Thursday, January 7, 2016

Menyadari Kesalahan


Apa yg akan kita lakukan seandainya kita berada diposisi bapa dalam perumpamaan anak yg hilang itu? Anak bungsu kita tiba2 memaksa kita utk diberikan harta warisannya & setelah itu ia ingin pergi meninggalkan kita. Apa yg akan kita lakukan? Bagaimana perasaan kita pada saat itu? Apakah kita akan menolaknya? Apakah kita akan membiarkan anak itu memilih jalannya sendiri? Mari kita cari tahu alasan mengapa sang bapa tdk mencegahnya & justru memberikan apa yg diminta anak bungsunya?

Sesungguhnya, bapa itu tahu bahwa jika ia menolak permintaan itu maka hal itu pun tdk akan mengubah sikap anaknya yg memberontak. Meski bapa itu tdk setuju dgn permintaan anaknya, tapi bagaimanapun juga ia memberikan kehendak bebas kpd nya. Harapan si bapa adl kelak si anak bungsu akan menyadari kesalahannya, bertobat & kembali pulang.

Apa yg dilakukan bapa terhadap anak bungsunya itu sesungguhnya menjadi gambaran nyata apa yg sering dilakukan Bapa kpd kita. Betapa sering kita memaksa Bapa utk mengabulkan apa yg kita doakan. Paksaan kita kadang membuat Bapa terpaksa mengijinkan apa yg sebenarnya tdk disukai NYA diberikan kpd kita. Ingatlah bahwa Allah pun pernah melakukan hal ini kpd bangsa Israel yg terus memaksa NYA diberikan seorg raja.

Allah telah memperingatkan mereka bahwa itu adl permintaan yg salah & bisa menimbulkan akibat yg justru merugikan mereka sendiri. Tapi ketika mereka tetap memaksa utk memiliki raja manusia & menolak pemerintahan Tuhan, maka Tuhan mengijinkan kemauan mereka. Namun demikian, pilihan & permintaan keliru yg kita lakukan sama sekali tdk pernah membuat hati Allah tertutup bagi kehadiran kita. Sebagai Imam Agung, Yesus selalu berdoa utk kita supaya akibat apapun yg kita alami akan menyadarkan kita agar kita kembali kpd Bapa. Bapa yg murah hati & berlimpah kebaikan itu siap menerima & mendandani kita kembali.

HAVE A NICE DAY...

No comments: