Monday, August 8, 2016

Hidup Yang Tidak Sempurna


Jonie Earekson Tada kecelakaan, ia mengalami kelumpuhan sehingga harus duduk dikursi roda. Namun dgn keterbatasannya, ia menjadi penulis, pelukis & pembicara utk memotivasi org cacat. Seorg pria bernama Ken menerimanya sebagaimana adanya & melamarnya. Pada hari pernikahannya Jonie duduk di kursi roda dgn gaun pengantin. Sebelum masuk gereja ia memperhatikan ada 2 masalah. Ternyata gaun putihnya yg indah terjepit roda dikursi roda & robek. Kemudian bunga tangannya terlepas & jatuh berantakan diantara kakinya. Ia kecewa.  Namun pintu ruangan terbuka & ia melihat calon suaminya. Melihat wajah pria yg mencintainya, segala kekecewaan Jonie langsung lenyap.

Begitulah kelak ketika kita berjumpa dgn Yesus. Semua kekecewaan, kesedihan, dukacita, segala yg bersifat sementara & tak sempurna akan lenyap. Ketika kita mengalami kesulitan bahkan menderita, pernahkah kita berpikir bahwa penderitaan itu hanya sementara. Suatu ketika semua penderitaan akan berlalu ketika tiba saatnya kita berjumpa dgn Yesus? Itulah yg Paulus nyatakan kpd jemaat Korintus.
1 Korintus 13:12
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

Namun kadang kita terlalu perfeksionis, menuntut agar segala sesuatu sempurna. Memang kita harus berusaha semaksimal mungkin. Tetapi ada kalanya perlu ada toleransi utk sesuatu yg kurang sempurna yg mungkin terjadi dihidup kita.

Pernahkah kita kecewa krn ketidakberdayaan kita? Ketidakberdayaan menandakan kita membutuhkan org lain & juga kesempatan bagi kita utk menolong org yg tdk berdaya. Suatu hari kelak kita akan berjumpa dgn Yesus. Dan ketika itu terjadi, yg lain tdk penting lagi. Bahkan kita akan menganggapnya sebagai sebuah kesiasiaan krn pada saat kita bertemu dgn Yesus, hanya Yesuslah yg kita inginkan. Dan itu lebih cukup.

Tuhan memberkati!

No comments: