Saturday, January 9, 2016

Lari Maraton


Dibutuhkan teknik berlari & strategi khusus bagi pelari maraton. Bukan sekedar lari sekencangnya, tapi lari jarak jauh membutuhkan ketahanan tubuh yg luar biasa. Demikian juga pelari tsb butuh strategi yg tepat agar bisa menjadi yg terdepan saat mereka berada di ujung akhir. Kerap terjadi ditahap2 akhir justru terjadi persaingan yg ketat sehingga mereka harus bisa sprint menjelang garis finish. Menyelesaikan lomba lari jarak jauh diperlukan kepintaran utk mengatur nafas, ritme berlari, menjaga kondisi tubuhnya, tahu saat kapan harus mengurangiatau menambah kecepatan lari & itu dilakukan hingga garis finish.

Demikianlah manusia menapaki kehidupannya. Perjalanan kita tak ubahnya dgn perlombaan lari maraton. Perlu stamina rohani yg benar2 kuat agar kita bisa tetap memelihara iman & mengakhiri pertandingan dgn baik. Ada byk anak Tuhan yg menjalani kekristenannya bagaikan pelari sprint. Mengawali dgn saat menggebu2, penuh semangat & antusiasme yg luar biasa. Sayangnya hanya diawal saja & tdk bisa bertahan sampai garis akhir.

Raja Uzia adl org yg mampu mengawali perjalanan dgn sangat baik. Menjadi raja di usia 16 thn, ia melakukan apa yg benar dimata Allah, ia selalu mencari wajah Tuhan & hidup takut akan Tuhan. Tapi sayang di akhir perjalanan, ia tdk mampu mempertahankan hal2 baik itu. Sikapnya berubah & ia jadi sombong, bahkan ia telah jauh meninggalkan Tuhan. Uzia tdk lagi taat kpd Tuhan & tdk mengindahkan teguran nabi Tuhan (2Taw 26:1-23). Kisah hidup Uzia menjadi pelajaran bagi kita semua. Jgn sampai kita sdh mengawali dgn roh tetapi kita mengakhirinya dgn daging. Jgn sampai kita memulai start dgn sangat baik, tapi mengakhirinya dgn sangat menyedihkan.

Have a nice weekend.

No comments: