Wednesday, December 30, 2015

Tidak Bisa Mundur


Burung emu & kangguru di Australia memiliki keistimewaan. Mereka bisa berjalan maju, tetapi tdk bisa berjalan mundur. Kaki burung emu yg berujung tiga akan membuat dia jatuh bila ia mencoba mundur. Kangguru tdk bisa mundur krn ekornya yg lebar. Nah, ada 1 lagi makhluk yg tidak bisa atau tepatnya tidak boleh mundur saat berjalan. Ia adl org percaya yg mengikut Kristus & mempercayai hidup nya ditangan Tuhan.

Yesus berkata "Setiap org yg siap utk membajak tetapi menoleh ke belakang, tdk layak utk Kerajaan Allah (Luk 9:62). Artinya, jika kita ingin memperoleh mahkota kehidupan yg telah Allah sediakan, maka salah satu jalannya adl tetap maju sekalipun harus melalui rintangan & masalah yg berat. Jika ketika mengalami masalah, lalu memilih utk mundur & memandang masa ke masa lalu, maka kita tdk akan dpt melihat & menerima mahkota yg sdh tersedia didepan mata.

Berjalan bersama Tuhan memang tak selalu mulus. Seringkali kita menemukan halangan utk maju. Ada kesulitan, ada gangguan dsb. Tetapi 1 hal yg harus kita percayai, bahwa kita tdk pernah ditinggal sendirian. Selalu ada Tuhan yg menyertai kita, bahkan hadirat & penyertaan NYA bisa kita rasakan melalui saudara2 seiman yg ada disekitar kita.

Mazmur 119:71 berkata "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan2 MU". Oleh krn itu, diakhir thn 2015 ini, tantangan kita mungkin akan lebih berat, masalah kita mungkin masih ada. Tapi, teruslah bertahan & berjuang utk menerima mahkota yg disediakan Allah bagi kita. Songsong thn 2016 dgn mata senantiasa tertuju kpd Yesus. Kita akan melihat keindahan & campur tangan Tuhan dlm hidup kita. Jgn pernah takut & mundur. Jgn pernah menyerah hingga janji Allah tergenapi dlm hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati!

Sunday, December 27, 2015

Ekspresi Cinta


Cara org mengekspresikan cinta itu bermacam2. Salah satunya adl padlock. Love padlock adl sebuah tradisi dimana sepasang kekasih menggantungkan gembok & menguncinya disebuah tempat, biasanya disebuah jembatan. Setelah gembok itu tergantung, mereka akan melemparkan kunci gembok tsb ke laut. Itu menjadi simbol bahwa cinta mereka tdk bisa dipisahkan oleh apapun juga. Romantis memang, tapi itu tdk menjamin bahwa cinta mereka abadi selamanya.

Manusia mengekspresikan cinta dgn simbol, Tuhan mengekspresikan cinta secara nyata. Cinta manusia gampang pudar, cinta Tuhan sungguh abadi. Yohanes 3:16 adl ekspresi cinta Tuhan kpd manusia berdosa "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan Anak NYA yg tunggal, supaya setiap org yg percaya kpd NYA tdk binasa, melainkan beroleh hidup yg kekal".

Natal adl ekspresi kasih Allah kpd dunia ini. DIA tak segan mengaruniakan Anak NYA yg tunggal demi menyelamatkan kita. Jika Allah tdk mengasihi kita, bagaimana mungkin Allah sampai merelakan Anak NYA yg tunggal, yg sangat dikasihi NYA itu, turun ke dalam dunia menjadi sama dgn manusia, bahkan mengambil rupa seorg hamba.

Biarlah melalui Natal kali ini, hati kita yg mulai dingin kembali dihangatkan oleh cinta kasih Allah. Jiwa yg telah kehilangan semangat diberikan  harapan yg baru. Sukacita yg telah lama hilang dikembalikan lagi. Damai sejahtera yg telah lama pergi kiranya kembali datang. Izinkanlah kasih Allah menjadi nyata dalam hidup kita, maka di kedalaman hati yg paling dalam kita akan merasakan relung hati kita kembali dipenuhi oleh cinta NYA.

@@>~~SELAMAT NATAL SAHABAT..@@>~~

Wednesday, December 23, 2015

Digagalkan Iblis


Rasa2nya ada hal yg janggal saat kita membaca peristiwa yg dialami oleh Rasul Paulus & teman2nya. Rencana awalnya, Paulus & beberapa temannya berniat mengunjungi org2 percaya di Tesalonika, tetapi rencana itu gagal karena iblis telah mencegah mereka (1Tes 2:18). Aneh bukan? Bukankah rencana pelayanan kunjungan itu baik & tentu dipikirkan sebagai kehendak Tuhan? Tapi mengapa iblis berhasil mencegah sebuah tindakan yg dipercaya sebagai kehendak Tuhan?

Apa yg terjadi pada Paulus & teman2nya itu mungkin juga pernah kita alami. Ketika kita mempercayai bahwa sesuatu adl kehendak Tuhan & hendak kita lakukan, tetapi iblis telah berhasil mengagalkannya. Apakah yg salah dgn hal ini? Jika semua peristiwa ini terjadi, belajarlah menyadari bahwa tdk ada sesuatupun yg terjadi tanpa sepengetahuan Tuhan & tak ada sesuatu pun yg terjadi terlepas dari pimpinan & kehendak NYA.

Bahkan tdk hanya itu, sadari bahwa Tuhan dpt menggunakan berbagai cara utk mengubah sesuatu yg akan kita lakukan menjadi sesuai dgn kehendak NYA & membawa kemuliaan NYA. Saat iblis mencegah Paulus, hal itu justru memberi keuntungan besar bagi org2 Kristen. Paulus gagal hadir di Tesalonika, tetapi ia bisa menulis sepucuk surat utk mereka. Dan surat itu telah menjadi sumber berkat & perhiburan yg luar biasa bagi org2 percaya dari masa ke masa.
Apa yg terjadi kpd Paulus mengingatkan kita ttg kisah Yusuf. Saudara2nya telah berlaku jahat kpdnya. Tetapi Tuhan memakai kejahatan itu justru utk melaksanakan rencana Tuhan dalam hidup Yusuf. Yusuf memahami hal itu hingga ia dpt berkata kpd semua saudara2nya "kamu telah mereka-reka kan yg jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya utk kebaikan" (Kej 50:20). Jangan buru2 menyalahkan Tuhan atau pun mengeluh hanya karena gagal. Kegagalan pun bisa dipakai NYA utk kebaikan.

IBLIS BISA MENGGAGALKAN RENCANA KITA, TAPI ALLAH BISA MEMAKAI KEGAGALAN ITU SEBAGAI BAGIAN DARI RENCANA-NYA.

Have a nice day.

Tuesday, December 22, 2015

Polusi Informasi


Abad 21 ini ada satu jenis polusi baru. Yg diserang bukan kesehatan kita, bukan juga lingkungan kita. Tapi yg diserang adl karakter kita. Sebut saja polusi informasi. Setiap hari kita tidak hanya "kehujanan informasi" tapi juga sampai "kebanjiran informasi". Mulai dari berita2 yg sedang ramai dibicarakan, tulisan2 inspiratif, kata2 rohani, humor lucu, gambar atau video yg kadang menyerempet ke hal yg jorok.

Tanpa kita sadari, ini merupakan polusi yg bisa membawa pengaruh buruk kepada karakter kita. Herannya, polusi yg satu ini justru dicari, digandrungi & digemari. Berita buruk justru diteruskan secara berantai, hingga polusi itu terus menerus sehingga susah dihentikan.

Cara paling mudah adalah dengan melepaskan diri dari semua perangkat media. Namun di zaman seperti sekarang, apakah hal ini mungkin dilakukan? Bukankah di sisi lain, media juga bisa menjadi sarana untuk menyebarkan hal2 yg positif?  Karena itu semuanya justru kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita menyikapi "kehujanan informasi" itu dengan bijak.

Sebagai anak Tuhan mari kita pasang filter untuk menyaring setiap informasi yg masuk. Firman Tuhan jadi filter utama untuk menentukan apakah berita ini layak kita terima atau tidak, apakah kita mengolah berita itu dalam pikiran kita ataukah kita langsung segera mendeletenya.

KITA TIDAK BISA MENUTUP DIRI UNTUK INFORMASI, TAPI KITA BISA MENYARING INFORMASI ITU DENGAN BIJAK.

♓ΑVΕ ª ŊĬCΈ ÐÅ♈
"Jika seseorang mempelajari Injil sejati secara benar maka ia akan mengerti bagaimana cara Allah bekerja dan memahami cara Allah berpikir."

-Pdt.Erastus Sabdono-

Saturday, December 19, 2015

Jangan Berlebihan


Meski dari terminal bus sudah penuh, tapi sepanjang jalan bus terus mengangkut penumpang. Akibatnya saat bus menikung disatu jalan menurun, bus hilang kendali & menabrak rumah penduduk. Mungkin ini hal klasik dlm dunia transportasi kita.  Karena ingin meraih untung, maka para sopir / perusahaan angkutan memaksakan diri mengangkut beban melebihi muatan.

Tdk hanya dalam transportasi, sikap memaksakan diri mengambil sesuatu yg melebihi kapasitas juga terjadi dibanyak bidang. Org kegemukan sebagian karena suka makan berlebihan. Org terlilit utang, krn pengeluarannya berlebihan. Yg lain jatuh sakit krn bekerja berlebihan & tak kenal istirahat.  Berlebihan, itulah masalahnya.

Jangan salah, bekerja itu baik, tapi bekerja berlebihan hingga mengabaikan kesehatan & tdk ada waktu utk keluarga, itu tdk baik. Makan enak itu bukan dosa, namun makan sampai berlebihan itulah yg keliru. Belanja itu sah2 saja. Tapi, jika belanja berlebihan hingga besar pasak dari tiang, itu sama saja menggali masalah sendiri.

Efesus 5:5 berkata, salah satu jenis org yg tdk mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus adl org serakah. Org serakah adl org yg tdk pernah mengenal kata puas & selalu ingin sesuatu secara berlebihan. Dan biasanya, org yg suka berlebihan & serakah ini krn ia selalu fokus pada dirinya sendiri. Selain itu, ia juga kurang bisa bersyukur & justru selalu membandingkan dirinya dgn org lain dlm segala hal (Ibrani 13:5). Berapapun yg kita terima, itu bisa berlebih, cukup atau kurang, tergantung cara kita mengelolanya.

♓ανε ª Ŋĭcέ ðå♈

Friday, December 18, 2015

Kontroversi Keinginan


Bagaimana kita memandang org yg mengendarai mobil mewah? Bagaimana mereka yg mengenakan baju2 bermerek? Bagaimana dgn mereka yg kerap wisata ke luar negri? Tak jarang hal2 seperti ini memicu pro kontra. Ada yg mengatakan hal itu sah2 saja, menganggap sebagai cara menikmati berkat Tuhan. Tapi ada juga yg mengatakan bahwa hal2 itu adl duniawi.

Apakah anak Tuhan tdk boleh punya keinginan? Apakah itu berarti kita harus hidup sederhana ala petapa walau banyak berkat yg Tuhan sdh berikan kpd kita? Kita harus belajar melihat dgn  cara pandang yg benar tentang keinginan. Memiliki keinginan sangatlah manusiawi. Punya keinginan itu boleh, yg tdk boleh adl hidup hanya mengejar keinginan. Jika hidup kita sudah dikendalikan oleh keinginan, terkadang kita tdk bijak dalam mengelola keuangan kita.

Punya keinginan, tapi tdk boleh mengejar keinginan. Mungkinkah? Coba kita baca Mazmur 37:3-4. Prioritaskan Tuhan & lakukanlah yg baik, maka kita tdk perlu mengejar keinginan sebab Tuhan sendiri yg akan memberikan kpd kita apa yg diinginkan hati kita. Jika Tuhan yg memenuhi keinginan kita, pasti keinginan yg dikabulkan adl keinginan yg seturut dgn waktu & kehendak NYA.

Tahukah anda ?
Yesus pernah punya jubah ungu yg mahal harganya & pernah pakai parfum yg harganya gaji 1 th org bekerja. Meski demikian, Yesus tdk jadi duniawi bukan ?

BUKAN MENGEJAR KEINGINAN, TAPI BIARLAH TUHAN YG MEMBERIKANNYA KPD KITA.

♓ανε ª Ŋĭcέ ðå♈

Tuesday, December 15, 2015

10 Butir Niat Sederhana

Mari kita BERGABUNG dengan 10 butir niat dari Paus Fransiskus menyambut Natal dan Tahun Baru:

1  Don't gossip (Tidak menggosip)

2  Finish your meals (makan secukupnya dan habiskan, dan ingat banyak orang tidak bisa makan)

3  Make time for others. (Sediakan waktu bagi sesama)

4  Choose the “more humble” purchase (Bila berbelanja, pilih yang lebih sederhana, hindari yang mewah)

5  Meet the poor “in the flesh” (Menemui mereka yang miskin)

6  Stop judging others (Berhenti menghakimi sesama)

7  Be friends those who disagree (Menjaga tetap berteman dengan mereka yang tidak setuju)

8  Make commitments, such as marriage (membuat komitmen dengan orang lain)

9  Make it a habit to “ask the Lord” (Membiasakan diri setiap hari menanyakan kehendak Tuhan)

10  Be happy (Berbahagialah karena Tuhan) 😇

Monday, December 14, 2015

Mujizat Pengemis Lumpuh


Dalam Kisah 3:3"Ketika org itu melihat, bahwa Petrus & Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah". Pengemis lumpuh itu jelas melihat Petrus. Lalu mengapa Petrus masih juga berkata kpdnya "Lihatlah kpd kami". Ada makna khusus yg terkandung dari perkataan Petrus ini. Bukan sekedar memandang wajah Petrus saja. Yg dimaksudkan Petrus adl "Ubahlah caramu memandang". Pengemis itu memandang Petrus utk minta belas kasihan manusia, tapi Petrus meminta utk mengubah cara pandang itu, yaitu meminta belas kasihan Bapa. Selama ia minta belas kasihan manusia, ia tdk akan pernah mengalami belas kasihan Allah. Apa yg ia pandang, itulah yg akan didptkan. Memandang manusia dptnya sedekah, memandang Allah mendpt mujizat.

Lalu, Petrus memegang tangan kanan org itu & membantunya berdiri (ay 7). Apakah ini berarti Petrus kurang "sakti" & tdk mampu membuat pengemis lumpuh itu berdiri sendiri? Tentu saja tdk. Kita harus memahami bahwa mujizat bisa terjadi dgn banyak cara.  Bukankah Yesus pernah menyembuhkan org buta tdk dalam seketika, melainkan 2x proses (Markus 8:22-26). Apa yg dilakukan Petrus ini justru memberi pesan kpd kita bahwa kita yg kuat wajib menopang saudara kita yg lemah (Roma 15:1)

Kisah ini ditulis oleh Lukas, seorg dokter, makanya ia menulis dgn begitu detil. Termasuk ketika ia menulis "Seketika itu juga kuatlah kaki & mata kaki org itu". Secara medis, ini jelas tdk mungkin. Kaki yg tdk pernah digunakan akan lemah, tapi dalam waaktu sekejap kaki & mata kaki pengemis ini menjadi kuat, bahkan bisa utk berdiri, berjalan & melompat-lompat. Mujizat yg dikerjakan Tuhan selalu melampaui nalar & hukum alam. Tak ada yg mustahil bagi DIA, sebab itu percayalah & alami mujizat NYA.

♓ανε ª Ŋĭcέ Day.

Hard atau Heart?


Meski Mirip saat diucapkan, tapi jika dilakukan Hasilnya bisa sgt Berbeda, bahkan Bedanya bisa spt Bumi dan Langit.. Hal ini akan Kelihatan saat seseorang Menjual... Ada yg Hard Sale tapi ada juga yg Heart Sale.. Pernahkah anda Menjumpai Penjual yg Teriak² di Pasar, Kata²nya nyambung terus tdk berhenti, Obral, Diskon, Bonus ini dan itu.. Menjual dgn Usaha yg Keras utk Mendapatkan Banyak Transaksi.. Tapi Nyatanya, meski ia Teriak² sedemikian rupa, tetap saja Penjualannya Minim atau bahkan tdk ada Transaksi sama sekali.. Ini namanya "Hard Sale!!"....

Pernahkah anda Bertemu dgn Sales yg Menjual dgn Cara yg sgt Cantik? Ia Menjual, namun Tidak Ngotot, Tidak Memaksa.. Tapi Memberikan Solusi atas Kebutuhan Konsumennya.. Ia Tanya Kebutuhan Konsumen, Memberikan Pilihan² yg Sesuai, bahkan Fokusnya adalah Manfaat yg diterima Konsumen.. Sales ini bahkan Berani Menyarankan kpd Konsumennya utk Tdk Membeli Barangnya atau Jasanya, seandainya Konsumen tdk Mendapatkan Manfaat spt yg seharusnya....
Sales ini akan Memberikan Kesan yg Mendalam bagi Konsumennya.. Konsumen merasa Aman dan Nyaman Melakukan Transaksi, Akibatnya mereka akan jadi Pelanggan Setia.. Inilah yg disebut "Heart Sale!!"....

Penjual Kelas Dunia spt Joe Girard tdk Pernah Ber-teriak² utk Berjualan.. Tapi Joe Memiliki Ribuan Pelanggan yg sgt Setia kpdnya... Mereka bahkan Rela Antri Beli Mobil Hanya demi bisa di Layani Langsung oleh Joe.. Mengapa demikian?? Joe Menjual dgn Heart bukan Hard....

Firman Tuhan mengatakan agar kita Tidak Mencari Keuntungan sendiri, tapi yg Terutama adalah, Bagaimana kita Memperhatikan Kepentingan Org lain.. Itulah Heart!!!......

 "BAGAIMANA MENJUAL TAPI TIDAK SEPERTI MENJUAL.. ITULAH CARA MENJUAL YG CERDAS."

Have a nice day.

Sunday, December 13, 2015

Just Decoration


Di Bali ada anekdot ttg pemandu wisata yg tengah mengantar wisatawan asing. Kebetulan saat itu adl perayaan keagamaan umat Hindu, dimana didepan setiap rumah dipasangi bambu yg dihiasi ukiran janur. Bertanyalah si wisatawan,"What are those for?" Pemandu wisata dgn enteng menyahut "Oh, just decoration, Sir". Kalimat ini menjadi bahan ledekan bila ada diantara umat Hindu yg rajin mengikuti segala tata upacara agama tapi tak tahu apa maksudnya.

Org2 Farisi rupanya juga memiliki kecenderungan yg sama. Meski sangat fasih & taat melakukan setiap peraturan keagamaan namun mereka buta sama sekali akan kehendak Allah didalamnya. Yesus memakai ilustrasi kehidupan keagamaan para ahli Taurat & org Farisi karena bagi NYA khidupan agama mereka tdk sejati. Mereka bukan pelaku Firman Tuhan. Ketaatan mereka bersifat lahiriah semata, tdk didasarkan atas kasih kpd Allah & sesama. Oleh sebab itu, Yesus menasehati para murid utk tdk memiliki hidup keagamaan seperti mereka. Yesus ingin para murid NYA menanggapi Firman Tuhan dgn sungguh2 dari dalam hati bukan sekedar perilaku lahiriah semata.
Yesus datang ke dunia ini bukan utk membatalkan hukum Taurat, tetapi utk menggenapinya menurut hakikatnya yg terdalam, yaitu utk mengasihi Allah yg kemudian diwujudkan dgn kasih akan sesama. Itulah denyut nadi dari setiap peraturan Taurat. Kekristenan kita menjadi tdk ada artinya kalau ibadah, pelayanan & kegiatan rohani kita hanya sekedar"dekorasi" belaka. Kita tdk jauh beda dari org2 Farisi jika kita memandang agama hanya sebuah ritual lahiriah belaka. Esensi kekristenan bukan sekedar menjalankan ritual agama /liturgi ibadah belaka, tapi esensi kekristenan adl menjadikan ajaran Firman Tuhan sebagai gaya hidup kita setiap hari.

Saturday, December 12, 2015

Kesempurnaan Dalam Hidup


Suatu hari, seorang anak muda bertanya kepada gurunya:
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna di dalam hidup..?"

Sang Guru menjawab :
"Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang..!

Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, anak muda itu kembali dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya :

"Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun...???"

Jawab anak muda itu :
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah.
Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi..!"

Sambil tersenyum, Sang Guru berkata :

"Ya, itulah hidup.. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya.
Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada,  yang ada hanyalah keikhlasan hati kita utk menerima kekurangan.."

• Bila tak kuasa memberi, jangan mengambil.
• Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci.
• Bila tak mampu menghibur orang, jangan membuatnya sedih.
• Bila tak mungkin meringankan beban orang lain, jangan mempersulit/ memberatkannya.
• Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat.
• Bila tak bisa menghargai, jangan menghina.

"JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yg telah ada pada kita"

Mengejar Berkat


Mengejar berkat, apakah itu salah? Saat kita melihat persaingan hidup yg semakin sulit dimasa sekarang ini, tiap org akan berjuang lebih keras utk dpt bertahan hidup / mendptkan kehidupan yg lebih baik. Artinya, hampir setiap org akan berjuang dgn segala cara dgn tujuan memenuhi apapun yg menjadi keinginannya. Sayangnya tdk sedikit org yg berbuat curang & menghalalkan segala cara utk mendptkan apa yg diinginkannya, baik utk mencari sesuap nasi maupun utk memperebutkan kuasa & posisi yg lebih tinggi secara ekonomi, sosial maupun politik.

Terkadang demi sebuah keinginan, tdk sedikit dari kita rela melakukan segala hal termasuk cara2 yg tdk jujur. Dan anehnya setelah mendptkan semua yg diinginkannya, kita menyebut hal itu sebagai "berkat" Tuhan. Apakah cara hidup semacam ini dibenarkan menurut Alkitab? Jelas tdk. Alkitab mengajarkan kpd kita utk mencari & mengejar Tuhan sebagai Sumber berkat daripada berkat2 itu sendiri. Jika kita mengejar pribadi Tuhan, tentu apapun yg kita lakukan adl sesuai dgn apa yg benar, menurut apa yg dikehendaki NYA. Kita akan menjadi pribadi yg bisa selalu mengucap syukur dgn apa yg Tuhan beri & tdk berambisi mengejar berkat sampai2 melakukan hal2 yg tdk dikenan Tuhan.

Mazmur 16:5 mengajak kita utk kembali pada sudut pandang yg benar, yaitu bahwa tujuan & kerinduan kita yg paling tinggi seharusnya adl Tuhan sendiri, bukan berkat NYA. Tuhan jauh lebih penting drpd "berkat" apapun yg ada didlm dunia ini, DIA lah satu2nya sumber yg akan memberi berkat bagi kita. Dalam DIA, kita akan menemukan kepuasan. DIA lah yg menetapkan berkat yg menjadi bagian kita, sehingga kita tdk perlu iri pada org lain ataupun khawatir bahwa berkat kita tertukar / direbut org lain. IA sendiri yg akan meneguhkan apa yg menjadi bagian kita.

TUJUAN PANDANGAN KITA KPD "SUMBER BERKAT", BUKAN KPD BERKAT.

.     ♧°˚˚˚°♧*...*♧°˚˚˚°♧
      ♧GOD BLESS YOU♧
      ♧°˚˚˚°♧*...*♧°˚˚˚°♧

Wednesday, December 9, 2015

Mencari Kebahagiaan


Ada pemuda sedang duduk dgn tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga.

Tiba² terdengar suara sengau memecah kesunyian,
“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek

”Aku lelah, Pak Tua.

Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari KEBAHAGIAAN,
tapi perasaan itu tak kunjung ku dapatkan.

Ke mana lagi aku harus mencari ?”

“Di depan sana ada sebuah taman.

Pergilah ke sana & tangkaplah seekor kupu².

Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu.”

Meski merasa ragu,
pemuda itu pergi juga ke arah yg di tunjuk.

Tiba di sana,
dia takjub melihat taman yg indah dgn pohon & bunga yg bermekaran,
serta kupu² yg beterbangan di sana.

Dari kejauhan,
kakek melihat si pemuda meng-endap² menuju sasarannya.

Hap! Sasaran itu luput.

Di kejarnya kupu² ke arah lain.

Hap! Lagi² gagal.

Dia berlari tak beraturan,
menerjang rerumputan, tanaman, & bunga,

tapi tak satu pun kupu² berhasil di tangkapnya.

Si kakek mendekati pemuda,
”Begitukah caramu mengejar KEBAHAGIAAN ?

Sibuk berlari ke sana kemari,

menabrak tak tentu arah,

bahkan menerobos tanpa peduli apa yg kamu rusak ?

Mencari KEBAHAGIAAN layaknya menangkap kupu²,

Tak perlu kau tangkap fisik kupu² itu,

biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya.

Tangkaplah keindahan warna & geraknya di pikiranmu & simpan baik² di dalam hatimu.

Demikian pula dgn KEBAHAGIAAN,

KEBAHAGIAAN BUKANLAH BENDA YG DAPAT DI GENGGAM & DI SIMPAN DI SUATU TEMPAT.

KEBAHAGIAAN TIDAK KEMANA-MANA,
TAPI ADA DIMANA-MANA.

Peliharalah se-baik²nya,

munculkan setiap saat dgn rasa syukur,

m a k a tanpa kau sadari KEBAHAGIAAN itu akan sering datang sendiri.

Apakah kau mengerti ?”


KEBAHAGIAAN akan di peroleh jika kita dapat Membebaskan Diri dari Kekuatiran yg berlebihan.

Orang yg tau CARA BERSYUKUR adalah orang yg bisa menikmati KEINDAHAN DUNIA & ARTI KEBAHAGIAAN HIDUP.

“Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.”
(Yohanes 13:17)

Tuesday, December 8, 2015

Sok Tahu


Pernahkah anda pergi bersama2 dgn org yg sok tahu ? Belum pernah pergi kesana tapi bersikap seolah-olah tahu jalan menuju ke tempat itu. Jika memang tdk hafal jalan, apalagi belum pernah kesana, bukankah semestinya kita cukup rendah hati utk dituntun oleh org yg tahu rute jalan?

Daud adl org yg sangat rohani. Daud juga sangat bijaksana dlm mengambil berbagai macam keputusan. Pengalamannya dgn Tuhan juga sangat banyak. Ia sudah makan asam garam kehidupan karena berbagai macam proses kehidupan pernah ia jalani. Meski demikian, Daud tidak pernah menjadi sombong & merasa sok tahu. Didalam doanya Daud justru memohon kpd Tuhan agar DIA memberitahukan & menunjukkan jalan yg harus ia tempuh. Kerendahan hati Daud itulah yg membuat ia berhasil.

Tuhan adl Gembala yg baik. Tuhan jelas akan memberitahukan & menunjukkan kpd kita jalan2 mana yg harus kita tempuh. Tuhan pasti membimbing & menuntun kita dijalan NYA. Masalahnya, apakah kita cukup rendah hati utk mengikuti arahan Tuhan?  Ataukah sebaliknya, kita merasa mampu, bisa & sok tahu dgn jalan hidup kita sendiri? Bukankah kita tdk memiliki kuasa atas hidup kita, walaupun itu hanya 5menit yg akan datang?

Jika kita tdk punya kuasa atas hari esok, mengapa kita terlalu angkuh utk tdk melibatkan Tuhan didalam segala jalan hidup yg akan kita tempuh? Andalkan hikmat & pengalaman kita sendiri, maka kita akan tersesat. Andalkan tuntunan & arahan Tuhan, maka kita akan selamat.

Mazmur 25:4 ~ Beritahukanlah jalan-jalan MU kpdku ya Tuhan, tunjukkanlah itu kpdku.

Sunday, December 6, 2015

Mendidik Anak

Ini tulisan yg sangat bagus. saya tidak bosannya membaca :

Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang.

Mereka tau aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi ngga canggung makan di warteg kaki lima.

Mereka sanggup beli barang barang mewah.
Tapi tau mana yang keinginan dan kebutuhan.

Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
Tapi santai aja saat harus naik angkot kemana mana.

Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai saat bertemu orang jalanan.

Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas saat bertemu teman sekolah.

Mereka ngga norak pas ketemu orang kaya.
Tapi juga ngga merendahkan orang yg lebih miskin darinya.

Mereka mampu beli barang barang bergengsi.
Tapi sadar kalo yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.

Mereka punya..
Tapi ngga teriak kemana mana.
Kerendahan hati yang membuat orang lain respect dengan dirinya.

Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama.

Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti : Pamit pas pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang ngga punya sopan santun, ngga nyapa orang orang yg ada di rumah itu), balikin pinjeman uang sekecil apapun, berani minta maaf pas ada kesalahan. Tahu terima kasih kalo dibantu sekecil apapun. Menaruh hormat pada orang yg lebih tua, menghargai dan memiliki empati pada sesamanya. Kelihatannya hal hal itu sederhana, tapi orang yang ngga punya attitude itu nyebelin buanget.

Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama & kesederhanaan. Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang.

Saturday, December 5, 2015

Mental Kuat


Jika anda penyuka pertandingan tinju, anda akan tahu bahwa sebelum petinju itu naik diatas ring utk bertinju, maka mereka akan melakukan "pertarungan" dibawah ring. Para petinju diwajibkan melakukan sesi timbang berat badan & setelah itu sesi jumpa pers dgn wartawan. Di kedua sesi ini,tdk sedikit petinju yg memanfaatkannnya utk mengeluarkan kata2 berbau psywar. Kata2 ejekan, hinaan & bahkan kata2 kotor dilancarkan utk memancing emosi lawan & melemahkan mentalnya. Tak jarang, sesi itu diwarnai aksi baku hantam singkat yg meski kadang ditengarai sebagai sekedar trik promosi, tapi juga bisa utk menjatuhkan mental petinju yg ciut nyalinya. Petinju yg mentalnya lemah, akan sangat mudah ditaklukkan.

Begitu pula dalam menjalani hidup. Mentalitas punya peran yg sangat menentukan apakah seseorg akan menang atau kalah dalam kehidupan ini. Yosua & Kaleb menunjukkan mentalitas yg berbeda dgn 10 pengintai lain. Sesungguhnya, masalah besar yg dikatakan para pengintai itu adl benar. Kekuatan mereka tdk akan sanggup menaklukkan musuh. Sementara yg lain memilih menyerah kalah, namun Yosua & Kaleb tetap memiliki keyakinan bahwa bersama Tuhan, mereka pasti dpt menaklukkan musuh. Akhirnya, hanya Yosua & Kaleb yg masuk ke Kanaan sdg kan yg lainnya mati dipadang gurun (Bilangan. 13:25-33).

•Seseorg yg memiliki mentalitas yg kuat akan memiliki sasaran atas apa yg hendak diraihnya.
•Seorg bermentalitas kuat memiliki keyakinan utk bertindak ke arah sasaran.
•Seorg bermentalitas kuat selalu punya cara pandang positif & selalu dpt melihat kesempatan dibalik kesulitan.
•Seorg bermentalitas kuat tdk mudah menyerah ketika dihantam sebuah kesulitan. •Seorg bermentalitas kuat bukan berarti tdk pernah kalah. Mereka adl org2 yg bisa cepat bangkit dari kekalahannya, lalu belajar dari kekalahannya itu & kemudian melanjutkan kembali perjalanan utk menyelesaikan arah & tujuan hidupnya.

SIKAP & MENTALITAS KITA AKAN MENENTUKAN APAKAH KITA AKAN MENANG ATAU KALAH.

Thursday, December 3, 2015

Kisah Rajawali dan Ayam

Alkisah, di satu perkampungan Indian hiduplah seorang pemburu. Suatu hari dia naik ke bukit cadas untuk menangkap rajawali. Sesampai di sarang rajawali, dia hanya menemukan sebutir telur. Daripada pulang sia-sia, telur rajawali itu pun dibawanya dan ditaruh bersama dengan telur-telur ayamnya yang sedang dierami.

Tak berapa lama kemudian, menetaslah telur-telur eraman sang pemburu. Karena masih kecil, tidak terlihat perbedaan yang mencolok antara anak rajawali dengan anak ayam. Si rajawali sendiri tidak pernah menyadari bahwa dia berbeda dengan yang teman-temannya. Dia hidup, makan, minum, bernafas, berjalan, dan berperilaku seperti anak ayam.

Waktu terus berjalan. Rajawali mulai merasa bahwa dirinya berbeda dengan anak-anak ayam. Sayapnya melebar, kakinya membesar, dan cengkeramannya menguat. Tetapi lingkungannya selalu mengatakan bahwa dia cuma seekor ayam.

Hingga suatu hari: terbanglah seekor rajawali dewasa melewati kampung tersebut. Dengan gagah dia mengepakkan sayapnya, melayang dengan anggun, serta mengeluarkan suara yang melengking dan berwibawa. Semua tertegun, terpana, dan mendongak sambil bertanya-tanya, makhluk apakah itu?

Tiba-tiba, terdengar teriakan panik induk ayam. “Anak-anak, lari, sembunyi! Selamatkan diri masing-masing. Itu adalah elang rajawali, musuh bangsa ayam!”

Segera semuanya mengambil langkah seribu dan bersembunyi di kolong rumah. Tetapi tidak demikian si rajawali kecil. Sedikit pun rasa takut muncul dalam dirinya. Sebaliknya dia merasakan sebuah panggilan yang kuat di dalam batinnya. Lengkingan dari langit itu seakan berkata, “Hai anak rajawali, ingatlah jati dirimu. Kamu bukan anak ayam seperti yang kamu dengar dan pikirkan selama ini. Kamu adalah rajawali. Lihat sayapmu yang lebar. Lihat kaki dan cakarmu yang besar. Aktualisasikanlah potensi dirimu yang luar biasa itu. Mari, bergabunglah bersama kami, bangsa rajawali, kita arungi angkasa luas yang tiada tara yang tiada bertepi.”

Menjawab panggilanjiwa itu, perlahan si rajawali kecil mulai berlari sambil mengepakkan sayapnya. Semakin cepat dan kencang sehingga sedikit demi sedikit tubuhnya pun terangkat. Namun karena belum terbiasa, dia pun jatuh. Tidak putus asa, dia mencoba lagi dengan lebih bersemangat. Tetapi hasilnya sama saja: baru terbang sedikit, langsung jatuh.

Sementara itu, terdengar suara hiruk pikuk dari kolong rumah. “Hei… jangan bodoh. Cepat bersembunyi di sini. Awas kau kan dipatok dan dimangsa. Ingat, kita ini bangsa ayam yang tidak mungkin bisa terbang. Hayo jangan terlambat!”

Rajawali kecil bimbang. Mau mencoba terbang lagi, dia sudah capek. Tetapi bergabung ke kolong rumah, hatinya tidak rela. Dia berada di persimpangan. Dan dia memilih bergabung dengan masyarakat ayam. Si anak rajawali kembali menjadi ayam, melupakan dan mematikan spirit yang ada di batinnya. Hingga akhir hayatnya, dia tetap merasa dan mengganggap dirinya sebagai ayam.

* * * *

Pembaca yang budiman, kisah ini adalah tentang suara langit dan suara bumi. Kedua suara ini sangat penting untuk kita tangkap dan bedakan.

Kita adalah putra langit, putra rajawali yang mampu terbang tinggi menjelajahi awan-gemawan dan mengepakkan sayap mengarungi langit dengan bebas. Jauh di dalam batin kita ada panggilan jiwa yang tidak pernah diam menantang kita untuk menjadi yang terbaik.

Pertanyaannya, apakah kita bersedia menjawab panggilan tinggi itu, yang juga adalah suara Tuhan, ataukah kita menjawab suara rendah, yang mengatakan kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa?

Untuk hidup seperti rajawali, kadang kita harus mengerti bagaimana cara induk rajawali mengajarkan anak-anaknya untuk terbang, sama sekali tidak mudah dan terkesan kejam.

Induk rajawali akan membawa anaknya ke puncak bukit lalu melemparkannya dari tebing yang tinggi. Anak-anak rajawali terpaksa harus mengepak-ngepakkan sayapnya agar tidak mati terhempas bebatuan. Hanya dengan percaya bahwa dirinya adalah rajawali dengan bertindak mengepakkan sayap sekuat tenaga, anak rajawali itu akan selamat dan terbang untuk menjadi penguasa angkasa.

Coba renungkan, bukankah ada waktunya Bapa di Sorga melatih kita seperti anak rajawali? Saat ujian kehidupan, persoalan, kesulitan, dan segala ketidaknyamanan datang dalam hidup kita? Bagaimana kita menanggapi hal hal itu? Apakah kita mengeluh, mengomel, berputus asa ataukah kita mau berusaha mengambil pelajaran dan hikmah dari semua peristiwa yg kita alami?

Kita semua dilimpahi dengan potensi luarbiasa untuk diaktualisasikan. Maukah kita berusaha mengembangkannya? Buanglah mentalitas seperti rajawali kecil di atas, yang karena lelah, pernah gagal, ragu dan bimbang, putus asa, lalu memilih mendengarkan suara bumi. Sebaliknya, pilihlah untuk bertarung sekuat tenaga sampai kita mendapati bahwa kita bukanlah pecundang, tetapi pemenang dengan prestasi luarbiasa.

Kita semua adalah rajawali, mari dengan tegas menjawab panggilan surgawi, panggilan Ilahi untuk melakukan hal-hal yang besar, hebat, luarbiasa sambil tetap berkomunikasi dan mengandalkan kekuatan Tuhan dalam setiap perkara.

Tuhan Yesus memberkati.

Kisah Burung Rajawali

Tahukah Anda bahwa burung Rajawali adalah burung yang paling panjang usianya?

Seekor burung Rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor burung Rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung Rajawali mencapai umur 40 tahun, untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Pada saat inilah Rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh Rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan makan dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor Rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut untuk ” bertapa ” agar aman. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya sendiri pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya sampai lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya yang sudah tumpul itu satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati Rajawali baru telah lahir melalui 3 proses dan sekarang dapat terbang kembali dengan sayap baru, cakar tajam dan paruhnya yang baru pula siap menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor Rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Burung Rajawali ini ibarat kita sebagai manusia. Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan 30 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ….., suatu yang saudara impikan selama ini.

Tuesday, December 1, 2015

Kisah Seekor Kuda


Seekor kuda terperosok ke dalam sumur yang sudah kering. Karena sudah tidak mungkin menolong kuda tersebut, maka orang-orang di kampung memutuskan untuk menutup sumur itu. Mereka ingin mengubur kuda itu hidup-hidup supaya bangkainya tidak mengganggu dan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Merekapun bergotong royong mengangkut tanah dan memasukkannya ke dalam sumur. Lalu, apa yang terjadi? Setiap ada tanah yang mengena punggungnya, kuda itu selalu membuangnya ke bawah lalu memindahkan kakinya ke atas tanah tersebut. Semakin tinggi tanah menutupi sumur, maka semakin tinggi pula posisi kuda itu. Sehingga akhirnya ia bisa keluar dari sumur dengan selamat.

Pesan Moral Ke 1:
Begitulah gambaran kita dalam hidup ini. Ketika perjalanan hidup melemparkan beban dan masalah ke punggung kita, maka kesampingkanlah lalu berdirilah dengan kokoh di atasnya, maka suatu saat nanti semua itu akan menaikkan posisi kita ke puncak.

Pesan Moral Ke 2:
Ketika orang-orang meremehkanmu, menghinamu bahkan berusaha menjatuhkanmu... mencelakaimu... justru upaya itu berbalik memberi keberuntungan kepadamu yang terus berjuang, bertahan & pantang menyerah.

Hari Esok


Hari esok biarlah tetap jadi misteri. Kita tdk harus tahu ttg semua hal dalam hidup kita. Bukankah Tuhan juga melakukan hal seperti itu dalam kehidupan manusia? Daripada memberitahukan apa yg bakal terjadi esok, manusia justru harus meraba-raba, menebak-nebak & benar2 berjalan dgn iman. Sesuatu yg tersembunyi seperti ini justru merupakan bagian dari keindahan hidup. Percayalah, hidup tdk lagi indah jika kita tahu secara persis hal2 yg akan datang. Karena itu sungguh menggelikan jika ada org yg minta diramal & ingin tahu masa depannya. Mengapa? Krn peramal itu sdh membohonginya. Jika seorg peramal tdk tahu apa yg bakal terjadi dgn dirinya besok, bagaimana mungkin ia bisa memberitahu org lain apa yg bakal terjadi dgnnya?

Saya paling sebal jika ada org menceritakan detil film yg akan saya tonton. Saya sdh kehilangan separuh kenikmatan sebuah film jika saya sdh tahu jalan ceritanya. Demikian juga soal sulap. Selama trik sulap itu masih menjadi misteri, sulap akan jadi pertunjukan yg menghibur. Namun begitu triknya dijelaskan, maka keajaiban sulap langsung hilang seketika.

Tidak tahu kapan Kristus datang membuat kita selalu berjaga2. Tdk tahu apa yg terjadi dgn hari esok, membuat kita menaruh iman & pengharapan kita kpd Tuhan. Tdk tahu semua misteri kehidupan justru membuat kehidupan begitu indah utk dijalani. Jika keindahan hidup terletak pada hal2 yg tdk kita ketahui, maka berhentilah mencoba mencari tahu hal2 yg berhubungan dgn hari esok.

Meski tdk tahu apa yg bakal terjadi dihari esok, tapi kita bisa memegang janji Tuhan bagi kita. Amsal 23:18 "Karena masa depan sungguh ada,& harapanmu tdk akan hilang". Kita memang tdk tahu apa yg terjadi dihari esok, tapi kita tdk perlu menjalaninya dgn rasa takut, sebab Tuhan yg berjanj, DIA juga yg menepatinya. Kita memang tdk tahu apa yg terjadi dihari esok, tapi kita berjalan dalam iman & pengharapan kpd Kristus.
.     ♧°˚˚˚°♧*...*♧°˚˚˚°♧
      ♧GOD BLESS YOU♧
      ♧°˚˚˚°♧*...*♧°˚˚˚°♧