ribut menanyakan kapan papahnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan aku datang.

Lalu 15 tahun berlalu.
Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua dan lelah diwajahnya, dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2 bahwa ini hari Minggu, jangan lupa kekuburan papah, jangan lupa berdoa , lalu aku membaca tulisan disecarik kertas milik putriku malam itu, dia menulis.. "Seandainya saja aku punya papah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku, tidak akan aku lihat mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Tuhan.. Kenapa Kau ambil papahku, aku butuh papahku Ya Tuhan.." kertas itu basah, pasti karena airmatanya..

YaTuhan maafkanlah aku..

Sampai bertahun2 anak2 dan istriku pun masih terus mengingatku dan mengharapkan agar aku selalu berbahagia di sana.

Lalu seketika,, aku terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Tuhan... Puji Tuhan..

Ternyata aku cuma bermimpi..

Pelan-pelan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, masih aku lihat airmata disudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang aku menghardik mereka..

“Anakku, papah sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papah, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”

“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.

Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku istriku, maafkan aku.

Air mataku tak bisaku bendung lagi.

Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah berakhir, beberapa masih menceritakan aib2 yang tidak sengaja kita lakukan. Teman2 dunia maya pun tak pernah membahas lagi seolah, aku tidak pernah mengisi hari2 mereka sebagai badut di grup.

Lalu aku rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi .. tidak.. tidak..

Aku matikan ponselku dan aku pejamkan mata ..

#sebuahrefleksikehidupan
(Sumber: nafiri kasih)

Tuesday, November 22, 2016

Berdamai Dengan Diri


Film Raging Bull dinobatkan sebagai film olahraga terbaik sepanjang masa yg menceritakan ttg hidup Jake La Motta. Kehidupan Jake yg penuh liku terutama disebabkan oleh sifatnya yg temperamental. Jake sangat posesif, pencemburu & mudah naik darah. Dibalik karier tinjunya yg penuh prestasi, rumah tangganya berantakan. Jake sukses mendapatkan semua yg diinginkannya : rumah mewah, istri cantik & anak2. Namun Jake tdk pernah sukses melawan amarah yg terus bergelora dlm dirinya sendiri. Dialah Raging Bull, banteng ketaton yg mengamuk tiada henti.

Film Raging Bull menyadarkan kita, manusia yg bahagia adl mereka yg bisa mengendalikan suasana hatinya. Inilah satu kelemahan terbesar manusia, hingga Yesus menyatakan, datang kpd NYA adl jalan memperoleh damai / kelegaan. Dibagian lain di Alkitab, Yesus mengatakan bahwa warisan NYA kpd murid2 NYA adl damai sejahtera (Yoh 14:27). Damai sejahtera sangat berperan besar dlm kehidupan. Yg damai pikirannya, tenang & terang pula langkah hidupnya.

Yg sering menjadi masalah : suasana hati manusia tak jarang dipengaruhi dgn apa yg terjadi dlm kehidupannya. Ada manusia yg ketika mengalami hal buruk, suasana hatinya pun menjadi buruk pula. Ada juga yg mengalami hal buruk, tapi suasana hatinya tetap damai. Yg malang & menyedihkan adl mereka yg mudah berang, bahkan saat kehidupan mereka sesungguhnya baik2 saja, mereka selalu punya alasan utk marah.

Perkataan Mahatma Gandhi sungguh menginspirasi : "Tak seorg pun dpt menyakitiku bila aku tdk mengizinkannya". Jalannya roda kehidupan kita sangat ditentukan oleh suasana hati. Karena itu, jika suasana hati kita sering kali buruk & tdk bisa mengontrol luapan amarah, mungkin sudah waktunya utk berdamai dgn diri sendiri. Langkah pertama berdamai dgn diri sendiri adl mengakui bahwa kita tak berdaya & perlu pertolongan Tuhan.

Matius 11:28
*Marilah kpd KU, semua yg letih lesu & berbeban berat, AKU akan memberi kelegaan kpdmu*

Tuhan memberkati.

Monday, November 21, 2016

Fokus Pada Tuhan


Salah satu perampas sukacita adl masalah. Sebenarnya bukan masalah yg membuat kita kehilangan sukacita, tapi sikap yg keliru dlm memandang masalah lah yg membuat kita kehilangan sukacita. Kita terlalu fokus pada masalah, sehingga tanpa sadar kita membesar2kan masalah. Makin kita membesar2kan masalah, makin terlihat betapa tdk berdayanya kita menghadapi masalah itu.

Ketika Yosua berhasil menginjakkan kaki di Kanaan, bukan berarti masalahnya selesai. Justru itulah awal ia berhadapan dgn masalah yg sesungguhnya, yaitu musuh tinggi besar bak raksasa. Apakah pesan Tuhan kpd Yosua? Bukan memikirkan / merenungkan raksasa (masalah) itu, melainkan merenungkan & memperkatakan Firman Tuhan.

Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Pandangan Joyce Meyer yg berkata "Arahkan pikiran & perkataan kita kpd Kristus bukan pada masalah. Kita harus berhenti memikirkan masalah, membicarakan masalah & kadang kita harus berhenti mendoakan masalah.  Bukan berarti kita tdk perlu berdoa utk masalah itu, namun betapa sering kita mengatakan bahwa kita bersekutu dgn Allah, padahal sebenarnya kita sedang bersekutu dgn masalah dlm doa kita itu".

Saat masalah datang, yg perlu kita lakukan adl merenungkan & memperkatakan Firman Tuhan. Itu membuat kita kuat, mengalahkan rasa cemas kita akan masalah kita. Masalah memang harus dihadapi, tapi itu bukan berarti kita harus fokus & memikirkan masalah itu terus menerus hingga kita kehilangan sukacita ilahi.

FOKUS PADA FIRMAN TUHAN, BUKAN PADA MASALAH.

Kuatkan dan teguhkan hatimu, fokus kpd firman Tuhan dan tetap semangat dlm Tuhan Yesus.
Tuhan mengasihi selalu.

Sunday, November 20, 2016

Sebuah Botol


Sebuah *BOTOL* 🍶
~Kalau diisi air mineral, harganya 3 ribuan...
~Kalau diisi jus buah, harganya 10 ribuan...
~Kalau diisi Madu, harganya ratusan ribu...
~Kalau diisi minyak wangi harganya bisa jutaan!.
~Kalau diisi air comberan, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya...

*Sama-sama dikemas dalam BOTOL tetapi berbeda nilainya, sebab "isi" yang ada di dalamnya berbeda...*

Begitu juga dgn kita; semua sama... semua manusia...

Yang membedakannya adalah; *KARAKTER* yg ada didalam diri kita.

Ilmu dan pemahaman yg benar akan membangun karakter yg benar.

*"Sukses tidak diukur dari posisi yg kita capai, tapi dari kesulitan² yg berhasil kita atasi ketika berusaha meraih sukses"*

Bila kita mengisi hati, dgn penyesalan masa lalu & kekhawatiran akan masa depan, hampir pasti kita tidak akan memiliki hari ini untuk kita syukuri.

_Hujan & badai akan selalu kita temui dalam perjalanan hidup, namun..._

*"Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon hujan berhenti, tetapi cukup berdoa agar Payung kita bertambah kuat"*

*Ingat! Umur itu seperti es batu.*
_dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair... digunakan atau tidak digunakan umur kita tetap akan berkurang dari "jatah" yg telah ditetapkan._

*"Selagi masih tersisa jatah usia kita, lakukanlah KEBAIKAN sebanyak yg kita mampu lakukan."*

Saturday, November 19, 2016

Iman Ditengah Badai


Saya paling tdk nyaman saat menaiki transportasi air, penyebabnya adl krn saya tdk bisa berenang. Namun, bagi seorg nelayan, naik kapal jelas hal biasa. Mereka tdk takut meski kapal terombang ambing oleh gelombang besar sekalipun. Jika nelayan sampai takut, bisa dibayangkan gelombang seperti apa yg mereka hadapi. Jadi wajar jika para murid Yesus takut krn tdk semua murid adl nelayan. Mereka berusaha sekuat tenaga membuat perahunya tetap bertahan menghadapi badai.

Bukankah itu situasi yg amat genting? Mengapa Yesus masih menegur para murid saat mereka membangunkan NYA & meminta pertolongan NYA? Jika kita baca perikop di Markus 4:35-41, perjalanan menyeberangi danau Galilea itu dimulai dgn ajakan Yesus. Saat Yesus berkata bahwa IA mau mengajak mereka bertolak ke seberang, itu bukan sekedar ajakan. Ucapan NYA tak pernah kembali sia2 (Yes 55:11). Ada janji bahwa para murid & Yesus akan tiba ke seberang dgn selamat. Mereka tdk akan mati tenggelam ditengah danau Galilea. Maka, ucapan para murid saat membangunkan Yesus, bahwa mereka akan binasa, bahkan menuduh Yesus tdk peduli, itulah bukti ketidakpercayaan mereka pada DIA.

Bandingkan ini dgn hidup kita. Bukankah kita sering seperti para murid? Saat badai hidup ini datang, kita langsung lupa akan segala janji Tuhan bahkan menuduh DIA tdk peduli jika kita celaka. Padahal selama kita memang sudah berjalan dlm kehendak NYA, janji NYA adl bahwa kita pasti akan tiba diseberang, melewati badai itu dgn selamat. Bagi org percaya, istilahnya bukanlah badai pasti berlalu, tapi kita pasti kuat menghadapi badai. Ini memang tdk mudah, tapi inilah iman yg Tuhan mau kita miliki. Berjalan menurut kehendak NYA & percaya pada NYA.

JIKA KITA SUDAH MENURUTI KEHENDAK TUHAN, PERCAYALAH, BADAI SEHEBAT APAPUN TAK AKAN BISA MENGHALANGI LANGKAH KITA.

Mazmur 91:9
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus dan Tuhan mengasihi selalu.

Friday, November 18, 2016

Keraguan


Ketika kita tahu sesuatu itu benar, namun kita tdk melakukannya, apa yg terjadi? Ketika kita sdg diet kita tahu makan byk kue & ice cream itu akan mengacaukan diet kita. Tetapi kita tetap melakukannya, tentu saja badan tetap melar. Ketika suami/istri tahu bahwa selingkuh itu dosa & akan membawa dampak yg merugikan, tetapi mereka tetap melakukannya, apa yg terjadi? Pernikahan bisa hancur & anak2 menderita. Ketika merokok, miras & narkoba merusak kesehatan dan masa depan kita, namun tetap menggunakannya. Lantas apa yg akan terjadi?

Aneh bukan? Org melakukan sesuatu yg jelas mereka tahu bahwa akibatnya sangat merusak, tapi itu malah dilakukan. Mari belajar dari kisah Adam & Hawa. Mereka tahu bahwa mereka tdk boleh makan buah dari pohon kehidupan. Perintah itu sangat ringan, hanya 1 pohon saja. Namun faktanya, iblis melalui ular berhasil membuat Hawa ragu akan perintah Allah. Keraguan itu membuat Hawa menerima apa yg dikatakan iblis. Hawa pun lebih percaya informasi iblis daripada perintah Allah. Ia mengambil buah itu, memakannya & memberikannya pada Adam. Hancurlah seluruh masa depan mereka (Kej 3).

Bagaimana dgn kita? Jangan pernah meragukan perintah Allah. Petrus mengibaratkan sikap utk tetap teguh memegang Firman itu seperti memerhatikan pelita yg bercahaya ditempat gelap. Kunci agar iblis tdk sampai membuat kita ragu adl tetap fokus pada Terang. Ketika kita mulai beralih pada terang & memperhatikan kegelapan / benda2 lain yg tertutup gelap itu, kita pun mulai menduga-duga & akhirnya ragu, sehingga melakukan dosa.  Menghindari dosa itu sebenarnya sederhana, tetap fokus pada Allah & kebenaran NYA.

KERAGUAN MEMBUAT KITA NEKAT MELAKUKAN SESUATU YG SALAH, MESKI KITA TAHU APA KONSEKUENSINYA.

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus dan Tuhan mengasihi selalu.

Hidup Dengan Iman


Kita sering mbayangkan iman seperti hal2 yg sangat besar. Namun nyatanya iman itu sering terjadi dibanyak tindakan kita sehari2. Stiap kali kita masuk ke dlm mobil & berkendara, kita "beriman" kpd mesin serta segala fungsi gas & rem dimobil. Rasanya kita tdk akan memeriksanya dulu setiap akan berkendara bukan? Setiap kita duduk, kita duduk dgn iman. Apakah ada org yg memeriksa kursinya dulu setiap kali akan duduk & memastikan bahwa kursi itu dpt menopang berat mereka? Banyak contoh iman dlm kehidupan sehari2.

Iman merupakan hal yg penting dlm kehidupan sehari2. Dalam memelihara hubungan, kita butuh iman, jika tdk, maka konflik & keributan akan terjadi. Dlm menjalani kehidupan sehari2 kita butuh iman. Kita percaya bahwa stiap hari Tuhan akan menurunkan berkat & menyatakan pemeliharaan NYA bagi kita. Apa yg terjadi jika kita mulai tdk percaya (tdk beriman)? Kita akan hidup dlm kekhawatiran & ketakutan. Demikian juga halnya ketika kita diperhadapkan dgn masalah besar. Sebagaimana dgn mudahnya seorg supir mpercayakab hidupnya pada fungsi gas & rem, demikian juga kita harus berani mpercayakan masalah kita kpd Tuhan.

Kasih & pengorbanan Kristus diatas kayu salib sudah lebih dari cukup menjadikan kita punya alasan yg kuat mengapa kita beriman kpd NYA. Jika Kristus sudah mbuktikan kasih NYA yg begitu besar dgn darah NYA sendiri, bagaimana mungkin DIA melalaikan kita dlm kehidupan sehari2? Dlm menjalani hidup yg berat & penuh tantangan ini, kita perlu memfokuskan iman kita kpd Kristus. Seperti halnya anak kecil yg begitu percaya akan kasih & pemeliharaan org tuanya, demikian juga hendaknya kita percaya bahwa Bapa Surgawi akan menyatakan kasih & pemeliharaan NYA kpd kita.

Ibrani 11:6
*Tetapi tanpa iman tdk mungkin org berkenan kpd Allah. Sebab barangsiapa berpaling kpd Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada & bahwa Allah memberi upah kpd org yg sungguh2 mencari DIA.*

JALANI HIDUP BUKAN DGN KETAKUTAN & KEKHAWATIRAN, JALANI HIDUP DGN IMAN KPD KRISTUS

Tuesday, November 15, 2016

Kisah nyata seorang guru

UNTUK DIRENUNGKAN 👍🏻👏🏽
Dari kisah nyata seorang guru.
=======================

Di suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan  sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.

Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.

Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.

Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”

“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.

Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”

Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”

Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”

Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”

Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…
Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:
“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu juga belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”

Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.

Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan di bangkunya di kelasnya.

Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.

Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.

Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”

Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 SD. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”

Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”

Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5 SD.”

Setahun kemudian, kartu pos yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,

“Mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”

Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia.

Semoga Tuhan memberkati kita..

Friday, November 11, 2016

Renungan Jumat, 11-11-16


Injil Lukas 17:26-37

"barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya"

Setiap kita pasti akan berusaha dengan sekuat tenaga memelihara nyawa kita, bukan ?
Jika demikian, kita pun harus berusaha lebih sungguh lagi untuk memelihara iman percaya kita kepada TUHAN YESUS . Apa gunanya memiliki umur panjang tetapi kita kehilangan keselamatan yang dari TUHAN .

Ingat, keterikatan terhadap harta-harta duniawi dan masa lalu, keegoisan diri dan dosa akan menjadi penghalang untuk menerima keselamatan yang berasal dari TUHAN.

Hendaklah kita senantiasa setia, taat dan tekun untuk melaksanakan kehendak TUHAN di dalam segala waktu selama kita hidup . Percayakanlah hidup kita hanya kepada TUHAN YESUS jangan mencari-cari perlindungan atau pertolongan pada manusia. Janganlah gelisah dan goyah imanmu bila menghadapi hal-hal yang tidak enak dan menyakitkan,

TUHAN YESUS selalu menjaga dan menolong serta melindungi anak-anakNYA. ya TUHANku ajarilah aku untuk dapat mencintai Engkau dan sesamaku lebih sungguh lagi. Amin

GOD BLESS you.

Berkat Secukupnya


Kebanyakan kita yg penghasilannya didpt dgn sistem gaji, mendptkannya tiap bulan, tiap minggu / tiap hari. Tanpa bermaksud merendahkan, biasanya pekerjaan dgn sistem gaji harian adl pekerjaan yg termasuk kerja kasar. Gaji harian biasanya jumlahnya tdk besar. Seringkali benar2 hanya cukup utk kebutuhan 1 hari saja. Bagaimana dgn kebutuhan lusa, minggu depan, bahkan tahun depan? Jgn ditanya. Bagi pekerja harian, tdk ada pilihan selain harus bekerja dari hari ke hari.

Berangkat dari ilustrasi diatas, kita akan memahami lebih dalam ttg arti kalimat dlm doa Bapa Kami : "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yg secukupnya". Ada 2 ukuran disebut disini : hari ini & secukupnya. Mengapa Yesus justru memakai 2 ukuran itu ketika berdoa ttg berkat? Di zaman ketika manusia lebih tertarik bahkan terobsesi dgn berkat yg abadi, bertahan 7 turunan & serba kelimpahan, kalimat ini mungkin tdk menarik. Tapi itulah yg Tuhan ajarkan.

Bukan berarti Tuhan tdk mau kita hidup berkelimpahan. Bukan berarti Tuhan tdk sanggup memberi berkat / makanan berkelimpahan hingga 7 turunan. IA sangat mampu. Namun permohonan doa sesungguhnya adl lebih dari soal permintaan apalagi soal kemampuan Tuhan dlm mengabulkan. Ini dlm soal iman & relasi kita dgn Tuhan. Ini sebabnya, doa diawali dgn sebutan intim "Bapa kami". Ya, berkat adl ttg relasi kita dgn Tuhan.

Relasi sebagai anak dgn Bapa  inilah yg membedakan kita dgn org dunia (Matius 5:45). Doa sebagai bagian dari relasi tsb harus dibangun dari hari ke hari, bukan hanya saat kita butuh. Sementara "secukupnya" bicara ttg iman percaya pada pemeliharaan NYA. Inilah hidup dlm iman. Bukan berarti kita tak perlu hidup dgn perencanaan. Namun, jika kita memaknai hidup dgn cara ini, kita tdk akan lagi hidup dlm kekhawatiran / hanya mengejar berkat materi saja.

HARI INI & SECUKUPNYA berbicara ttg sebuah RELASI & KEPERCAYAAN akan pemeliharaan TUHAN.

Filipi 4:23
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu!
Tetap semangat & Gbu.

Thursday, November 10, 2016

Koin Dimulut Ikan


Ketika mendengar kata"mujizat" mungkin kebanyakan kita membayangkan sesuatu keajaiban yg luar biasa menghebohkan, yg mengubah kehidupan seseorang utk selama-lamanya. Tentu saja itu tdk salah. Namun apakah mujizat selalu tentang hal seperti itu?

Di Matius 17:24-27, kita menyaksikn sebuah mujizat unik yg dilakukan Yesus. Ketika Petrus ditanya pemungut bea Bait Allah soal apakah Yesus membayar 2 dirham itu, Petrus tanpa pikir panjang langsung menjawab Yesus akan membayar. Disini mungkin Petrus ingin menjaga citra Yesus agar org tdk berpikir tdk2 ttg DIA. Namun, Yesus justru bertanya pada Petrus ttg apakah raja memungut pajak dari org asing / rakyat, yg menunjukkan bahwa sebagai Anak Allah, seharusnya Yesus tdk perlu membayar bea itu. Tapi, supaya tdk menjadi batu sandungan, maka Yesus menyuruh Petrus membayar.  Darimana uangnya? Cukup mengagetkan ternyata Yesus tak punya 2 dirham, maka IA menyuruh Petrus memancing ikan dimana disitu ditemukan 4 dirham (utk Petrus & Yesus)

Mujizat ini memang terlihat seperti mujizat sambil lalu saja. Tak menonjol. Tapi jika kita dalami, kita bisa temukan kebenaran berharga disini yaitu fakta Yesus tak punya uang, bahkan beberapa dirham pun, namun disaat bersamaan kita bisa lihat kemahakuasaan NYA. Mujizat koin dimulut ikan ini menunjukkan IA berkuasa atas alam bahkan juga waktu. Yesus sangat bisa membuat Petrus menemukan banyak uang di banyak ikan, misalnya, namun hanya 4 dirham ditemukan di 1 ikan saja. Uang itu hanya secukupnya saja.

Mujizat itu nyata, tapi jangan berpikir mujizat itu hanya soal kita akan berubah dari tdk punya uang lalu menjadi kaya raya, sakit menjadi sembuh, dsb. Kadang IA memberi mujizat dimana kita diberi cukup saja. Itupun anugerah. Berkat dari hari ke hari, dimana kita dicukupkan bahkan kita menerima tepat seperti yg kita butuhkan, itupun hal yg harus kita syukuri.

JANGAN MENGARTIKAN BERKAT SEBAGAI KELIMPAHAN, TAPI LIHATLAH BERKAT SEBAGAI PEMELIHARAAN TUHAN.

God Bless You.

Wednesday, November 9, 2016

Mengapa Tidak Cukup?


Allahku akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan & kemuliaan NYA di dlm Kristus Yesus. DIA adl Jehova Jireh, Allah yg mencukupkan. Jika burung diudara dipelihara Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan mengabaikan aku? Itulah janji2 Tuhan ttg pemeliharaan NYA bagi kita. Bagaimana kenyataannya? Tak jarang kita mengeluhkan keadaan kita yg kurang, kurang & terus kurang. Bahkan tak sedikit dari antara kita yg kemudian hutang,hutang & terus berhutang. Seolah tdk sinkron antara apa yg Tuhan janjikan & apa yg terjadi dlm hidup kita. Apakah Tuhan lalai menepati janji NYA? Apakah Tuhan mengingkari Firman NYA?

Firman Tuhan tdk pernah gagal. Sampai hari ini Tuhan terus mencukupkan kita. Masalahnya, justru kita yg tak pernah belajar mencukupkan diri dgn berkat Tuhan itu. Inilah yg membuat seolah-olah Tuhan tdk mencukupkan kita, padahal kitalah yg tdk bisa mencukupkan diri dgn apa yg ada. Bagaimana jika kita sudah memberi uang jajan kpd anak kita tapi anak kita merasa kurang terus? Apakah kita akan menambahkan uang jajan kpd anak kita, sampai anak kita merasa cukup? Tentu saja tdk. Jika pada dasarnya boros, mau diberi uang jajan sebanyak apapun, tetap saja akan selalu kurang. Kita tahu apa yg harus kita lakukan : bukan menambahkan uang jajan, tapi mengajari anak kita lebih bijak dlm menggunakan uangnya.

Sebelum kita mengeluhkan berkat Tuhan yg terasa kurang,alangkah baiknya jika kita yg mengkoreksi diri sendiri lebih dulu. Jangan2 bukan berkat Tuhan yg kurang, tapi kitalah yg kurang bijak dlm menggunakannya. Bukan Tuhan tdk mencukupkan kita, tapi kitalah yg tdk bisa mencukupkan diri dgn apa yg ada. Mari belajar dari prinsip yg diajarkan Paulus, "Aku telah belajar mencukupkan diri dlm segala keadaan" (Filipi 4:11). Disiplin diri utk mencukupkan diri dgn apa yg ada, nanti kita akan merasakan pemeliharaan Tuhan dlm hidup kita. Kita cukup, bukan lagi kurang.

BAGIAN TUHAN ADL MENCUKUPKAN, BAGIAN KITA ADL MENCUKUPKAN DIRI DGN APA YG ADA.

God Bless You...

Pas Butuh Pas Ada


Seorang kaya berkelakar bila dirinya termasuk org pas2an. Pas butuh, pas ada. Pas butuh mercedes, pas ada uang utk membelinya. Pas butuh liburan, pas ada uang utk membayarnya. Itu "pas-pasan" dlm bentuk yg berbeda. Namun dlm hidup ini, kadang kala kita diperhadapkan dgn situasi yg benar2 pas2an. Tdk lebih & tdk kurang. Tdk hanya uangnya yg pas, waktunya pun benar2 ngepas. Pada saat kita membutuhkan, pada saat yg sama Tuhan mencukupkan. Inilah bukti pemeliharaan Tuhan dlm hidup kita.

Saat bangsa Israel sedang mengalami kekeringan hebat, nabi Elia bukan tanpa perkecualian. Ia juga mengalami masa2 kekeringan hebat. Bedanya, Elia hidup dlm pemeliharaan Tuhan. Elia masih bisa minum dari sungai Kerit plus makan roti & daging yg dibawa burung gagak. Pas-pasan tapi tdk kekurangan. Apa yg terjadi ketika sungai Kerit menjadi kering? Tuhan memelihara Elia melalui janda di Sarfat. Pemeliharaan Tuhan selalu tepat waktu. Pemeliharaan Tuhan bahkan melampaui akal & nalar. Dulu Tuhan mengutus burung gagak, kini Tuhan memakai janda miskin dgn segenggam tepung terakhir.

Apapun keadaan kita hari ini, percayalah pemeliharaan Tuhan dlm hidup kita. Pemeliharaan Tuhan sama sekali tdk dipengaruhi oleh situasi & keadaan. Sesulit / seburuk apapun keadaan kita, masih tersedia mujizat pemeliharaan Tuhan bagi kita. Ada kalanya pemeliharaan Tuhan dinyatakan dari hari ke hari. Bukan dlm jangka panjang sekaligus. Itu juga baik, supaya kita terus bergantung kpd Tuhan. Jika dipikir2, bukankah yg terpenting adl "pas butuh pas ada?" Jangan pernah meragukan Tuhan yg akan memenuhi segala kebutuhan kita.

Filipi 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus & Tuhan mengasihi selalu.

Friday, November 4, 2016

Kerendahan Hati & Penghinaan

Postingan ini bagus, sekedar introspeksi :

Paus Fransiskus: "Tidak ada kerendahan hati tanpa penghinaan. Dan jika engkau tidak dapat menahan beberapa penghinaan dalam hidupmu, engkau belum rendah hati."

Lalu apa kita juga perlu rendah hati jika agama kita dicela? Seharusnya iya. Tetap rendah hati dan tidak perlu marah. Karena yang dicela adalah ornamen yang melekat pada diri kita: agama.

Orang sering membela diri: saya boleh dihina tapi agama saya tidak boleh dihina. Perlu direnungkan... Siapa yang dihina, siapa yang terluka? Akankah Tuhan Raja Semesta Alam terusik dengan hinaan? Menurut saya sih tidak. Dia terlalu besar untuk terusik hal-hal seperti itu. Lagipula Dia Maha Pengasih, selalu siap mengampuni anak yang dikasihiNya.

Yang terluka adalah saya. Kita. Ego saya. Ego kita. Bukan Tuhan. Jangan bawa Tuhan untuk menjelaskan kemarahanmu. Yang marah adalah saya/ kita, bukan Tuhan. Dan seperti kata Paus Fransiskus: "Engkau blm rendah hati kalau belum bisa menahan sedikit hinaan".
TUHAN tidak perlu dibela. Dia "TUHAN".

Cara Kerja Iblis


Hari2 ini ada byk tawaran investasi yg menjanjikan keuntungan besar & cepat. Namun, byk juga korban dari investasi tsb. Karena itu, hal penting dlm berinvestasi adl kita harus benar2 mengerti cara kerjanya dulu. Dgn demikian kita akan mudah mengambil keputusan utk menerima / menolak ajakan tsb.

Iblis juga punya cara kerja. Jika kita tahu, kita tdk tergoda & terhindar dari byk hal yg merugikan kita. Jika kita suka dgn kehidupan duniawi & tdk mengisi hidup dgn hal2 rohani yg berasal dari Allah, maka kita adl makanan empuk bagi iblis. Jika kita mudah marah, iblis tahu bahwa ia bisa menonjok kita & kita segera jatuh ke dlm dosa. Jika perasaan kita mudah diombang ambingkan, mudah jengkel & bete, maka iblis tahu bahwa kita sedang membuka pintu terhadap segala yg negatif.
Jika kita polos & mudah ditipu, iblis tahu bahwa kita siap dibohongi & ia akan mendustai kita dgn memakai org2 lain sebagai alatnya.
Jika kita senang dipuji, maka iblis akan memberikan kita byk pujian, bahkan pujian yg tdk pantas kita terima.
Jika kita kecil hati & merasa kurang dihargai dlm suatu hubungan, maka iblis akan memberikan kata2 supaya kita mencela org lain.
Jika kita tdk mencari Allah, iblis yg akan mencari kita & membuat kita ragu2 apakah Allah itu baik.
Jika pikiran kita bingung, maka iblis akan membuat kita tambah bingung.

Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Dgn senantiasa berpikir, berkata & bertindak benar, maka iblis tdk punya kesempatan utk mempengaruhi kita, krn kita tdk membuka celah utknya. Oleh krn itu, salah satu hal agar kita tdk lagi tergoda oleh iblis & jatuh dlm dosa adl dgn memiliki hubungan yg dekat dgn Tuhan, mulai mendisiplinkan diri dgn doa.

KETIKA KITA DEKAT DGN TUHAN, IBLIS AKAN JAUH DARI KITA

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus dan Tuhan mengasihi selalu.

Thursday, November 3, 2016

Semua Butuh Anugerah


Tanpa sadar, kita kerap berlaku seperti org Farisi. Menghakimi seseorang berdasarkan tingkat dosanya. Kita membedakannya menurut bobot dosanya. Ada dosa ringan, ada dosa berat. Padahal dosa adl dosa, tdk peduli apakah itu dosa besar/kecil. Manusia dgn dosa besar butuh keselamatan. Sebaliknya, mereka yg dosanya kecil juga butuh pengampunan. Tdk peduli apakah ia adl pemungut cukai ataupun ahli Taurat, keduanya butuh pengampunan.

Simon, org Farisi merasa risih dgn respons Yesus yg membiarkan kakinya diurapi oleh wanita berdosa. Mengapa? Karena ia merasa suci, lebih rohani & lebih benar dibandingkan wanita berdosa itu. Dlm hatinya, Simon berpikir bahwa wanita berdosa ini butuh pengampunan dosa lebih dari dirinya. Simon mungkin menilai dirinya cukup saleh dgn dosa kecil. Jelas wanita berdosa ini memang butuh pengampunan & keselamatan. Namun sebenarnya Simon, org Farisi itu, juga butuh keselamatan. Sekali lagi, tdk ada dosa besar/kecil. Setiap org butuh pengampunan & keselamatan.

Saya berikan ilustrasi sederhana. Anak Yairus baru saja mati. Yesus sedikit terlambat. Mayatnya masih hangat (Luk 8:40-56). Beda dgn Lazarus yg sdh mati selama 4 hari (Yoh 11). Mayatnya sudah dingin, kaku, bahkan mulai membusuk. Menurut anda, mana yg butuh dibangkitkan? Apakah Lazarus saja yg mayatnya suduh lama? Tentu tdk. Meski anak Yairus baru mati, mati tetaplah mati. Jika tdk dibangkitkan, maka anak Yairus tetap mati. Pengampunan dosa juga seperti itu. Tdk peduli sekecil apapun dosa kita, dosa adl dosa. Dosa akan membawa kpd maut. Itu sebabnya setiap org butuh pengampunan dosa. Jgn merasa dosa kita lebih kecil drpd org lain, lalu menjadikan hal itu sebagai alasan utk kita tdk butuh kasih karunia Tuhan. Meski dosa kita kecil, kita tetap butuh pengampunan Tuhan.

Pengampunan yg Tuhan beri memulihkan seluruh aspek kehidupan kita...

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus Kristus dan Tuhan mengasihi selalu.