Friday, December 27, 2019

Kencan Dengan Tuhan, Jumat, 27 Desember 2019


Bacaan: Yakobus 5:16b "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."

Renungan:
  Ketika sedang memimpin pasukan Amerika Serikat di tengah Perang Dunia II di Pasifik, Jenderal Douglas MacArthur menyempatkan diri menulis sebuah surat untuk puteranya, Arthur IV, yang berbunyi: "Bentuklah puteraku Tuhan, menjadi seorang yang cukup kuat untuk tahu kapan ia sedang lemah dan cukup berani menghadapi dirinya sendiri ketika ia takut. Seseorang yang tetap bangga dan tegar ketika dikalahkan di dalam perang, serta rendah hati ketika ia menang. Bentuklah puteraku menjadi manusia yang tidak hanya berharap tetapi juga berbuat. Tuntun dia, pintaku, bukan di jalan kemudahan dan kenyamanan, tetapi di bawah tekanan kesulitan dan tantangan. Biarkan dia belajar untuk berdiri tegar di tengah badai. Biarkan dia belajar belas kasih kepada mereka yang gagal. Berikan dia rasa humor, sehingga ia tetap dapat serius, tetapi tidak pernah membawakan dirinya dengan terlalu serius. Beri dia kerendahan hati, sehingga ia selalu ingat kesederhanaan dari kemuliaan sejati. Lalu aku ayahnya, akan berani berkata, 'Hidupku tidak akan sia-sia!'"
  Hidup dan mati dipertaruhkan saat di medan perang. Itulah yang mendorong Jenderal Douglas MacArthur menulis surat tersebut kepada puteranya. Ia tidak meninggalkan surat yang menjelaskan tentang warisan harta, melainkan surat yang berisikan harapan serta doa kepada Tuhan, agar anaknya kelak menjadi orang yang berhasil.
  Mungkin saat ini kita terpisah jauh dengan orang-orang yang kita cintai. Kita tidak dapat menyentuh mereka secara fisik, memeluk atau menghibur mereka di kala sedih. Namun ingat, kita masih bisa memeluk mereka melalui doa-doa kita, karena doa bukanlah sekadar kata-kata. Melalui doa kita bisa mengutarakan harapan-harapan yang kita inginkan kepada Tuhan dan mengimani bahwa harapan itu akan menjadi kenyataan. Kasih sayang tidak melulu diungkapkan melalui sentuhan fisik tetapi juga melalui doa. Mulai hari ini, doakanlah orang-orang yang kita cintai, percayalah bahwa mereka akan berada di dalam penyertaan Tuhan senantiasa. Tuhan memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, berkatilah .... yang saat ini jauh dari hadapanku. Pinjam mataMu untuk mengawasinya dan pinjam tanganMu untuk memeluknya di saat ia jatuh dan mengalami kesedihan. Amin. 

TUHAN YESUS memberkati dan melindungi. Amin πŸ™πŸ˜‡πŸŒΉπŸŒ…πŸ‘ΌπŸŒˆ

Wednesday, December 25, 2019

*NATAL ADALAH ANDA* (Paus Fransiskus)

Natal adalah Anda sendiri,
Ketika Anda memutuskan untuk dilahirkan kembali setiap hari dan membiarkan Tuhan masuk kedalam jiwa Anda.

Pohon Terang Natal adalah Anda,
Ketika Anda menahan angin kencang dan kesulitan hidup Anda.

Dekorasi Natal adalah Anda,
Ketika kebaikan Anda adalah warna yang menghiasi hidup Anda.

Lonceng Natal adalah Anda,
Ketika Anda menelpon, berkumpul dan berusaha bersatu dalam persaudaraan sejati.

Lampu Natal adalah Anda,
Ketika Anda menerangi jalan orang lain dengan kehidupan Anda berupa kebaikan, kesabaran, sukacita dan kemurahan hati.

Malaikat Natal adalah Anda,
Ketika Anda bernyanyi tentang perdamaian, keadilan dan cinta kasih untuk dunia.

Bintang Natal adalah Anda,
Ketika Anda menuntun seseorang untuk bertemu dengan Tuhan.

Musik Natal adalah Anda,
Ketika Anda meniupkan harmoni kehidupan di dalam diri Anda.

Kartu Natal adalah Anda,
Ketika tinta kebaikan tertulis di tangan Anda.

Ucapan Natal adalah Anda,
Ketika Anda memaafkan dan membangun kembali kedamaian bahkan sekalipun menyakitkan.

Makan Malam Natal adalah Anda,
Ketika Anda memuaskan dan memberi harapan kepada orang miskin yang ada disekitar Anda.

Yah Anda adalah Malam Natal,
Ketika dengan rendah hati dan sadar, Anda menerima dalam keheningan malam Sang Juru Selamat Dunia, tanpa suara pesta atau sebuah perayaan besar.

Anda adalah sekilas senyum dari kepercayaan dan kelembutan, dalam kedamaian batin dari Natal Abadi yang membangun kerajaanNya di dalam diri Anda.

Selamat NatalπŸŽ„πŸŽ„ πŸŒΉπŸŒ·πŸ’

Monday, December 16, 2019

Kencan Dengan Tuhan


Senin, 16 Desember 2019

Bacaan: Matius 7:24   "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu."

Renungan:
  Ada 2 orang yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. Orang yang pertama adalah orang yang bijak dan ia membeli lahan di atas batu karang. Ia menghabiskan waktu hampir 2 tahun untuk membangun rumahnya. Orang yang kedua adalah orang bebal dan ia membeli lahan di atas pasir. Dengan waktu cepat ia sudah selesai membangun rumahnya.
  Si orang bebal mengejek orang bijak katanya, "Betapa bodohnya kamu membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya." Si orang bijak hanya diam saja dan terus membangun. Setelah rumahnya jadi, beberapa waktu kemudian datanglah hujan badai melanda daerah itu. Rumah orang bijak tetap berdiri kokoh karena dibangun di atas batu karang. Rumah si bebal pun mengalami badai yang sama. Dalam waktu singkat rumah itu rubuh karena fondasinya kurang kuat.
  Seringkali kitapun bersikap sama seperti orang bebal dalam kisah di atas. Kita semua ingin segala sesuatunya serba instan dan tidak sabar kalau harus menunggu. Padahal yang instan itu tidak selalu baik. Yang terbaik adalah sesuai dengan waktu Tuhan. Setiap kita masing-masing membutuhkan waktu untuk bertumbuh secara rohani dan setiap kesuksesan membutuhkan waktu untuk mencapainya.
  Oleh karena itu jangan terburu-buru dan gegabah dalam merencanakan sesuatu. Apapun yang dibangun dengan fondasi yang kuat akan bisa bertahan melawan berbagai macam kesusahan. Hal ini pun berlaku untuk iman kita. Di atas dasar apakah iman kita dibangun? Jika dibangun di atas dasar Batu Karang yang teguh yaitu Yesus Kristus, maka sehebat apapun badai yang menerpa, kita akan tetap setia dan berdiri kokoh di atasNya. Tuhan memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku agar aku tetap setia kepadaMu saat badai menerjang kehidupanku. Jangan biarkan hanya karena seorang kekasih, jabatan, harta yang sementara, aku rela menjual meninggalkan dan menjual Engkau yang adalah sumber keselamatan hidup yang kekal. Amin.

TUHAN YESUS memberkati dan melindungi Sahabat Kristus Amin 🙏

Wednesday, December 11, 2019

Hidup Iman

Hidup iman adalah "percaya untuk mengerti" dan bukan "mengerti untuk percaya"  -Sto. Anselmus-

"Hidup beriman bukanlah hidup yang mencari hal-hal yang luar biasa dan spektakuler... Beriman artinya penyerahan total kepada Penyelenggaraan Ilahi meski melalui hal-hal yang sederhana."

TIDAK ADA MUJIZAT KARAKTER

Mujizat itu...

* Orang buta dapat melihat..
* Orang lumpuh dapat berjalan..
* Orang mati dibangkitkan..

Semua mujizat, terjadi seketika itu juga..

Tetapi tdk ada Mujizat untuk mengubah Karakter seseorang..

Tidak ada dengan berdoa atau tumpang tangan saja..

* Si pemarah langsung menjadi sabar..
* Si sombong langsung menjadi rendah hati..atau..
* Karakter buruk seseorang langsung menjadi baik..

Itulah sebabnya mengikut Yesus memerlukan proses setiap hari dan seumur hidup..

Saat terjatuh, kita mau dan berani untuk mencoba bangun dan berjalan kembali..

Jangan menyerah,  teruslah bersemangat untuk semakin memiliki karakter Kristus dalam hidup ini.
- Grace Lan-

Selamat pagi,  Tuhan memberkati!
🌻🌻

Monday, December 9, 2019

PERNIKAHAN

Mengapa orang menikah..?
Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia..?
Apakah karena jatuh cinta..?
Bukan...
Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.
Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...
Mengapa jatuh cinta gampang..?
Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.
Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...
Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.
Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?
Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup ?
Jatuh cintalah....
Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% & cintai anak2x Anda masing2x 100%.

7.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja2x kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

8.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11.KETIKA ADA 'PIL/ Pria Idaman lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12.KETIKA ADA 'WIL/ Wanita Idaman lain.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14.KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 7K

1.Takut akan Tuhan

2.Kasih sayang

3.Kesetiaan

4.Komunikasi dialogis

5.Keterbukaan

6.Kejujuran

7.Kesabaran

Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.
Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.
Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.
Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.

MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.

Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,
Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.

Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.
Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.
Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.
Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita.
Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.
Ingat !!
Better me = Better we.

3 kesalahan umum:
yang sering dilakukan suami :
A. Tidak perhatikan perasaan istri.
Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

3 kesalahan umum:
yang sering dilakukan istri :
A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami d¡ hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)

Selama berumah tangga,
milikiLah komitmen2x ini :
1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.
10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kebenaran.

10 Hukum Pernikahan Bahagia:

1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)

2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)

3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)

4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)

5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)

6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2)

7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)

8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)

9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)

10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara,dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta. Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konfliks dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.

Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.

Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.

Ketahuilah! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "saya membutuhkan kamu tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna"

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati 😊😇

-Pst. Phillip Mantofa-

Sunday, December 8, 2019

Hormon Kebahagiaan


*Ternyata, ada hormon kebahagiaan yang dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri* yang membuat bahagia, punya daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit, *yang disebut sebagai Hormon Endorfin*. Nama hormon ini seperti *obat tidur* yang diproduksi secara sehat oleh tubuh dan disebut-sebut juga sebagai penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari banyak obat sekalipun.
*Bagaimana hormon endorfin ini diproduksi.?*
*Saat kita berpikir positif, berperasaan (emosi) positif, dan juga bertindak positif.* Saat kita bersyukur, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Saat kita berpikiran baik, positif, tersenyum, berbahagia dalam hidup, akan lebih banyak hormon endorfin yang keluar.

*Kalau banyak orang bertanya bagaimana mencari kebahagiaan dan ingin mendapatkannya...?* ternyata tidak perlu jauh-jauh karena yang kita cari ada di pikiran dan hati kita.

*Kalau pikiran dan hati kita positif, maka* tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan lebih banyak. *Tidak perlu mencari-cari sumber kebahagiaan dari luar sana, hanya melihat ke dalam diri sendiri, maka* kebahagiaan dan juga kesehatan akan didapatkan.

*Menariknya, hormon kebahagiaan ini* adalah juga *hormon kesehatan*. Kalau kita mau sehat, *hormon ini harus banyak-banyak keluar dari tubuh, *karena hormon endorfin ini bisa memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina.* Jadi, kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena masih banyak pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan.

*Bagaimana agar hormon endorfin ini bisa keluar.?*

*Pertama, bangun mindset positif. Berpikir yang positif.* Setiap sesuatu mempunyai dua sisi; positif dan negatif. *Lihatlah segala sesuatu dari sisi positif, dari sisi baiknya. Sehingga yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baik.* Kalau yang dipikirkan adalah sisi negatif, yang terjadi adalah pikiran kita akan menjadi negatif. Akhirnya timbul rasa marah, kesal, dan juga menyesal. *Sedikit saja hal-hal negatif itu keluar, maka bukan hormon kebahagiaan yang timbul,*-tetapi hormon yang bahkan merusak tubuh.

*Selalu bersyukur kepada TUHAN. atas semua nikmat yang diberikan.* Kesyukuran akan membawa kepada kebahagiaan.

*Kedua, bangun perasaan dan emosi positif.* *Buang semua emosi negatif seperti* marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa dizhalimi, dan sebagainya. *Sebaliknya, bangun emosi positif seperti* cinta, kegembiraan, dan antusiasme dalam mengerjakan sesuatu. Dengan kita menebarkan cinta di rumah, di kantor, dan di mana saja akan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan menyehatkan. *Saatnya menunjukkan kita adalah orang-orang yang bahagia.*

*Ketiga, lakukan kebaikan setiap saat. Mengerjakan kebaikan akan menjadi sumber kebahagiaan yang luar biasa.* Akibatnya, orang semakin sehat dan semakin positif karena merasa dirinya berharga dan bernilai. *Misi manusia di dunia ini adalah menebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya orang.* Dengan berbuat baik, hidup akan lebih bermakna.

*Kebahagiaan, kesehatan, semua bermula dari hal-hal positif* yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan.

*Ingin sehat? Mulailah berpikir lebih positif, mengeluarkan emosi yang positif, dan bertindak positif setiap hari.*

Salam Bahagia & Salam Endorfin
✊🏻✊🏻✊🏻🕌

Wednesday, December 4, 2019

Injil Menurut Toko Serba Ada

QAda kisah tentang kebaikan dan kasih yang tercecer dari antara perayaan-perayaan Natal. Semacam kisah Orang Samaria yang Baik Hati. Kisah tentang kasih yang indah ini sayangnya tidak terjadi di gereja, tetapi di sebuah Dept. Store di Amerika Serikat.

Pada suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan "Bag Lady" (karena segala harta-bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil mengemis) memasuki sebuah Dept. Store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari Natal. Toko itu dihias dengan indah sekali. Lantainya semua dilapisi karpet yang baru dan indah.

Pengemis ini tanpa ragu-ragu memasuki toko ini. Bajunya kotor dan penuh lubang-lubang. Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu-minggu Bau badan menyengat hidung. Ketika itu seorang hamba Tuhan wanita mengikutinya dari belakang. Ia berjaga-jaga, kalau petugas sekuriti toko itu mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau membantunya. Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan bau mengganggu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu. Begitu pikir sang hamba Tuhan wanita. Tetapi pengemis ini dapat terus masuk ke bagian-bagian dalam toko itu. Tak ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Aneh ya Padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di situ dengan setelan jas atau gaun yang mewah dan mahal.

Di tengah Dept. Store itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan seorang pianis dengan jas tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu natal dengan gaun yang indah. Suasana di toko itu tidak cocok sekali bagi si pengemis wanita itu. Ia nampak seperti makhluk aneh di lingkungan gemerlapan itu. Tetapi sang 'bag lady" jalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti terus dari jarak tertentu.

Rupanya pengemis itu mencari sesuatu dibagian Gaun Wanita. Ia mendatangi counter paling eksklusif yang memajang gaun-gaun mahal bermerek (branded items) dengan harga diatas $ 2500 per piece. Kalau dikonversi dengan kurs hari-hari ini, harganya dalam rupiah sekitar Rp. 20 juta per piece. Baju-baju yang mahal dan mewah ! Apa yang dikerjakan pengemis ini?

Sang pelayan bertanya, "Apa yang dapat saya bantu bagi anda ?"

"Saya ingin mencoba gaun merah muda itu ?"

Kalau anda ada di posisi sang pelayan itu, bagaimana respons anda ? Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun-gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau, dan pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju-baju ini setelah dia pakai. Apalagi bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun-gaun itu. Tetapi mari kita dengarkan apa jawaban sang pelayan toko mewah itu.

"Berapa ukuran yang anda perlukan ?"

"Tidak tahu !"

"Baiklah, mari saya ukur dulu."

Pelayan itu mengambil pita meteran, mendekati pengemis itu, mengukur bahu, pinggang, dan panjang badannya. Bau menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini. Ia cuek saja. Ia layani pengemis ini seperti satu-satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya.

"OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya ! Cobalah yang ini !" Ia memberikan gaun itu untuk dicoba di kamar pas.

"Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh mencoba yang lain?

"Oh, tentu !"

Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk melayani sang "bag lady". Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak ! Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya.

Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Hari itu ada seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau mendengarkan permintaannya.

Tetapi mengapa pelayan toko itu repot-repot melayaninya ? Bukankah kedatangan pengemis itu membuang-buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu? Toko itu harus mengirim gaun-gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry, dicuci bersih agar kembali tampak indah dan tidak bau. Pertanyaan ini juga mengganggu sang hamba Tuhan yang memperhatikan apa yang terjadi di counter itu. Kemudian hamba Tuhan ini bertanya kepada pelayan toko itu setelah ia selesai melayani tamu "istimewa"-nya.

"Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun-gaun indah ini ?"

"Oh, memang tugas saya adalah melayani dan berbuat baik (My job is to serve and to be kind !)"

"Tetapi, anda 'kan tahu bahwa pengemis itu tidak mungkin sanggup membeli gaun-gaun mahal ini?"

"Maaf, soal itu bukan urusan saya. Saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya. Tugas saya adalah untuk melayani dan berbuat baik." Hamba Tuhan ini tersentak kaget. Di jaman yang penuh keduniawian ini ternyata masih ada orang-orang yang tugasnya adalah melayani dan berbuat baik, tanpa perlu menghakimi orang lain.

Hamba Tuhan ini akhirnya memutuskan untuk membawakan khotbah pada hari Minggu berikutnya dengan thema "Injil Menurut Toko Serba Ada". Khotbah ini menyentuh banyak orang, dan kemudian diberitakan di halaman-halaman surat kabar di kota itu.

Berita itu menggugah banyak orang sehingga mereka juga ingin dilayani di toko yang eksklusif ini. Pengemis wanita itu tidak membeli apa-apa, tidak memberi keuntungan apa-apa, tetapi akibat perlakuan istimewa toko itu kepadanya, hasil penjualan toko itu meningkat drastis, sehingga pada bulan itu keuntungan naik 48 % !

"Peliharalah kasih persaudaraan ! Jangan kamu lupa memberi kebaikan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." Ibrani 1:31.

Penulis:
Tidak diketahui