Saturday, January 6, 2018

Melihat Titik Kecil


Bacaan: Mazmur 103:1-14
NATS: Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mazmur 103:2)

Ketika seorang pendeta sedang berbicara kepada sekelompok orang, ia mengambil sehelai kertas yang lebar dan membuat sebuah bulatan hitam di tengah kertas dengan menggunakan spidol. Kemudian, ia membentangkan kertas tersebut di hadapan mereka dan menanyakan tentang apa yang mereka lihat. Seseorang dengan segera menjawab, "Saya melihat sebuah titik hitam."

"Benar," jawab pendeta itu. "Apa lagi yang Anda lihat?" Keheningan segera menyebar. "Tidak adakah hal lain yang Anda lihat selain titik hitam ini?" tanyanya. Serempak jawaban "tidak" diucapkan oleh para pendengarnya. "Saya heran," katanya lagi. "Anda sekalian tidak melihat hal yang terpenting, yaitu kertas ini sendiri."

Lalu, ia mulai menjelaskan penerapannya dalam kehidupan. Seringkali kita terkecoh oleh kekecewaan-kekecewaan kecil dan dengan mudah melupakan begitu banyak berkat, yang kita terima dari Tuhan. Seperti halnya sehelai kertas tadi, hal-hal yang baik dalam hidup ini seringkali mudah tersisihkan oleh kemalangan yang menyita seluruh perhatian kita.

Daripada memusatkan perhatian kepada pencobaan dalam hidup, lebih baik kita mulai menghitung berkat-berkat yang telah kita terima. Bersama sang pemazmur, mari kita berkata, "Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita" (Mazmur 68:20).

Apabila kita setia memuji Dia, kita tidak akan terkecoh oleh "titik-titik" kecil yang ada dalam kehidupan --RWD


So amid the conflict, whether great or small,
Do not be discouraged -- God is over all;
Count your many blessings -- angels will attend,
Help and comfort give you to your journey's end. --Oatman


HITUNGLAH BERKAT --
DAN BUKAN KESULITAN ANDA.

Thursday, January 4, 2018

Menjadi Berkat Bagi Orang Lain


Pada suatu malam yg dingin menjelang Natal di bulan Desember,

seorang anak kecil yg bernama Johny kira² berumur 10 tahun,

berdiri di depan sebuah toko sepatu dgn telanjang kaki.

Dia mengintip ke jendela toko sambil menggigil kedinginan.

Tiba² seorang wanita mendekati Johny & berkata,
“Anak kecil, apa yg sedang kamu perhatikan di jendela itu?”

Johny segera menjawab,
“Aku sedang meminta kepada TUHAN,
s u p a y a memberiku sepasang sepatu baru.”

Kemudian wanita itu memegang tangan Johny & membawanya masuk ke dalam toko.

Dia meminta pegawai toko itu untuk membawakan ½ lusin pasang kaus kaki untuk Johny.

Setelah itu dia bertanya kepada pegawai toko apakah dia bisa memberikan sebaskom air hangat & handuk untuknya.

Pegawai toko segera memberikan apa yg di minta oleh wanita itu.

Dia membawa Johny ke bagian belakang toko, melepaskan sarung tangannya, berlutut, membasuh kaki Johny yg kecil itu & mengeringkannya dgn handuk.

Sesaat kemudian pegawai toko datang dgn membawa beberapa kaos kaki.

Wanita itu memakaikannya pada kaki Johny, dia juga tlah membelikan Johny sepasang sepatu.

Dia mengikat sisa kaus kaki yg lain & memberikannya kepada Johny.

Dia menepuk kepala Johny dan berkata,
“Tidak usah kuatir, anak kecil, kamu akan merasa lebih nyaman sekarang?”

Pada saat wanita itu hendak pergi,
si Johny kecil yg masih ter-heran² itu menarik tangannya & memperhatikan wajah wanita itu.

Dgn berderai airmata karena terharu,
Johny bertanya dgn polosnya,
“Apakah Ibu ini ISTRINYA TUHAN?”

Kita di ciptakan serupa dgn gambar TUHAN,

apakah orang lain tlah melihat & merasakan bahwa ada TUHAN dalam hidup kita?

Mungkin TUHAN ingin memakai kita untuk menjawab doa seseorang.

Berusahalah menampilkan TUHAN dalam setiap langkah hidup kita.

Ketahuilah bahwa kita di berkati TUHAN untuk Menjadi Berkat buat orang lain.

“Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan,
siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”
(Amsal 11:25).

Selamat pagi.
Tuhan memberkati.