Sunday, December 13, 2015

Just Decoration


Di Bali ada anekdot ttg pemandu wisata yg tengah mengantar wisatawan asing. Kebetulan saat itu adl perayaan keagamaan umat Hindu, dimana didepan setiap rumah dipasangi bambu yg dihiasi ukiran janur. Bertanyalah si wisatawan,"What are those for?" Pemandu wisata dgn enteng menyahut "Oh, just decoration, Sir". Kalimat ini menjadi bahan ledekan bila ada diantara umat Hindu yg rajin mengikuti segala tata upacara agama tapi tak tahu apa maksudnya.

Org2 Farisi rupanya juga memiliki kecenderungan yg sama. Meski sangat fasih & taat melakukan setiap peraturan keagamaan namun mereka buta sama sekali akan kehendak Allah didalamnya. Yesus memakai ilustrasi kehidupan keagamaan para ahli Taurat & org Farisi karena bagi NYA khidupan agama mereka tdk sejati. Mereka bukan pelaku Firman Tuhan. Ketaatan mereka bersifat lahiriah semata, tdk didasarkan atas kasih kpd Allah & sesama. Oleh sebab itu, Yesus menasehati para murid utk tdk memiliki hidup keagamaan seperti mereka. Yesus ingin para murid NYA menanggapi Firman Tuhan dgn sungguh2 dari dalam hati bukan sekedar perilaku lahiriah semata.
Yesus datang ke dunia ini bukan utk membatalkan hukum Taurat, tetapi utk menggenapinya menurut hakikatnya yg terdalam, yaitu utk mengasihi Allah yg kemudian diwujudkan dgn kasih akan sesama. Itulah denyut nadi dari setiap peraturan Taurat. Kekristenan kita menjadi tdk ada artinya kalau ibadah, pelayanan & kegiatan rohani kita hanya sekedar"dekorasi" belaka. Kita tdk jauh beda dari org2 Farisi jika kita memandang agama hanya sebuah ritual lahiriah belaka. Esensi kekristenan bukan sekedar menjalankan ritual agama /liturgi ibadah belaka, tapi esensi kekristenan adl menjadikan ajaran Firman Tuhan sebagai gaya hidup kita setiap hari.

No comments: