Saturday, April 14, 2018

Tips hari ini: Memikul Kuk

*Tips of the day*
_day 1956_

Cara kita memikul beban itu akan sangat menentukan. Yesus sangat mengerti, makanya Ia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan menerima pikulan baru dari-Nya yang lebih ringan.

Beban mungkin tetap sama, tetapi dengan alat pikul yang berbeda, beban beratpun akan lebih terasa nyaman di pundak kita.

Dua keutamaan penting yang perlu kita pelajari dari Yesus dalam cara bertindak-Nya adalah: _kelemah lembutan dan kerendahan hati_.

Dari sanalah mengalir kekuatan yang memampukan kita memikul beban hidup kita.

Matius 11:29-30 "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Selamat pagi sahabat, _have a blessed weekend._

Tuesday, April 10, 2018

Lepas Dari Kekhawatiran

*LEPAS DARI BELENGGU KEKHAWATIRAN*
Matius 6:25-34

*AYAT HAFALAN*
Filipi 4:6

*RENUNGAN INSPIRASI*
Sebuah penelitian di bidang psikologi mengatakan bahwa 40% kekhawatiran kita adalah mengenai hal-hal yang tidak akan terjadi, 30% mengenai hal-hal yang sudah terjadi, 12% mengenai kesehatan, dan 10% mengenai keresahan sehari-hari. Berdasarkan penelitian ini, 92% kekhawatiran kita sebenarnya tidak berdasar pada alasan yang kuat. Kekhawatiran sesungguhnya sama sekali tidak memberikan solusi atas apapun.

Menurut ilmu kedokteran, kekhawatiran dapat memicu stress yang berujung pada penyakit yang dapat mengurangi kualitas hidup.  Kekhawatiran juga dapat mengarah pada gangguan psikologis, kehilangan logika berpikir, melakukan tindakan yang tidak masuk akal, serta mengacaukan hubungan antar pribadi. Penyakit dan gangguan yang sering muncul pada seorang yang khawatir secara berlebihan antara lain seperti gangguan lambung, kanker, penyalahgunaan obat, narkotika dan alkohol.

Perintah Tuhan tentang hal kekhawatiran tentu sudah sering kita dengar. Namun faktanya, sesering itu juga kita mengabaikan perintah Tuhan tersebut. Setiap hari, pikiran kita seakan terus membuat skenario terburuk tentang jalan hidup kita. Belenggu kekhawatiran akan mengikat kerohanian kita, sehingga membuat kita cenderung untuk mengeluh kepada Tuhan, serta takut menghadapi masa depan.

Hari ini Firman Tuhan kembali mengingatkan kita untuk datang kepada-Nya dan membawa semua kekhawatiran kita dalam doa dan ucapan syukur (FIlipi 4:6). Sebab hanya iman yang teguh kepada Allah dan selalu bersandar pada kuasa-Nyalah, kita dapat lepas dari belenggu kekhawatiran. Dia adalah Tuhan yang memegang hidup kita. Dia juga yang menjamin bahwa ada masa depan yang indah bersama dengan Dia. (FD)

*REFLEKSI DIRI*
1. Apa saja yang selama ini sering Anda khawatirkan? Tindakan apa yang biasanya Anda lakukan?
2. Apa nasihat Firman Tuhan dalam menghadapi kekhawatiran dalam hidup Anda?

*POKOK DOA*
Bapa, aku tidak ingin hidup dalam kekhawatiran karena itu akan menghambat pertumbuhan imanku serta merampas kebahagiaan dalam hidupku. Ajarku untuk selalu bersandar pada-Mu dan memegang teguh janji-Mu dalam hidupku. Berikanku hati yang penuh dengan ucapan syukur kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

*YANG HARUS DILAKUKAN*
Datanglah kepada Tuhan dalam doa dan bersyukurlah senantiasa. Percayalah kepada janji penyertaan-Nya.

*HIKMAT HARI INI*
“Worrying does not empty tomorrow’s troubles. It empties today’s strength.” (Kekhawatiran tidak akan mengosongkan masalah esok hari. Kekhawatiran hanya mengosongkan kekuatan Anda hari ini.)
 
Semangat Pagi
Kasih Anugerah Tuhan Yesus
Menyertai Kita Semua.

Thursday, April 5, 2018

Belajar Meredam:Kemarahan

☑ BELAJAR MEREDAM KEMARAHAN ☑

Sebenarnya kalo mau di pikir² KEMARAHAN seringkali tidak memberikan Hasil yg Efektif,
selain ‘rasa puas’ bagi yg menjalankannya.

Jarang kita bisa marah dgn BIJAKASANA,
terlebih banyak justru MARAH secara membabi buta & sekedar melampiaskan EMOSI.

TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH,
j u s t r u MEMPERBESAR MASALAH !!!

Salah satu hal mengenai MARAH adalah kita jarang berpikir akan mengenai efek samping yg bakal terjadi,
terhadap Pasangan, Anak², Teman & Sahabat kita.

Marilah berpikir bahwa MARAH bukan ‘SOLUSI’,

& JANGAN jadikan MARAH sebagai ‘HABIT’ atau ‘GAYA HIDUP‘ pula.

Sebaliknya,
PERKATAAN POSITIF dapat membangun CITRA DIRI yg baik pada seseorang.

Berikan KATA² PUJIAN, DORONGAN, YG MEMBANGUN, YG PENUH CINTA & KASIH SAYANG kepada orang² sekitar kita.

“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.”
(Kolose 3:16)

Alkitab berulang kali menunjukan betapa PERKATAAN ITU PENUH KUASA.

“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
(Efesus 4:29)

KATA² kita selalu memiliki PENGARUH yg luas dari yg kita kira.

“Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.”
(Efesus 5:4)

Jadi hendaklah BER-KATA² yg POSITIF & yg BAIK selalu,
k a r e n a dari PERKATAAN keluar KUASA & dari PERKATAAN tercermin juga apa yg ada di HATI kita.

BELAJARLAH UNTUK MENGENDALIKAN EMOSI KITA,
AGAR SEMINIMAL MUNGKIN KITA MARAH !!!

“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.”
(Mazmur 37:8)


Goϑ ϐlešš Yoυ

Mwmbuang Semua Kekecewaan

MEMBUANG SEMUA KEKECEWAAN
•• •• •• •• •• ••

KEKECEWAAN itu adalah saudara dekat dgn menolak TUHAN.

KECEWA itu sama dgn menyesatkan.

KECEWA itu seperti bom waktu.

Setiap orang yg menyimpan KEKECEWAAN pasti akan mengalami kerugian besar.


Siapa yg tidak pernah mengalami KEKECEWAAN ?

Semua pasti pernah mengalami...


KEKECEWAAN jangan di simpan dalam hati,

terlebih bila di pupuki,

k ar ena KEKECEWAAN akan berbuah menyakitkan.


Lepaskan KEKECEWAAN & buang KEPEDIHAN,

Anggaplah setiap kenyataan yg datang sebagai sarana,

di mana TUHAN sedang melatih kita untuk BERSIKAP menjadi BIJAKSANA & DEWASA.


KEKECEWAAN TERJADI AKIBAT LANGSUNG DARI TIDAK SETUJU DGN APA YG TERJADI ATAS HIDUP KITA,

M A K A MENGERTI KEHENDAK TUHAN MEMBUAT KITA JAUH DARI KEKECEWAAN !!!


Bagaimana kita dapat mengatasi atau menang atas KEKECEWAAN ?

1 Periksalah PENGHARAPAN kita.

Apabila PENGHARAPAN kita terlalu TINGGI atau kurang REALISTIS,

turunkan PENGHARAPAN kita,

sbab mungkin saja orang yg kita HARAPKAN tidak memiliki KEMAMPUAN untuk melakukan seperti yg kita HARAPKAN.


2 Ingatlah bahwa kita hanya bisa MENGONTROL & MENGUBAH DIRI kita SENDIRI & bukan mengubah orang lain.

Jika kita berusaha MENGONTROL & MENGUBAH orang lain,

m a k a kita justru akan menjadi semakin KECEWA.


3 Terimalah setiap kenyataan dan UCAPAN SYUKUR.

Tetaplah belajar melihat sebuah KEKECEWAAN dari cara yg POSITIF.

KEKECEWAAN menolong kita untuk belajar,

s u p a y a kita hanya MENARUH & MENGGANTUNGKAN semua HARAPAN kita kepada TUHAN.


BERHARAPLAH kepada TUHAN,
kita tak akan pernah DI KECEWAKAN !!!

“Dan berbahagialah orang yang tidak kecewa dan menolak AKU.”
(Matius 11:6)


Goϑ ϐlešš Yoυ

Wednesday, April 4, 2018

Menjadi Bahagia (Paus Fransiskus)

Pidato Paus Fransiskus memberikan homili / khotbah kemarin!
Ini harus dibaca dan dibaca ulang beberapa kali ...

Ini adalah Paus dengan spiritualitas terbesar sejak rasul Petrus.

"Anda dapat memiliki kekurangan, menjadi cemas, dan pernah marah, tetapi jangan lupa bahwa hidup Anda adalah ‘perusahaan’ terbesar di dunia. Hanya Anda yang dapat menghentikannya dari kebangkrutan. Banyak yang menghargai Anda, mengagumi Anda dan mencintai Anda.

Ingatlah bahwa kebahagiaan bukan berarti tidak langit tanpa badai, jalan tanpa kecelakaan, kerja tanpa lelah, hubungan tanpa kekecewaan. Untuk menjadi bahagia adalah menemukan kekuatan dalam pengampunan, harapan dalam pertempuran, rasa aman dalam ketakutan, cinta dalam perselisihan.

Bahagia bukan hanya dalam menikmati senyuman, tetapi juga untuk merefleksikan kesedihan. Bukan hanya untuk merayakan keberhasilan, tetapi juga untuk belajar dari kegagalan. Bukan hanya untuk merasa senang dan bertepuk tangan, tetapi juga untuk berbahagia salam keheningan.

Menjadi bahagia bukanlah jalan takdir atau nasib, tetapi sebuah pencapaian bagi mereka yang dapat ‘bepergian’ di dalam diri mereka sendiri. "Bersikap bahagia adalah berhenti merasa seperti korban dan menjadi penulis takdir Anda. Bahagia adalah keberanian untuk menyeberangi gurun, namun tetap dapat menemukan oasis di kedalaman jiwa kita. Bahagia adalah rasa berterima kasih kepada Tuhan untuk setiap pagi, untuk keajaiban hidup.

Menjadi bahagia adalah tidak takut dengan perasaan Anda sendiri. Mampu berbicara dengan diri Anda sendiri. Memiliki keberanian untuk mendengarkan "tidak". Mempunyai kepercayaan diri dalam menghadapi kritik, bahkan ketika tidak bisa dibenarkan. Kebahagiaan termasuk mencium anak-anak Anda, manjakan orang tua Anda, menikmati saat-saat puitis dengan teman-teman, bahkan ketika mereka menyakiti kita.

Bersikap bahagia berarti menghidupkan ciptaan yang hidup dalam diri kita masing-masing, bebas, gembira, dan sederhana. Memiliki kedewasaan untuk dapat mengatakan: "Saya membuat kesalahan". Memiliki keberanian untuk mengatakan "saya minta maaf". Memiliki kepekaan untuk mengatakan, "Aku membutuhkanmu". Memiliki kemampuan untuk mengatakan "Aku menyayangimu".

Semoga hidup Anda menjadi taman peluang kebahagiaan ... dimana saat musim semi menjadi pencinta sukacita. Di musim dingin menjadi pencinta kebijaksanaan. Dan ketika Anda membuat kesalahan, mulai dari awal lagi. Hanya dengan begitu Anda akan jatuh cinta pada kehidupan.

Anda akan menemukan bahwa untuk menjadi bahagia kehidupan tidak akan sempurna. Tetapi gunakan air mata untuk mengairi toleransi. Gunakan kekalahan Anda untuk melatih kesabaran. Gunakan kesalahan Anda untuk membentuk ketenangan. Gunakan rasa sakit untuk merawat kesenangan. Gunakan rintangan untuk membuka jendela kecerdasan. Janganlah menyerah .... Jangan pernah menyerah untuk orang yang mencintaimu. Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan kebahagiaan, karena hidup adalah pertunjukan yang luar biasa."
*Paus Francis*

————
The speech Pope Francis gave in yesterday's homily/sermon!
It's to be read and reread several times ...

This is the Pope with the greatest spirituality since Peter.

"You can have flaws, be anxious, and ever angry, but do not forget that your life is the greatest enterprise in the world. Only you can stop it from going bust. Many appreciate you, admire you and love you.

Remember that to be happy is not to have a sky without a storm, a road without accidents, work without fatigue, relationships without disappointments. To be happy is to find strength in forgiveness, hope in battles, security in the stage of fear, love in discord

It is not only to enjoy the smile, but also to reflect on the sadness.It is not only to celebrate the successes, but to learn lessons from the failures.It is not only to feel happy with the applause, but to be happy in anonymity.

Being happy is not a fatality of destiny, but an achievement for those who can travel within themselves. To be happy is to stop feeling like a victim and become your destiny's author. It is to cross deserts, yet to be able to find an oasis in the depths of our soul. It is to thank God for every morning, for the miracle of life.

Being happy is not being afraid of your own feelings. It's to be able to talk about you. It is having the courage to hear a "no". It is confidence in the face of criticism, even when unjustified. It is to kiss your children, pamper your parents, to live poetic moments with friends, even when they hurt us.

To be happy is to let live the creature that lives in each of us, free, joyful and simple. It is to have maturity to be able to say: "I made mistakes". It is to have the courage to say "I am sorry". It is to have the sensitivity to say, "I need you". It is to have the ability to say "I love you".

May your life become a garden of opportunities for happiness ... That in spring may it be a lover of joy. In winter a lover of wisdom. And when you make a mistake, start all over again. For only then will you be in love with life.

You will find that to be happy is not to have a perfect life. But use the tears to irrigate tolerance. Use your losses to train patience. Use your mistakes to sculpter serenity. Use pain to plaster pleasure. Use obstacles to open windows of intelligence. Never give up .... Never give up on people who love you. Never give up on happiness, for life is an incredible show."
*(Pope Francisco)*.

Selamat Paskah

Sunday, April 1, 2018

Puisi Jumat Agung

Puisi Jumat Agung
Karya: Ulil Abshar Abdalla (Cendekiawan Muslim, NU)

Ia yg rebah, di pangkuan perawan suci, bangkit setelah tiga hari, melawan mati.
Ia yg lemah, menghidupkan harapan yg nyaris punah.
Ia yang maha lemah, jasadnya menanggungkan derita kita.
Ia yang maha lemah, deritanya menaklukkan raja-raja dunia.
Ia yang jatuh cinta pada pagi, setelah dirajam nyeri.
Ia yang tengadah ke langit suci,
terbalut kain merah kirmizi: Cintailah aku!

Mereka bertengkar tentang siapa yang mati di palang kayu.
Aku tak tertarik pada debat ahli teologi.

Darah yang mengucur itu lebih menyentuhku.
Saat aku jumawa dengan imanku,
tubuh nyeri yang tergeletak di kayu itu, terus mengingatkanku:
Bahkan Ia pun menderita, bersama yang nista.

Muhammadku, Yesusmu, Krisnamu, Buddhamu, Konfuciusmu
– mereka semua guru-guruku,
yang mengajarku tentang keluasan dunia, dan cinta.

Penyakitmu, wahai kaum beriman:
Kalian mudah puas diri, pongah, jumawa, bagai burung merak.
Kalian gemar menghakimi!

Tubuh yang mengucur darah di kayu itu, bukan burung merak.
Ia mengajar kita, tentang cinta, untuk mereka yang disesatkan dan dinista.

Penderitaan kadang mengajarmu tentang iman yang rendah hati.

Huruf-huruf dalam kitab suci, kerap membuatmu merasa paling suci.

Ya, Yesusmu adalah juga Yesusku.
Ia telah menebusku dari iman yang jumawa dan tinggi hati.

Ia membuatku cinta pada yang dinista!
Semoga Semua Hidup Berbahagia dalam kasih Tuhan.

(Selamat Berjumat Agung saudaraku)