Wednesday, August 31, 2016

Tax Amnesty (TA) vs. Sin Amnesty (SA)

Sebuah Renungan

Sekitar pertengahan tahun 2016, Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru di sektor pajak dengan nama Tax Amnesty (pengampunan pajak), tujuannya adalah untuk memberikan pengampunan bagi para wajib pajak yang selama ini tidak jujur dalam melaporkan harta yang dimilikinya. Tentunya pengampunan ini tidak gratis tetapi dengan membayar 'denda' yang cukup ringan, yaitu 2% dari nilai harta jika harta diungkapkan sebelum 30 Sep 2016, dan atas harta yang telah dilaporkan melalui Tax Amnesty tsb, tidak akan diperiksa lebih jauh. Denda ini akan naik nilainya menjadi 5% s/d bulan Maret 2017, dan selebihnya akan ada denda sebesar 200% jika wajib pajak bersikeras tidak memanfaatkan program Tax Amnesty. Penawaran yang cukup menarik bagi yang memiliki harta cukup banyak dan belum melaporkannya. Namun demikian jika wajib pajak tidak jujur dalam melaporkan harta yang dimilikinya, sanksi pajak yang cukup besar menanti walaupun yang bersangkutan sudah mengikuti program Tax Amnesty.

Tak heran jika saat ini orang-orang menjadikan Tax Amnesty sebagai topik pembicaraan, mulai dari warung kopi, kantin, cafe, sosial media, di kantor, bahkan sampai disiarkan melalui media televisi.

Kalau sampai sebegitu hebohnya masyarakat membicarakan bahkan berduyun-duyun memanfaatkan program TA demi memperoleh keringanan membayar pajak, lalu bagaimana sikap kita terhadap Sin Amnesty (pengampunan dosa) yang ditawarkan oleh Allah Bapa kita melalui pengorbanan Putera-Nya di kayu salib?

Dia tahu bahwa kita memiliki hutang dosa yang sangat besar dan tidak mungkin kita membayarnya. Dia telah menghapuskan hutang dosa kita dengan darah Putera-Nya Yesus Kristus yang menderita dan wafat di kayu salib.
Pengampunan dariNya tanpa syarat, meskipun kita sudah tidak ingat lagi dosa-dosa yang kita lakukan. Yang perlu kita lakukan hanyalah datang kepadaNya, mengakui dosa-dosa kita dengan rendah hati di hadapanNya dan mohon pengampunan dariNya. Dia mengetahui kelemahan dan dosa-dosa kita sampai sekecil-kecilnya, karena tidak ada satupun yang tersembunyi di hadapanNya. Tidak ada denda 2%, 3%, 5%, atau bahkan 200% saat kita mengakui dosa-dosa kita, karena semuanya telah dibayar lunas dengan darah Tuhan kita Yesus Kristus yang tertumpah di kayu salib.

Tidak ada tenggang waktu untuk memohon ampunan dariNya. Selama kita masih bernafas, kesempatan itu masih ada dan terbuka buat kita. JanjiNya adalah setia. Melalui SA, Dia menerima kita 'apa ada'nya dan kehidupan kekal yang berkelimpahan bersamaNya menanti kita. Berbeda dengan TA yang melihat kita 'ada apa'nya...?

Jika kita begitu antusias menyambut tawaran Pemerintah melalui program Tax Amnesty, bagaimana sikap kita menyambut penawaran dari Allah Bapa kita, yaitu Sin Amnesty...?

Baik TA maupun SA, keduanya adalah pilihan dan apa yang kita pilih kembali kepada kita, karena itu menentukan 'masa depan' dan 'hidup' kita selanjutnya. Jadi, bagaimana anda menyikapi Sin Amnesty...? Semuanya kembali kepada anda karena itu adalah pilihan anda.

God bless you...

Thomas H.- Jakarta, akhir Agustus 2016

No comments: