Friday, December 27, 2019

Kencan Dengan Tuhan, Jumat, 27 Desember 2019


Bacaan: Yakobus 5:16b "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."

Renungan:
  Ketika sedang memimpin pasukan Amerika Serikat di tengah Perang Dunia II di Pasifik, Jenderal Douglas MacArthur menyempatkan diri menulis sebuah surat untuk puteranya, Arthur IV, yang berbunyi: "Bentuklah puteraku Tuhan, menjadi seorang yang cukup kuat untuk tahu kapan ia sedang lemah dan cukup berani menghadapi dirinya sendiri ketika ia takut. Seseorang yang tetap bangga dan tegar ketika dikalahkan di dalam perang, serta rendah hati ketika ia menang. Bentuklah puteraku menjadi manusia yang tidak hanya berharap tetapi juga berbuat. Tuntun dia, pintaku, bukan di jalan kemudahan dan kenyamanan, tetapi di bawah tekanan kesulitan dan tantangan. Biarkan dia belajar untuk berdiri tegar di tengah badai. Biarkan dia belajar belas kasih kepada mereka yang gagal. Berikan dia rasa humor, sehingga ia tetap dapat serius, tetapi tidak pernah membawakan dirinya dengan terlalu serius. Beri dia kerendahan hati, sehingga ia selalu ingat kesederhanaan dari kemuliaan sejati. Lalu aku ayahnya, akan berani berkata, 'Hidupku tidak akan sia-sia!'"
  Hidup dan mati dipertaruhkan saat di medan perang. Itulah yang mendorong Jenderal Douglas MacArthur menulis surat tersebut kepada puteranya. Ia tidak meninggalkan surat yang menjelaskan tentang warisan harta, melainkan surat yang berisikan harapan serta doa kepada Tuhan, agar anaknya kelak menjadi orang yang berhasil.
  Mungkin saat ini kita terpisah jauh dengan orang-orang yang kita cintai. Kita tidak dapat menyentuh mereka secara fisik, memeluk atau menghibur mereka di kala sedih. Namun ingat, kita masih bisa memeluk mereka melalui doa-doa kita, karena doa bukanlah sekadar kata-kata. Melalui doa kita bisa mengutarakan harapan-harapan yang kita inginkan kepada Tuhan dan mengimani bahwa harapan itu akan menjadi kenyataan. Kasih sayang tidak melulu diungkapkan melalui sentuhan fisik tetapi juga melalui doa. Mulai hari ini, doakanlah orang-orang yang kita cintai, percayalah bahwa mereka akan berada di dalam penyertaan Tuhan senantiasa. Tuhan memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, berkatilah .... yang saat ini jauh dari hadapanku. Pinjam mataMu untuk mengawasinya dan pinjam tanganMu untuk memeluknya di saat ia jatuh dan mengalami kesedihan. Amin. 

TUHAN YESUS memberkati dan melindungi. Amin πŸ™πŸ˜‡πŸŒΉπŸŒ…πŸ‘ΌπŸŒˆ

Wednesday, December 25, 2019

*NATAL ADALAH ANDA* (Paus Fransiskus)

Natal adalah Anda sendiri,
Ketika Anda memutuskan untuk dilahirkan kembali setiap hari dan membiarkan Tuhan masuk kedalam jiwa Anda.

Pohon Terang Natal adalah Anda,
Ketika Anda menahan angin kencang dan kesulitan hidup Anda.

Dekorasi Natal adalah Anda,
Ketika kebaikan Anda adalah warna yang menghiasi hidup Anda.

Lonceng Natal adalah Anda,
Ketika Anda menelpon, berkumpul dan berusaha bersatu dalam persaudaraan sejati.

Lampu Natal adalah Anda,
Ketika Anda menerangi jalan orang lain dengan kehidupan Anda berupa kebaikan, kesabaran, sukacita dan kemurahan hati.

Malaikat Natal adalah Anda,
Ketika Anda bernyanyi tentang perdamaian, keadilan dan cinta kasih untuk dunia.

Bintang Natal adalah Anda,
Ketika Anda menuntun seseorang untuk bertemu dengan Tuhan.

Musik Natal adalah Anda,
Ketika Anda meniupkan harmoni kehidupan di dalam diri Anda.

Kartu Natal adalah Anda,
Ketika tinta kebaikan tertulis di tangan Anda.

Ucapan Natal adalah Anda,
Ketika Anda memaafkan dan membangun kembali kedamaian bahkan sekalipun menyakitkan.

Makan Malam Natal adalah Anda,
Ketika Anda memuaskan dan memberi harapan kepada orang miskin yang ada disekitar Anda.

Yah Anda adalah Malam Natal,
Ketika dengan rendah hati dan sadar, Anda menerima dalam keheningan malam Sang Juru Selamat Dunia, tanpa suara pesta atau sebuah perayaan besar.

Anda adalah sekilas senyum dari kepercayaan dan kelembutan, dalam kedamaian batin dari Natal Abadi yang membangun kerajaanNya di dalam diri Anda.

Selamat NatalπŸŽ„πŸŽ„ πŸŒΉπŸŒ·πŸ’

Monday, December 16, 2019

Kencan Dengan Tuhan


Senin, 16 Desember 2019

Bacaan: Matius 7:24   "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu."

Renungan:
  Ada 2 orang yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. Orang yang pertama adalah orang yang bijak dan ia membeli lahan di atas batu karang. Ia menghabiskan waktu hampir 2 tahun untuk membangun rumahnya. Orang yang kedua adalah orang bebal dan ia membeli lahan di atas pasir. Dengan waktu cepat ia sudah selesai membangun rumahnya.
  Si orang bebal mengejek orang bijak katanya, "Betapa bodohnya kamu membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya." Si orang bijak hanya diam saja dan terus membangun. Setelah rumahnya jadi, beberapa waktu kemudian datanglah hujan badai melanda daerah itu. Rumah orang bijak tetap berdiri kokoh karena dibangun di atas batu karang. Rumah si bebal pun mengalami badai yang sama. Dalam waktu singkat rumah itu rubuh karena fondasinya kurang kuat.
  Seringkali kitapun bersikap sama seperti orang bebal dalam kisah di atas. Kita semua ingin segala sesuatunya serba instan dan tidak sabar kalau harus menunggu. Padahal yang instan itu tidak selalu baik. Yang terbaik adalah sesuai dengan waktu Tuhan. Setiap kita masing-masing membutuhkan waktu untuk bertumbuh secara rohani dan setiap kesuksesan membutuhkan waktu untuk mencapainya.
  Oleh karena itu jangan terburu-buru dan gegabah dalam merencanakan sesuatu. Apapun yang dibangun dengan fondasi yang kuat akan bisa bertahan melawan berbagai macam kesusahan. Hal ini pun berlaku untuk iman kita. Di atas dasar apakah iman kita dibangun? Jika dibangun di atas dasar Batu Karang yang teguh yaitu Yesus Kristus, maka sehebat apapun badai yang menerpa, kita akan tetap setia dan berdiri kokoh di atasNya. Tuhan memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku agar aku tetap setia kepadaMu saat badai menerjang kehidupanku. Jangan biarkan hanya karena seorang kekasih, jabatan, harta yang sementara, aku rela menjual meninggalkan dan menjual Engkau yang adalah sumber keselamatan hidup yang kekal. Amin.

TUHAN YESUS memberkati dan melindungi Sahabat Kristus Amin 🙏

Wednesday, December 11, 2019

Hidup Iman

Hidup iman adalah "percaya untuk mengerti" dan bukan "mengerti untuk percaya"  -Sto. Anselmus-

"Hidup beriman bukanlah hidup yang mencari hal-hal yang luar biasa dan spektakuler... Beriman artinya penyerahan total kepada Penyelenggaraan Ilahi meski melalui hal-hal yang sederhana."

TIDAK ADA MUJIZAT KARAKTER

Mujizat itu...

* Orang buta dapat melihat..
* Orang lumpuh dapat berjalan..
* Orang mati dibangkitkan..

Semua mujizat, terjadi seketika itu juga..

Tetapi tdk ada Mujizat untuk mengubah Karakter seseorang..

Tidak ada dengan berdoa atau tumpang tangan saja..

* Si pemarah langsung menjadi sabar..
* Si sombong langsung menjadi rendah hati..atau..
* Karakter buruk seseorang langsung menjadi baik..

Itulah sebabnya mengikut Yesus memerlukan proses setiap hari dan seumur hidup..

Saat terjatuh, kita mau dan berani untuk mencoba bangun dan berjalan kembali..

Jangan menyerah,  teruslah bersemangat untuk semakin memiliki karakter Kristus dalam hidup ini.
- Grace Lan-

Selamat pagi,  Tuhan memberkati!
🌻🌻

Monday, December 9, 2019

PERNIKAHAN

Mengapa orang menikah..?
Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia..?
Apakah karena jatuh cinta..?
Bukan...
Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.
Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...
Mengapa jatuh cinta gampang..?
Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.
Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...
Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.
Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?
Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup ?
Jatuh cintalah....
Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% & cintai anak2x Anda masing2x 100%.

7.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja2x kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

8.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11.KETIKA ADA 'PIL/ Pria Idaman lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12.KETIKA ADA 'WIL/ Wanita Idaman lain.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14.KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 7K

1.Takut akan Tuhan

2.Kasih sayang

3.Kesetiaan

4.Komunikasi dialogis

5.Keterbukaan

6.Kejujuran

7.Kesabaran

Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.
Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.
Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.
Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.

MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.

Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,
Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.

Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.
Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.
Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.
Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita.
Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.
Ingat !!
Better me = Better we.

3 kesalahan umum:
yang sering dilakukan suami :
A. Tidak perhatikan perasaan istri.
Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

3 kesalahan umum:
yang sering dilakukan istri :
A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami d¡ hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)

Selama berumah tangga,
milikiLah komitmen2x ini :
1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.
10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kebenaran.

10 Hukum Pernikahan Bahagia:

1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)

2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)

3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)

4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)

5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)

6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2)

7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)

8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)

9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)

10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara,dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta. Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konfliks dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.

Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.

Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.

Ketahuilah! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "saya membutuhkan kamu tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna"

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati 😊😇

-Pst. Phillip Mantofa-

Sunday, December 8, 2019

Hormon Kebahagiaan


*Ternyata, ada hormon kebahagiaan yang dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri* yang membuat bahagia, punya daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit, *yang disebut sebagai Hormon Endorfin*. Nama hormon ini seperti *obat tidur* yang diproduksi secara sehat oleh tubuh dan disebut-sebut juga sebagai penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari banyak obat sekalipun.
*Bagaimana hormon endorfin ini diproduksi.?*
*Saat kita berpikir positif, berperasaan (emosi) positif, dan juga bertindak positif.* Saat kita bersyukur, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Saat kita berpikiran baik, positif, tersenyum, berbahagia dalam hidup, akan lebih banyak hormon endorfin yang keluar.

*Kalau banyak orang bertanya bagaimana mencari kebahagiaan dan ingin mendapatkannya...?* ternyata tidak perlu jauh-jauh karena yang kita cari ada di pikiran dan hati kita.

*Kalau pikiran dan hati kita positif, maka* tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan lebih banyak. *Tidak perlu mencari-cari sumber kebahagiaan dari luar sana, hanya melihat ke dalam diri sendiri, maka* kebahagiaan dan juga kesehatan akan didapatkan.

*Menariknya, hormon kebahagiaan ini* adalah juga *hormon kesehatan*. Kalau kita mau sehat, *hormon ini harus banyak-banyak keluar dari tubuh, *karena hormon endorfin ini bisa memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina.* Jadi, kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena masih banyak pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan.

*Bagaimana agar hormon endorfin ini bisa keluar.?*

*Pertama, bangun mindset positif. Berpikir yang positif.* Setiap sesuatu mempunyai dua sisi; positif dan negatif. *Lihatlah segala sesuatu dari sisi positif, dari sisi baiknya. Sehingga yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baik.* Kalau yang dipikirkan adalah sisi negatif, yang terjadi adalah pikiran kita akan menjadi negatif. Akhirnya timbul rasa marah, kesal, dan juga menyesal. *Sedikit saja hal-hal negatif itu keluar, maka bukan hormon kebahagiaan yang timbul,*-tetapi hormon yang bahkan merusak tubuh.

*Selalu bersyukur kepada TUHAN. atas semua nikmat yang diberikan.* Kesyukuran akan membawa kepada kebahagiaan.

*Kedua, bangun perasaan dan emosi positif.* *Buang semua emosi negatif seperti* marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa dizhalimi, dan sebagainya. *Sebaliknya, bangun emosi positif seperti* cinta, kegembiraan, dan antusiasme dalam mengerjakan sesuatu. Dengan kita menebarkan cinta di rumah, di kantor, dan di mana saja akan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan menyehatkan. *Saatnya menunjukkan kita adalah orang-orang yang bahagia.*

*Ketiga, lakukan kebaikan setiap saat. Mengerjakan kebaikan akan menjadi sumber kebahagiaan yang luar biasa.* Akibatnya, orang semakin sehat dan semakin positif karena merasa dirinya berharga dan bernilai. *Misi manusia di dunia ini adalah menebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya orang.* Dengan berbuat baik, hidup akan lebih bermakna.

*Kebahagiaan, kesehatan, semua bermula dari hal-hal positif* yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan.

*Ingin sehat? Mulailah berpikir lebih positif, mengeluarkan emosi yang positif, dan bertindak positif setiap hari.*

Salam Bahagia & Salam Endorfin
✊🏻✊🏻✊🏻🕌

Wednesday, December 4, 2019

Injil Menurut Toko Serba Ada

QAda kisah tentang kebaikan dan kasih yang tercecer dari antara perayaan-perayaan Natal. Semacam kisah Orang Samaria yang Baik Hati. Kisah tentang kasih yang indah ini sayangnya tidak terjadi di gereja, tetapi di sebuah Dept. Store di Amerika Serikat.

Pada suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan "Bag Lady" (karena segala harta-bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil mengemis) memasuki sebuah Dept. Store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari Natal. Toko itu dihias dengan indah sekali. Lantainya semua dilapisi karpet yang baru dan indah.

Pengemis ini tanpa ragu-ragu memasuki toko ini. Bajunya kotor dan penuh lubang-lubang. Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu-minggu Bau badan menyengat hidung. Ketika itu seorang hamba Tuhan wanita mengikutinya dari belakang. Ia berjaga-jaga, kalau petugas sekuriti toko itu mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau membantunya. Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan bau mengganggu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu. Begitu pikir sang hamba Tuhan wanita. Tetapi pengemis ini dapat terus masuk ke bagian-bagian dalam toko itu. Tak ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Aneh ya Padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di situ dengan setelan jas atau gaun yang mewah dan mahal.

Di tengah Dept. Store itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan seorang pianis dengan jas tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu natal dengan gaun yang indah. Suasana di toko itu tidak cocok sekali bagi si pengemis wanita itu. Ia nampak seperti makhluk aneh di lingkungan gemerlapan itu. Tetapi sang 'bag lady" jalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti terus dari jarak tertentu.

Rupanya pengemis itu mencari sesuatu dibagian Gaun Wanita. Ia mendatangi counter paling eksklusif yang memajang gaun-gaun mahal bermerek (branded items) dengan harga diatas $ 2500 per piece. Kalau dikonversi dengan kurs hari-hari ini, harganya dalam rupiah sekitar Rp. 20 juta per piece. Baju-baju yang mahal dan mewah ! Apa yang dikerjakan pengemis ini?

Sang pelayan bertanya, "Apa yang dapat saya bantu bagi anda ?"

"Saya ingin mencoba gaun merah muda itu ?"

Kalau anda ada di posisi sang pelayan itu, bagaimana respons anda ? Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun-gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau, dan pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju-baju ini setelah dia pakai. Apalagi bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun-gaun itu. Tetapi mari kita dengarkan apa jawaban sang pelayan toko mewah itu.

"Berapa ukuran yang anda perlukan ?"

"Tidak tahu !"

"Baiklah, mari saya ukur dulu."

Pelayan itu mengambil pita meteran, mendekati pengemis itu, mengukur bahu, pinggang, dan panjang badannya. Bau menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini. Ia cuek saja. Ia layani pengemis ini seperti satu-satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya.

"OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya ! Cobalah yang ini !" Ia memberikan gaun itu untuk dicoba di kamar pas.

"Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh mencoba yang lain?

"Oh, tentu !"

Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk melayani sang "bag lady". Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak ! Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya.

Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Hari itu ada seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau mendengarkan permintaannya.

Tetapi mengapa pelayan toko itu repot-repot melayaninya ? Bukankah kedatangan pengemis itu membuang-buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu? Toko itu harus mengirim gaun-gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry, dicuci bersih agar kembali tampak indah dan tidak bau. Pertanyaan ini juga mengganggu sang hamba Tuhan yang memperhatikan apa yang terjadi di counter itu. Kemudian hamba Tuhan ini bertanya kepada pelayan toko itu setelah ia selesai melayani tamu "istimewa"-nya.

"Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun-gaun indah ini ?"

"Oh, memang tugas saya adalah melayani dan berbuat baik (My job is to serve and to be kind !)"

"Tetapi, anda 'kan tahu bahwa pengemis itu tidak mungkin sanggup membeli gaun-gaun mahal ini?"

"Maaf, soal itu bukan urusan saya. Saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya. Tugas saya adalah untuk melayani dan berbuat baik." Hamba Tuhan ini tersentak kaget. Di jaman yang penuh keduniawian ini ternyata masih ada orang-orang yang tugasnya adalah melayani dan berbuat baik, tanpa perlu menghakimi orang lain.

Hamba Tuhan ini akhirnya memutuskan untuk membawakan khotbah pada hari Minggu berikutnya dengan thema "Injil Menurut Toko Serba Ada". Khotbah ini menyentuh banyak orang, dan kemudian diberitakan di halaman-halaman surat kabar di kota itu.

Berita itu menggugah banyak orang sehingga mereka juga ingin dilayani di toko yang eksklusif ini. Pengemis wanita itu tidak membeli apa-apa, tidak memberi keuntungan apa-apa, tetapi akibat perlakuan istimewa toko itu kepadanya, hasil penjualan toko itu meningkat drastis, sehingga pada bulan itu keuntungan naik 48 % !

"Peliharalah kasih persaudaraan ! Jangan kamu lupa memberi kebaikan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." Ibrani 1:31.

Penulis:
Tidak diketahui

Friday, November 22, 2019

Pentingnya Self Image

*Good Self Image*

Buku Maxwell Maltz
Psycho-Cybernetics tahun 1969

Maxwell Maltz adalah seorang dokter bedah wajah untuk kecantikan. Dia mengamati, orang yang sudah dibedah wajahnya, menjadi jauh lebih percaya diri. Sikap, perilaku bahkan cara berpikirnya pun berubah.

Ternyata perilaku itu terjadi karena *self-image* dari orang tersebut berubah.

Bila diamati, perilaku kita, apa yang sering kita temui dan hasil yang sering kita dapatkan itu bisa diprediksi. Memiliki semacam kecenderungan. Seperti ada *polanya.*

Mereka yang sering terlambat masuk kantor, biasanya cenderung untuk selalu terlambat. Bahkan ketika dia berniat untuk tidak terlambat, seakan-akan alam semesta berkonspirasi untuk membuat dia tetap terlambat.

*Keberutungan* pun sama. Mereka yang sering sial, cenderung selalu sial. Sementara mereka yang sering beruntung, cenderung selalu beruntung. Seakan-akan ada sebuah *servomechanism* yang mengatur itu semua.

*Servomechanisme* = mekanisme otomatis untuk mengoreksi jika sebuah tindakan keluar jalur.

Itulah sebabnya, kita cenderung menemui hal-hal yang memang kita sering temui. Itulah sebabnya kita cenderung mendapatkan hasil sesuai dengan hasil-hasil yang sering kita dapatkan.

Tentu saja, jika hal yang sering kita temui positif, itu oke. Jika hasil yang sering kita dapatkan bagus dan luar biasa, itu oke. Bagaimana jika sebaliknya?
Bagaimana jika yang sering kita temui justru kesialan?
Bagaimana jika hasil yang sering kita dapatkan adalah kegagalan?

Semakin sering kita mendapatkan satu hal, semakin “terlatih”-lah kita mendapatkan hal yang sama.

Semakin sering sakit, kita semakin terlatih untuk sakit. Mulai dari sakit yang ringan, lama-lama menjadi terlatih dengan sakit yang lebih berat.

Semakin sering berhutang, semakin berbakat kita melakukannya. Sehingga kita menjadi ahli dalam berhutang.

Inilah *servomechanism*

Saat ini terjadi, seakan-akan “nasib” kita terkunci. Semua perilaku dan lingkungan kita mengarahkan kita ke “nasib” tersebut.

Bagaimana memutus rantainya? Bagaimana pula membentuk servomechanism yang memberdayakan hidup kita?

Maltz menjelaskan bahwa servomechanism ini tidak terbentuk begitu saja. Setiap servomechanism memerlukan *”settingan awal”* yang jelas.

Settingan awal dari servomechanisme dalam hidup kita adalah Self-Image.

Self-Image = cara kita melihat dan menilai diri kita sendiri.

Self-Image terbentuk dari kumpulan keyakinan (belief) tentang diri kita, orang lain dan cara dunia bekerja. Self-image ini akan mengendalikan sikap, pemikiran, perasaan dan perilaku kita.

Jika kita memiliki self-image: “saya orang yang tidak menarik”. Lalu kita hadir di sebuah pesta dan berniat untuk berkenalan dengan orang baru. Maka self-image kita akan segera menghapus niat kita dengan memunculkan self-talk: “ah, orang-orang hanya akan mau berkenalan dengan orang yang menarik. Kamu itu nggak menarik. Nggak akan ada yang mau berkenalan denganmu.” Maka, kita pun cenderung menyendiri dan “gagal” berkenalan dengan orang baru.

Apapun yang kita pikirkan, self-image kita seakan-akan menyetel servomekanisme ke setelan awal.

Maka, jika kita melihat diri kita sebagai orang yang sial, servomekanisme kesialan lah yang akan aktif.

Jika kita melihat diri kita sebagai orang yang beruntung, servomekanisme keberuntungan lah akan aktif.

Bagaimana jika tercampur? Kadang kita melihat diri sebagai orang sial kadang beruntung? Di sinilah servomekanisme kita akan mengalami kebingungan. Pada akhirnya dia akan bergerak ke arah yang lebih kita yakini.

Jika kita ingin menjadi orang yang beruntung namun self-image kita bertentangan – dalam hati kita meyakini bahwa itu tidak mungkin, maka servomekanisme yang berjalan adalah servo kesialan.

Jika kita ingin menjadi orang yang sukses namun self-image kita bertentangan – dalam hati kita meyakini bahwa itu tidak mungkin, maka servomekanisme yang berjalan adalah servo kegagalan.

Lalu, bagaimana solusinya? Solusinya adalah membentuk self-image baru. Caranya?

1. tulis dengan detail apa yang Anda inginkan. Misal, Anda ingin menjadi pribadi yang beruntung. Seperti apa kelihatannya? Seperti apa kedengarannya? Seperti apa perasaannya?

2. bayangkan Anda melihat diri Anda yang sudah menjadi pribadi yang beruntung di depan sana. Apa yang Anda lihat? Apa yang Anda dengar? Apa yang Anda rasakan?

3. biarkan ide-ide muncul dari pikiran kreatif Anda.

4. lakukan tindakan-tindakan spontan terkait dengan ide kreatif tersebut.

5. praktikkan keempat hal di atas berulang-ulang setiap hari dengan santai dan tanpa beban (effortless).

Bagaimana bila self-image lama masih muncul dan self-talk negatif datang mengganggu?

Praktikkan metode *CRAFT*

Misal Anda ingin mengubah pola sakit yang Anda miliki dan menjadi pribadi yang lebih sehat.

*CANCEL*
Saat tiba-tiba muncul pikiran “duh, naga-naganya mau sakit nih, sudah bersin tiga kali” segeral lakukan cancel. Katakan “cancel, batal!” atau Anda bisa gunakan kode yang Anda buat sendiri (misal mengatakan “Wuzzz” atau membayangkan menekan tombol “Ctrl + Z”)

*REPLACE*
Ganti dengan pemikiran yang lebih memberdayakan. Misalnya: “Allah memberi saya karunia tubuh yang sehat dan mampu menyembuhkan diri sendiri”

*AFFIRM*
Kuatkan dengan mengatakan kalimat afirmasi Anda. Misalnya: “semakin hari saya semakin sehat, bugar dan kuat” – katakan berulang-ulang dengan mantap.

*FOCUS*
Luangkan setiap hari untuk melakukan visualisasi – membayangkan diri Anda yang sehat, bugar dan kuat

*TRAIN*
Jangan bosan melatihnya. Meskipun Anda belum sehat, bergayalah seakan-akan Anda sehat. Seperti kata pepatah Barat “fake it till you make it” – berpura-puralah sampai pura-pura itu menjadi nyata!

Pertanyaannya: self-image seperti apa yang ingin Anda bentuk? Mulailah membentuknya, sekarang!

Jadi, banyak orang, masih vibrasi rendah, masih galau, masih banyak luka batin sudah sibuk visualisasi afirmasi.

Itu malah akan menarik hal yang tidak diinginkan.

Kita mesti netralkan *luka batin*. Bisa dengan mensyukuri kejadian menyakitkan, ambil hikmah, memaafkan bahkan mendoakan dengan cinta yang menyakiti hati kita.

Saat kita berada di *energi syukur dan cinta, baru kita siap untuk visualisasi, afirmasi.*

Saturday, November 16, 2019

Perjalanan Hidup Orang Beriman

*Mazmur 34:15, 17-20*
15 (34-16) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;
17 (34-18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.
18 (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
19 (34-20) Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
20 (34-21) Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.

========

Dalam kehidupan kita semua pernah mengalami tantangan yang yang dianggap tidak masuk akal. Jika dilihat secara terpisah kita tidak memahami semua itu, semua itu tidak masuk akal, tidak adil, tidak semestinya. Tetapi jika kamu terus percaya dan terus melangkah dalam kebenaran, suatu hari nanti kamu akan melihat bagaimana setiap kekecewaan, kemunduran, kegagalan, memainkan peranan dalam rencana penting Allah untuk kehidupanmu.

Jika kamu memisahkan pengalaman-pengalaman negatif, maka kamu cenderung bertanya-tanya tentang mengapa semua itu telah terjadi padamu. Semuanya dapat tampak tidak adil dan kejam serta membuat kamu pahit hati. *Ingatlah selalu, kamu tidak akan hidup jika Allah tidak merencanakan kemenangan lain untuk masa depanmu.*

Jangan bersikap tidak sabar, semua itu belum berakhir, semua itu belum berakhir sebelum Allah yang mengatakan bahwa semua sudah berakhir. Sudah saatnya kamu untuk yakin bahwa Allah mempunyai banyak cara untuk meningkatkan kamu.

*Dalam setiap krisis, dalam setiap kehilangan, dalam setiap kekecewaan, ada bahaya untuk menjadi semakin pahit hati, tetap sakit hati dan menyerah pada keadaan. Tetapi juga selalu ada kesempatan untuk mengubah kegelapan menjadi terang.*

Iman adalah mempercayai Allah saat kamu tidak mengerti, saat semua terjadi tidak seperti yang kamu harapkan...

*Selamat pagi pemenang*

Tuesday, November 5, 2019

Hidup Yang Diperindah


... Di Bengkel, salah satu Alat yg Paling sering digunakan adalah *Gerinda*..
Terbuat dari Batu Kasar, berfungsi utk
*Mengikis,* *Memperhalus Permukaan*
      dan
*Mempertajam Alat2 Potong*

.. _Ketika Batu Gerinda dan Benda yg Hendak dikikis itu bertemu_, ....
maka .....
akan Terdengar Bunyi Gesekan Keras, terlihat Percikan Bunga Api dan Benda tsb menjadi Panas..

*Memang terasa tdk Nyaman*,
     tapi
*Hasil Akhirnya Sungguh Indah..*

*Permukaan yg Semula Kasar..... _menjadi Halus_*

*Bagian Buruk dari Benda itu di Hilangkan bahkan di Bentuk dgn Indah..*

*Alat2 Potong yg Tumpul Bisa menjadi Tajam....*

🇮🇩*PESAN MORAL NYA*💥

Tahukah anda ....
*_Bahwa dgn Cara yg sama TUHAN_

*Membentuk Karakter kita,*

*Memperhalus Tabiat kita,*

*Mempertajam Kehidupan kita*
      dan
*Menjadikan Hidup Lebih Indah..*

kadang TUHAN *Memakai org2 di Sekitar kita utk Menjadi Batu Gerinda bagi kita,*
       dan
mungkin juga tanpa kita sadari....
kita juga Menjadi Batu Gerinda bagi org lain..

Kita Saling *Menggesek, Membentuk, Memperhalus, Mempertajam, Memperindah..*

*Prosesnya memang tdk Menyenangkan*,
       tapi
jika Melihat Hasil Akhirnya,
*Semua Proses itu Terlihat Sungguh Layak......*

Seringkali
*Kita menjadi Frustasi*
     saat Tuhan _Menempatkan org2 Sulit di Sekitar kita.._

_Kita Berhadapan dgn Atasan yg Galak dan Kaku,_

_Rekan Kerja yg tdk Menyenangkan,_

_Pelanggan yg Menyebalkan.._

Di Rumah kita di *“Gerinda”*
       oleh
*_Pasangan atau Keluarga..._*

Di dalam organisasi atau club  kita juga Berhadapan dgn Saudara Saudara yg Masih saja Bisa Melukai dan Mengecewakan kita.... 

Namun atas semua itu
*Tetap Bersyukurlah*
utk Semua org2 Sulit yg ada di Sekitar kita ,

sebab
*mereka sudah Menjadi Batu Gerinda bagi kita..*

*Tanpa mereka,*

kita tdk Mungkin
*menjadi diri kita yang Dewasa*
  juga yang
*....Rendah hati*
*...mudah memaafkan*
*...ikhlas*
*....Sabar*
*...mau mendengar*
      dan
*...peduli org lain.*

*_Semua Proses Untuk Kebaikan bagi diri kita_*

*"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."*

Selamat Pagi
Selamat Beraktivitas
TUHAN memberkati! 🌻🌻

Sunday, November 3, 2019

Kesaksian Iman Julie Kaunang


Kesaksian Julie Kaunang,  ibu kandung dr artis Tessa Kaunang dan istri dr Arthur Kaunang,  mantan rocker.

"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!..."  (Mzm 46:11 a)

Link 👇
https://youtu.be/yMPM4nMeIXg

Tuhan memberkati!

Monday, October 21, 2019

Renungan 21 Oktober 2019

*Yehezkiel 37:3, 10-11*

3 Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"
10 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

======

Di dalam kehidupan kamu bisa menghadapi situasi yang mustahil. *Mustahil untuk bisa bangkit kembali seperti mengharapkan kehidupan kembali dari tumpukan tulang-belulang.* Tetapi Allah memiliki kuasa, kuasa untuk membuat tulang-tulang yang mati hidup kembali. *Tulang-tulang yang mati itu menggambarkan berbagai mimpimu dan harapanmu yang tak mungkin terwujud.* Kamu tidak melihat apapun terjadi minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun. *Janganlah kamu bersusah karena apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan, apa yang orang lain katakan kepadamu. Bukankah kamu tahu bahwa kebesaran kuasa Allah yang luar biasa sudah diaktifkan.* Sehingga semua yang tampaknya mati akan dihidupkan oleh Allah. *Semua yang tampaknya mustahil dan tampaknya sudah berakhir dan selesai, Allah adalah Allah Maha Kuasa yang dapat mengubah keadaanmu sekarang.* Jangan membicarakan tentang harapanmu yang mustahil ibarat betapa keringnya tulang-tulang itu, melainkan dengan percaya kamu berkata bahwa tulang-tulang tersebut akan tumbuh daging, kulit, nafas dan hidup kembali. Allah itu dahsyat !...

*Selamat pagi pemenang.*

-Kiriman renungan harian dari WA-

Tuesday, September 17, 2019

A Positive Live

A forwarded message:

Did you know that at Harvard,  one of the most prestigious universities in the world _ the most popular and successful course teaches you how to learn to be happier?

The *Positive Psychology class* taught by Ben Shahar attracts 1400 students per semester and 20% of Harvard graduates take this elective course. According to Ben Shahar, the class - which focuses on happiness, self-esteem and motivation - gives students the tools to succeed and face life with more joy. This 45-year-old teacher, considered by some to be "the happiness guru", highlights in his class 15 key tips for improving the quality of our personal status and contributing to a positive life:

🚩Tip 1. *Thank God for everything you have:* Write down 10 things you have in your life that give you happiness. Focus on the good things!

🚩Tip 2. *Practice physical activity*: Experts say exercising helps improve mood. 30 minutes of exercise is the best antidote against sadness and stress.

🚩Tip 3. *Breakfast:* Some people miss breakfast for lack of time or not to get fat. Studies show that breakfast gives you energy, helps you think and perform your activities successfully.

🚩Tip 4. *Assertive*: Ask what you want and say what you think. Being assertive helps improve your self-esteem. Being left and remaining silent creates sadness and hopelessness.

🚩Tip 5. *Spend your money on experiences*: A study found that 75% of people felt happier when they invested their money in travel, courses and classes; While only the rest said they felt happier when buying things.

🚩Tip 6. *Face your challenges*: Studies show that the more you postpone something, the more anxiety and tension you generate. Write short weekly lists of tasks and complete them.

🚩Tip 7. *Put everywhere nice memories, phrases and photos of your loved ones*: Fill your fridge, your computer, your desk, your room, YOUR LIFE of beautiful memories.

🚩Tip 8. *Always greet and be nice to other people*: More than 100 inquiries state that just smiling changes the mood.

🚩Tip 9. *Wear comfortable shoes*: If your feet hurt you, you become moody, says Dr. Keinth Wapner, President of the American Orthopedics Association.

🚩Tip 10. *Take care of your posture*: Walk straight with your shoulders slightly backwards and the front view helps to maintain a good mood.

🚩Tip 11. *Listen to music* (Praise God): It is proven that listening to music awakens you to sing, this will make your life happy.

🚩Tip 12. *What you eat has an impact on your mood*:- Do not skip meals, eat lightly every 3 to 4 hours and keep glucose levels stable.- Avoid excess white flour and sugar.- Eat everything! Healthy- Vary your food.

🚩Tip 13. *Take care of yourself and feel attractive*:70% of people say they feel happier when they think they look good.

🚩Tip 14. *Fervently believe in God*: With him nothing is impossible!

🚩 Tip 15 *Develop a good sense of humour.* Learn to laugh off matters, specially when things don't go right for you.

Happiness is like a remote control, we lose it every time, we go crazy looking for it and many times without knowing it, we are sitting on top of it ...

Have an unconditionally happy life !  God bless you! 🙏🌹

Saturday, September 14, 2019

Believe and Receive

Believe and Receive

DECEMBER 30, 2015 by CREFLO DOLLAR

Did you know that everything God has promised in His Word has already been done? The only thing we have to do is believe and receive what rightfully belongs to us by faith. People of faith always have a good report because they are constantly walking by what the Word says and not by what their five physical senses are telling them. To live the life of faith means to live in full assurance of the finished work of Christ.

There are three ingredients of faith: belief, trust, and confidence. Mark 11:24 says, “Therefore I say unto you, What things soever ye desire, when ye pray, believe that ye receive them, and ye shall have them.” Anything that can be found in the Word has already been granted to you; however, you must believe that you will get it. You can’t say you are believing something and you are not trusting. Trust is maintaining a committed stance on what God has said. When you trust in something, you have full confidence in it.

A great illustration of confidence that is born out of trust is to think about when you sit in a chair. You trust that a chair is going to be able to hold your weight, and, therefore, you are confident that if you sit in it you will be secure. Most people have no questions when it comes to believing in a chair’s ability to support them. However, when it comes to God and the things He has promised us, people tend to lack absolute confidence. The way to build it up is to meditate on the Word of God and think about all the things He has already done. Has He ever let you down or failed to come through for you? Think about the many situations you have been in where God showed Himself strong on your behalf. You can trust in Him as your source of all things.

Laying hold of the promises of God means adopting an ownership mentality. This is not a mentality that is waiting for God to do something, but is one that knows what already belongs to you. The person with an ownership mentality says, “I OWN healing, deliverance, abundance, and prosperity. These things are mine!” We actually get the promises to manifest in this physical realm by releasing our faith in the grace of God that is available to bring them out of the spiritual realm and into the natural.Ephesians 2:8 says, “For by grace are ye saved through faith; and that not of yourselves: it is the gift of God.” It is through God’s grace that each of the promises are at your disposal.

It’s hard to have faith when you don’t have understanding of the Word of God, which is why it is important to attend a church that is actually teaching you how to live by faith. Traditional, religious mind-sets convince you that you have to try to get God to do something, but the truth is, He has already done it. Instead of praying to God to heal you, declare and admit that healing exists inside of you right now. Healing isn’t being made in some healing factory; it is already in existence! Declare that you have faith in the grace of God versus faith in your own ability to get God to move.

No matter what you are going through, or what your five physical senses are telling you, don’t allow your life to be led by your sensory mechanisms. Facts can change on a daily basis, but the truth of God’s Word never changes. It has the power to change and rearrange the facts. All God is looking for is someone who will believe and receive what He has already done.

FILED UNDER: GRACE FOR THOUGHT LIFETAGGED WITH: CONFIDENCEFAITHGODGRACE,TRUSTWORD

Reader Interactions

©2008-2016 Creflo Dollar Ministries/World Changers Church International,
All Rights Reserved | P.O. Box 490124 College Park, GA 30349 | 86​6-​47​7-76​83

Friday, September 13, 2019

Mengenang Habibie

PERSAHABATAN HABIBIE & ROMO MANGUNWIJAYA

Kedua tokoh kita ini pernah sama sama kuliah di Jerman. Meski berbeda agama, ras dan asal usul,  perbedaan ini menjadi rahmat yang memperkaya kemanusiaan dan keindonesiaan. Kedua tokoh ini sudah wafat. Semoga sepenggal kisah ini bisa jadi inspirasi bagi kita untuk merawat persaudaran dan keindonesiaan.

SAAT ROMO MANGUN MISA DAN HABIBIE SHOLAT

Rudy, panggilan akrab Habibie  cukup penasaran kenapa laki-laki itu bisa berkhotbah di depan, padahal dia anak baru. Bagaimana bisa orang Indonesia disuruh memimpin ibadah untuk umat di Jerman?

Romo Mangun tersenyum saja melihat Rudy shalat di pojok belakang gereja. Biasanya Rudy menunggu sepi untuk shalat di gereja. Namun, karena hatinya sangat kacau pada saat itu, dia masuk saja walau sedang ada misa. Selesai ibadah, Romo Mangun menemui Rudy di belakang gereja.

"Lho, Mas Romo. Kok, kamu tadi di depan dan sekarang di sini?"
Romo Mangun hanya tertawa. "Ada juga saya yang bertanya, Rud. Mengapa kamu shalat di sini?"
"Sebelum Mas Romo ke sini, saya juga sudah sering shalat di sini. Aku menumpang saja, Mas. Aku butuh kedamaian Allah. Di sini, kan, tak ada masjid," jelas Rudy.
"Rudy ... Rudy ... Seandainya satu dunia ini sepertimu," Romo Mangun tersenyum.
"Seperti saya? Tukang ngotot maksudnya?"
"Bukan, tetapi orang yang selalu yakin kalau Tuhan adalah yang Maha Pengasih. Apa yang dibuatNya, segala cobaanNya, segala perbedaan di bumi, adalah bentuk cintaNya," jawab Romo Mangun. "Senang sekali melihat kamu nyaman berdoa di gereja dengan caramu sendiri. Ini justru bukti keimananmu tak mudah goyah, Rud."

Rudy terdiam. Dia menatap Romo sambil tersenyum, "Ah, Mas Romo ini bijak sekali, seperti pastor saja."
"Lho, selama ini kamu memanggil saya Romo, kan? Kok kaget kalau saya pastor?"
"Nama Mas itu 'Rama' kan? Romo?"
"Bukan! Saya ini 'romo' alias 'pastor'! Nama saya Y.B. Mangunwijaya. Romo itu panggilan untuk pastor dalam bahasa Jawa." Romo Mangun tertawa.
"Oooh, saya pikir 'Romo' itu panggilan 'Rama' dalam bahasa Jawa!"
... ... ...
("Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner", Gina S. Noer)

2) PRESIDEN HABIBIE KIRIM PESAWAT HERCULES UNTUK MEMBAWA JENASAH ROMO MANGUN

Oleh Wiyono , Mantan Romo Jesuit

Kenanganku kembali ke beberapa tahun berlalu saat kami ikut mempersiapkan pemakaman almarhum Romo Mangun Wijaya Pr sejak di Rumah Sakit  Carolus sebelum dibawa ke Jogya.

Saat jenasah alm kami semayamkan di gereja Katedral, saya selalu di dekat peti jenasah dan masih ingat ada pelayat a.l. Alm.Gus Dur dan tiba2 ada banyak pampampres dan datanglah Presiden BJ.Habibie...dan saya berdiri disampingnya bersama Kardinal Darmaatmaja...

Di samping peti jenasah  Romo  Mangun, Habibie berbisik ke saya "Apakah boleh saya berdoa dengan cara saya, alm adalah sahabat saya". Saya jawab "Silahkan Bapak". Lalu beliau mengangkat tangan dan khusuk  berdoa.

Lalu beliau pamit  Kardinal dan diantar ke gerbang Katedral. Sebelum masuk mobil  ajudannya mendekati saya "Bapak bertanya jenasah akan dibawa ke Jogya naik apa?" Saya jawab "Pesawat reguler pak".

Lalu kita misa dan Romo Mudji Sutrisno mimpin misa konselebrasi dan minta saya jadi dirigen.....

Esok harinya ada misa requiem dan saya dicari romo Padmo SJ. Saya diminta menghantar jenasah romo Mangun naik Hercules ke Jogya...Ha h?.ternyata  Habibie mengirim pesawat hercules untuk sahabatnya. Luar biasa...

Saya ingat dalam pesawat hercules,  saya ajak istriku ketemu di Halim lalu saya ajak dua  suster Carolus ikut. Nah dalam pesawat itu jenasah kami hantar. Saya dan istri, bersama Romo Agus Pr dan romo Sumantoro pr. Ada Tony Widiastono (wartawan Kompas),  dua  suster  dan satu wartawan Mingguan HIDUP dan beberapa keluarga Romo Mangun.

Singkat cerita waktu mau mendarat  di Jogya, saya  duduk bersama crew di cockpit. Terrlihat di apron,  nampak  penyambutan militer. Setelah mendarat, sebelum pintu blakang dibuka, kita " rapat singkat". Romo Sumantoro yang menyerahkan. Romo Agus yang bawa map isi surat kematian. Istriku bawa foto alm dan Tony bawa bunga salib. Saya di belakang romo Mantoro jadi "pembisik" beliau,waktu menyerahkan jenasah...

Setelah disemayamkan di Gereja Kidul Loji, saya, istri, dua  suster kembali ke Hercules dan terbang kembali ke Jakarta.....

Suatu kenangan penuh syukur bagaimana persahabatan tanpa memandang derajat, agama dan posisi telah ditunjukkan Habibie kepada sahabatnya Romo Mangun,  yang pernah jadi sesama mahasiswa di Jerman.

Terbayang saat menulis ini, bisikan pak Habibie ingin berdoa dan kedua tangannya menadah ke atas dan berdoa dan disampingnya Kardinal mendampingi dalam doa.

Selamat jalan Bapak Habibie menuju keabadian berjumpa dengan istri terkasih. Semoga arwahnya diterima disisiNya.

Dulu saya mimpi kapan bisa naik Hercules. Ternyata saya telah merasakannya.....Tuhan selalu mengatur indah pada waktunya.

Berkah dalem..

Tuesday, September 3, 2019

Hubungan Kakak Adik


Hubungan persaudaraan yang sebenarnya adalah ketika saudaramu sdh sama2 berumah tangga.....

Akankah hubungan itu masih sama ketika masa kecil dahulu...ketika bertengkar kemudian bermain bersama lagi.....

Ketika ada yg mengganggumu...kemudian kau panggil kakakmu....lalu dg badannya yg lebih besar dia membelamu Krn kau adalah adiknya....

Atau ketika kau membela adikmu yg memang bersalah.....demi sebuah kata Krn dia adikku.

Ketika makanan yang dihidangkan ibumu....dibagi bersama saudaramu.Satu makan tempe maka semua tempe....tak ada yg dipilih kasih...satu makan telor maka dibagilah telornya jika hanya satu butir.

Atau ketika bpkmu pergi kondangan dan membawa....satu tempat makanan....pasti berebut makanan kesukaan....tapi ujung2x....makan bersama dalam satu wadah.

Ah.....betapa akan sangat dirindukan hal2 seperti itu.

Akankah moment kebersamaan itu masih ada ketika kalian sdh berumah tangga???.

Ketika satu menjadi kaya yg lain hanya biasa saja.....
ketika satu menjadi org terhormat sementara yg lain hanya jd rakyat biasa....atau ketika yg satu telah menjadi sangatlah alim....tapi yg lain masih mencari jati diri....belum dibukakan hidayah....

Maka selayaknya....saudara tetaplah saudara....dilahirkan Dr ibu dan bapak yg sama...maka darah saudaramu juga sama denganmu...sudah sepatutnya saling mengingatkan....saling membantu... saling bergandengan tangan......karena sesungguhnya saudaramu jauh di lubuk hatinya akan juga mendoakan mu.....

Ketika kau menjadi kaya...saudaramu tdk akan meminta hartamu tapi dg bangga dia akan berkata..pada semua orang "lihatlah...saudaraku sudah jadi orang kaya"......

Yang jadi ujian adl ketika saudaramu terpuruk....akankah kalian meninggalkan atau melambaikan tanganmu utk merengkuhnya???.

Coba tanya hatimu sendiri....Karena saudara bkn hanya perkara harta, bkn pula masalah yang bermartabat atau tidak

bukan pula masalah siapa yg dekat pada Sang Pencipta atau tidak..... tapi ini masalah hati😥.

Ingatlah....belum tentu saudaramu yg terpuruk akan selamanya terpuruk.....tak pasti juga dia yg sekarang jd orang brutal esok juga akan tetap sama....

Dan belum tentu yg skrg kaya akan selamanya kaya...yang skrg alim akan tetap alim..

Krn hanya Tuhanlah yg tahu.

Jagalah saudaramu selagi ada....dalam keadaan apapun...
Karena kelak dia juga akan menjagamu....
walau pun hanya lewat doa.

Dan jadikan diantara kamu dan  saudaramu saling menghargai,bukan saling membenci, karena kamu satu ayah satu ibu.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Friday, August 30, 2019

*"MEMILIKI HIDUP YANG LUAR BIASA"*

Awali PAGI dengan DOA

Sesungguhnya Kehidupan Orang Percaya ...adalah kehidupan yg Luar biasa
     ...karena...
*Ada ALLAH yang Luar Biasa yang Hidup didalam nya*
          Jadi
Kita  org percaya
       Harus
*Punya HIDUP YANG LUAR BIASA*

KARENA
Kehidupan orang Percaya selalu...
*Disertai ALLAH*

APAPUN yang *disentuh... Dikerjakan...kedua tangan kita* ... TUHAN BUAT MENJADI BERHASIL

          🔙🔛🔙🔛🔙

-# Jangan pernah lagi berkata,
*"SAYA TIDAK BISA"*
......Karena .....
*"Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku."*

Jangan melihat Kita....
Sebagai sumber nya
.....TAPI.....
*LIHATLAH ALLAH*
   ...sebagai ...
  *SUMBER  NYA*

-# Jangan pernah lagi berkata,
*"SAYA SELALU KEKURANGAN"*
......Karena......
*"ALLAHku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-NYA "*

# Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU TAKUT"*
......Karena....
*"ALLAH memberikan kepada kita bukan Roh ketakutan, melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."*

#- Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU RAGU dan KURANG IMAN"*
.....Karena .....
*"TUHAN memberikan setiap orang iman dengan ukurannya masing-masing."*

#-  Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU LEMAH"*
.......Karena.....
*"TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut ?*
TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?"
*TUHAN sumber KEKUATAN KU*

*Kalau KITA...KUAT*
...itu karena ...
*ALLAH YG MENOPANG kita*

-# Jangan pernah lagi berkata,
*"ADA SUPREMASI IBLIS DIDALAM HIDUPKU"*
.....  Karena ....
*"ROH yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada Roh yang ada di dalam dunia."*

-# Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU KALAH"*
......Karena....
*"TUHAN selalu membawa kami di jalan kemenangan-NYA."*

*KITA MENANG.....saat ALLAH BERTINDAK*

#- Jangan pernah lagi berkata, *"KURANG HIKMAT"*
       Karena
*"Oleh DIA kamu berada dalam NYA, yang oleh ALLAH telah menjadi Hikmat bagi kita."*

#- Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU SAKIT"*
      Karena
*"Oleh bilur-bilur NYA kita menjadi sembuh."*

*Mujizat  NYA....masih Ada*

-# Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU KUATIR dan FRUSTASI"*
.....Tetapi,....
*"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-NYA, sebab IA yang memelihara kamu."*

-# Jangan pernah lagi kamu berkata, *"AKU TERBELENGGU"*
......Karena,......
*"Di mana ada Roh ALLAH, di situ ada kemerdekaan."*

-# Jangan pernah lagi berkata,
*"AKU DI BAWAH KUTUK"*
.....Karena,.....
*"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang menerima dan Hidup Di Dalam NYA.*
Minta ampun dan Bertobat di Hadapan ALLLAH yg MAHA KASIH...... *IA yg mengampuni segala kesalahan mu.*

*BAGI TUHAN.... TAK ADA YANG MUSTAHIL......*

*BAGI TUHAN ...TAK ADA YG TAK MUNGKIN.*

*MUJIZAT NYA.... DISEDIAKAN BAGI KITA.....YANG BERDOA ....DAN....YANG SUNGGUH-SUNGGUH PERCAYA.*

SELAMAT MEMILIKI
KEHIDUPAN
YANG LUAR BIASA

Selamat Pagi
Selamat Beraktifitas
TUHAN MENYERTAI.

Thursday, August 22, 2019

Pesan Seorang Ayah Pada Anaknya..

Tulisan Prof. Quraish Shihab, yang bagus sekali (Konon ditulis utk anaknya, Najwa Shihab) :

"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal.
Karena itulah jalan hdp mereka.

Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu..

Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan..

Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu kebaikan.

Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu.

Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu,
karena TUHAN Maha Mengetahui Sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu,
karena semuanya sudah atas izin TUHAN..

Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan.
Perbanyaklah bersyukur,
Teruslah bersyukur sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur,
kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara,
kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita,
itu pertanda bahwa kita hdp sejahtra
ucapkanlah syukur sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu.
Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.
Namun lihatlah ke atas karena di sana ada TUHAN yang membuatmu bahagia.

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer,
singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian.
Tapi kawanan domba selalu bergerombol.
Jari-jari juga demikian;
kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan
kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu.
Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri yang jauh dari mereka.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah;
yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan.
Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan,
tapi aku menyadari bahwa
"rumus kegagalan adalah sikap asal semua orang".

Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah,
maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis,
karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.
Berlapang dadalah, maafkanlah,
dan serahkan urusan manusia kepada TUHAN, karena engkau, mereka, dan kita semua,  akan berpulang kepadaNYA.

Jangan tinggalkan ibadahmu sekali pun.
Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah,
sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada TUHAN walau sekali sujud.
Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi.
Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi.
Tapi bersandarlah kepada TUHAN YME,  karena DIAlah yang menentukan segalanya 🙏

Aamiin 😇

Saturday, August 17, 2019

Sejarah Detik Proklamasi 17 Agustus 1945

"SEDIKIT PENGETAHUAN CATATAN SEJARAH DETIK DETIK PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945"
=========================

Membuka Catatan Sejarah:
Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945

Oleh: Dadan Wildan

Suasana Sebelum Proklamasi

Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan   serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi (1984:58); Ahmad Soebardjo (1978:85-87) sebagai berikut:    "... Sekarang  Bung, sekarang…! malam ini  juga  kita kobarkan revolusi…! kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan  Bung Karno bahwa ribuan  pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang..."

“Kita harus segera merebut kekuasaan ! tukas Sukarni berapi-api. Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami... ! seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; ... Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam  ini  juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .

Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata:  Ini batang leherku, seretlah saya ke  pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !.

Hatta kemudian memperingatkan Wikana;  Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan  apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan  itu sendiri? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu?

Namun, para pemuda terus mendesak; Apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan  kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah  takluk dalam Perang Sucinya !.  Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memproklamasikan kemerdekaannya? Mengapa bukan kita yang menyatakan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa?.

Dengan lirih, setelah amarahnya mereda, Soekarno berkata;  kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan  kesiapan total tentara  Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya?Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah  diproklamasikan? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang  atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri . Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.

Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak  bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada  waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro.

Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya  banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda  nampak tidak puas. Mereka mengambil  kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan  kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.

Rengasdengklok, 16 Agustus 1945

Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi penculikan itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi (1984:60). Bung Karno marah dan  kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang  mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.  

Rengasdengklok  kota kecil dekat Karawang  dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA (Pembela  Tanah Air) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15  km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.

Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta .

Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan  rencana mereka sendiri. Di sebuah  pondok bambu berbentuk panggung  di tengahpersawahan Rengas dengklok, siang itu terjadi perdebatan panas;  Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu.... Lalu apa ? teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.

Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara;  Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang  tepat. Di  Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan  ini untuk dijalankan tanggal 17. 

Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa  tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ? tanya Sukarni.  Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang  berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua  berpuasa, ini berarti saat yang paling suci  bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu  Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat  suci. Al-Quran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu  kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia .

Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61).  

Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang   harus dilaksanakan  di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta.

Penyusunan Naskah Proklamasi

Rombongan penjemput  tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali  ke Jakarta (Marwati Djoened Poesponegoro,  ed. 1984:82-83).   Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno  dan tokoh-tokoh lainnya.

De Graff yang dikutip Soebardjo (1978:60-61) melukiskan sikap Maeda seperti ini. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.  Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang telah melihat lebih banyak dunia ini dari rata-rata seorang perwira Angkatan Darat , ia mempunyai pandangan yang lebih tepat tentang keadaan dari orang-orang militer yang agak sempit pikirannya. Ia dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Ia adalah pejabat yang bertanggungjawab atas Bukanfu di Batavia;  kantor pembelian Angkatan Laut di Indonesia. Ia tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya saja, tetapi agar dirinya dapat  terbiasa dengan suasana di Jawa , ia membentuk suatu kantor penerangan bagi dirinya di tempat yang sama yang pimpinannya dipercayakan kepada Soebardjo.

Melalui  kantor inilah, yang menuntut biaya yang tidak  sedikit baginya,  ia  mendapatkan pengertian tentang masalah-masalah di Jawa lebih baik dari yang didapatnya dari buletin-buletin resmi Angkatan Darat. Terlebih-lebih ia memberanikan diri untuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia . Pemimpin-pemimpin terkemuka, diperbantukan sebagai guru-guru untuk mengajar di asrama itu. Doktrin-doktrin yang agak radikal dipropagandakan. Lebih lincah dari orang-orang militer, ia berhasil mengambil hati dari banyak nasionalis yang tahu pasti bahwa keluhan-keluhan dan keberatan-keberatan mereka selalu bisa dinyatakan kepada Maeda. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas yang maha penting bagi masa depan bangsanya.

Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco (kepala pemerintahan umum), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah  menyatakan menyerah kepada Sekutu, maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis  kebi  jakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerde  kaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicara-kan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya berharap agar pihak Jepang  tidak menghalang-halangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Indonesia sendiri (Hatta, 1970:54-55).   Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta  kembali ke rumah Laksamana Maeda.

Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di  lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks Proklamasi. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya,  baik  dari golongan tua maupun  dari golongan pemuda, menunggu di serambi muka.   Menurut Soebardjo (1978:109) di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam,  rumusan teks Proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan  konsep proklamasi pada secarik kertas. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.

Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan   Dokuritsu Junbi Cosakai , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, menurut pendapatnya perlu ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan   kekuasaan  (transfer of sovereignty). Maka dihasilkanlah rumusan terakhir dari teks proklamasi itu.   Setelah kelompok yang menyendiri di  ruang  makan itu selesai merumuskan teks Proklamasi, kemudian mereka menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul di ruangan itu.

Saat itu, dinihari menjelang subuh. Jam menunjukkan pukul 04.00, Soekarno mulai membuka pertemuan itu dengan membacakan rumusan teks Proklamasi yang masih merupakan konsep. Soebardjo (1978:109-110) melukiskan suasana ketika itu:  Sementara teks Proklamasi ditik, kami  menggunakan kesempatan untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang  dapur, yang telah disiapkan sebelumnya  oleh tuan rumah kami yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami belum makan apaapa, ketika meninggalkan Rengasdengklok. Bulan itu adalah bulan suci Ramadhan dan waktu hampir habis untuk makan sahur, makan terakhir sebelum sembahyang subuh. Setelah kami terima kembali teks yang telah  ditik, kami semuanya menuju ke ruang besar di bagian depan rumah. Semua orang berdiri dan tidak ada kursi di dalam ruangan. Saya  bercampur dengan beberapa anggota Panitia di tengah-tengah ruangan. Sukarni berdiri  di samping  saya. Hatta berdiri mendampingi Sukarno menghadap para hadirin .

Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi tanggal 17 Agustus 1945, pada saat Soekarno membuka pertemuan dini hari itu dengan beberapa  patah kata.  Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah  siap  dibacakan  di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing.

Kepada mereka yang hadir, Soekarno menyarankan agar bersama-sama  menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia. Saran itu diperkuat oleh Mohammad  Hatta dengan mengambil contoh pada Declaration of Independence  Amerika Serikat. Usul itu ditentang oleh pihak pemuda yang  tidak setuju  kalau tokoh-tokoh  golongan tua yang  disebutnya  budak-budak Jepang turut menandatangani naskah proklamasi. Sukarni mengusulkan agar penandatangan naskah  proklamasi itu cukup dua orang saja, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta atas  nama bangsa Indonesia . Usul Sukarni itu diterima oleh hadirin.   Naskah yang sudah  diketik oleh Sajuti Melik, segera ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Persoalan timbul mengenai bagaimana Proklamasi itu harus diumumkan  kepada  rakyat  di seluruh Indonesia ,  dan juga ke seluruh pelosok dunia. Di mana dan dengan cara bagaimana hal ini harus diselenggarakan? Menurut Soebardjo (1978:113), Sukarni kemudian memberitahukan bahwa rakyat Jakarta dan sekitarnya, telah diserukan untuk datang berbondongbondong  ke lapangan IKADA pada  tanggal 17 Agustus untuk mendengarkan Proklamasi Kemerdekaan. Akan tetapi Soekarno  menolak saran Sukarni.  Tidak , kata Soekarno,  lebih  baik dilakukan  di tempat kediaman saya di Pegangsaan 
Timur. Pekarangan  di  depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancingmancing  insiden ? Lapangan  IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu bentrokan  kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan  Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi . Demikianlah keputusan terakhir dari pertemuan itu.

Detik Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945

Detik-Detik Proklamasi Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul  05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari  itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda  yang bekerja pada pers dan  kantorkantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia (Hatta, 1970:53).

Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada  Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan  seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan  satu tiang bendera. Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di  belakang rumah. Bambu itu dibersihkan dan diberi tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah.

Bendera  yang dijahit  dengan tangan oleh Nyonya  Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak  sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.   Sementara  itu, rakyat yang telah mengetahui  akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang  tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai.

Waktu itu Soekarno terserang  sakit, malamnya panas dingin terus menerus  dan baru  tidur  setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak  berdatangan, rakyat yang telah menunggu  sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka  yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan  teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih  dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian.  Ia  juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.  Marwati Djoened Poesponegoro (1984:92-94) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu.

Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah  seorang anggota  PETA, segera memberi abaaba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta  maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi.

Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia  telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman  Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil  nasib bangsa dan nasib tanah air  kita  di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang  berani mengambil nasib dalam tangan  sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata  berpendapat,  bahwa sekaranglah  datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan  tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami  bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.   Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi  yang mengikat tanah air kita dan bangsa  kita! Mulai saat  ini kita menyusun  Negara  kita! Negara Merdeka.  Negara Republik Indonesia  merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu. (Koesnodiprojo, 1951).

Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak:  lebih baik seorang prajurit , katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud  mengambil bendera dari  atas baki  yang  telah disediakan   dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.     Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan  lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang. Seusai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.

Setelah upacara pembacaan Proklamasi  Kemerdekaan, Lasmidjah Hardi (1984:77) mengemukakan bahwa ada sepasukan  barisan pelopor yang berjumlah kurang  lebih 100 orang di bawah pimpinan S. Brata, memasuki  halaman rumah Soekarno. Mereka datang terlambat. Dengan suara lantang penuh kecewa S. Brata meminta agar Bung  Karno membacakan Proklamasi sekali lagi.  Mendengar teriakan itu Bung  Karno tidak sampai  hati,  ia  keluar  dari kamarnya. Di depan corong mikrofon ia menjelaskan bahwa Proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama-lamanya. Mendengar keterangan itu  Brata belum merasa puas, ia meminta agar Bung Karno memberi  amanat singkat. Kali ini permintaannya dipenuhi.

Selesai  upacara itu rakyat masih belum mau beranjak, beberapa anggota Barisan Pelopor masih duduk-duduk bergerombol di depan kamar Bung Karno.   Tidak lama setelah Bung Hatta pulang, menurut Lasmidjah Hardi (1984:79) datang tiga orang pembesar Jepang. Mereka diperintahkan  menunggu di ruang belakang, tanpa  diberi kursi. Sudiro sudah dapat menerka, untuk apa mereka datang. Para anggota Barisan Pelopor mulai mengepungnya. Bung Karno sudah memakai piyama ketika Sudiro masuk, sehingga  terpaksa berpakaian  lagi. Kemudian terjadi dialog antara utusan Jepang dengan Bung Karno:  Kami diutus oleh Gunseikan Kakka, datang kemari untuk melarang Soekarno mengucapkan Proklamasi .  Proklamasi sudah saya ucapkan, jawab Bung  Karno dengan tenang.  Sudahkah ? tanya utusan Jepang itu keheranan.  Ya, sudah ! jawab Bung Karno. Di sekeliling  utusan Jepang itu, mata para  pemuda melotot dan tangan mereka sudah diletakkan di atas golok masing-masing. Melihat kondisi seperti itu, orang-orang Jepang itu pun segera pamit.

Sementara  itu, Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu. Untung ada Frans Mendur dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar (saat itu belum ada rol film). Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah  itu, dokumentasinya hanya ada tiga; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran  bendera, dan sebagian  foto hadirin yang menyaksikan peristiwa itu.

Peristiwa  besar  bersejarah yang telah mengubah jalan sejarah bangsa Indonesia itu berlangsung hanya satu  jam, dengan penuh kehidmatan. Sekalipun sangat sederhana, namun ia telah membawa perubahan  yang  luar biasa  dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia . Gema lonceng kemerdekaan  terdengar  ke seluruh pelosok Nusantara dan menyebar ke seantero dunia.

Para  pemuda, mahasiswa,  serta pegawai-pegawai bangsa Indonesia pada jawatan-jawatan perhubungan yang penting giat bekerja menyiarkan isi proklamasi itu  ke seluruh pelosok negeri. Para wartawan Indonesia yang bekerja pada kantor berita Jepang Domei , sekalipun telah disegel oleh pemerintah Jepang, mereka berusaha menyebarluaskan gema Proklamasi itu ke seluruh dunia.  
Dirgahayu Indonesiaku!

Tulisan ini pernah dimuat di jurnal Negarawan tahun 2006.

Sunday, July 21, 2019

PERNIKAHAN

Mengapa orang menikah ?
Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ?
Apakah karena jatuh cinta ?
Bukan...
Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.
Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...
Mengapa jatuh cinta gampang ?
Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.
Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...
Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.
Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.

Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?
Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup ?
Jatuh cintalah....
Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak selalu melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% & cintai anak2x Anda masing2x 100%.

7.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

8.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11.KETIKA ADA 'PIL/ Pria Idaman lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12.KETIKA ADA 'WIL/ Wanita Idaman lain.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14.KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 7K

1.Ketakutan akan Tuhan

2.Kasih sayang

3.Kesetiaan

4.Komunikasi dialogis

5.Keterbukaan

6.Kejujuran

7.Kesabaran

Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.
Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.
Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.
Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.

MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.

Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,
Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.

Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.
Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.
Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.
Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita.
Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.

Ingat !!
Better me = Better we.

☻ 3 kesalahan umum ☻
yang sering dilakukan suami :
A. Tidak perhatikan perasaan istri.
Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

☻ 3 kesalahan umum ☻
yang sering dilakukan istri :
A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami d¡ hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)

Selama berumah tangga,
milikiLah komitmen-komitmen ini :
1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.
10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kebenaran.

10 Hukum Pernikahan Bahagia:

1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)

2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)

3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)

4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)

5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)

6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2)

7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)

8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)

9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)

10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara,dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta. Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konfliks dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.

Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.

Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.

Ketahuilah! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "saya membutuhkan kamu tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna"

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati 😊😇