Saturday, April 23, 2016

Tidak Berterima Kasih


Berterimakasih adl sikap hati yg sulit utk dipraktekkan. Dgn melimpahnya berkat saja kita sulit berterimakasih, apalagi jika kita dihadapkan dgn berbagai macam pergumulan & penderitaan. Seandainya manusia pertama, Adam & Hawa memiliki sikap hidup yg penuh terima kasih tentu sejarah manusia akan berbeda. Bayangkan, Adam & Hawa bebas menikmati seluruh taman Eden, kecuali pohon pengetahuan yg baik & yg jahat. Bukankah berkat yg Tuhan limpahkan kpd mereka lebih dari cukup? Bukannya berterimakasih, tapi mereka masih merasa kurang.

Seluruh pohon ditaman Eden masih kurang, sehingga mereka harus memakan buah dari pohon pengetahuan yg baik & yg jahat. Memang benar bahwa mereka memakan buah itu karena godaan ular tapi bukankah mereka mengikuti godaan itu karena ingin menjadi seperti Allah? Manusia diciptakan serupa & segambar dgn Allah, bukannya berterimakasih tapi malah ingin menjadi seperti Allah.

Bagaimana dgn kita? Ternyata kita masih saja kesulitan utk berterimakasih. Kita masih merasa kurang, kurang & kurang. Karena itu kita tdk mengucap syukur, sebaliknya kita malah mengeluh. Mengeluhkan pekerjaan yg kurang mapan, gaji yg kurang besar, jabatan yg kurang wewenang, rumah yg kurang besar, pasangan & anak2 yg kurang ini itu. Karena tdk memiliki sikap berterimakasih kita tergoda utk mendptkan yg lebih baik bagaimanapun caranya. Kita masih saja mengulang kesalahan Adam & Hawa. Semuanya diawali dari sikap hati yg kurang berterimakasih.

Di Alkitab gagasan tentang mengucap syukur atau berterimakasih bukanlah sekedar rekomendasi saja. Bukan pilihan tapi perintah. Perintah utk berterimakasih memiliki bobot yg sama pentingnya dgn perintah2 Tuhan yg lain. Karena itu saya meyakini bahwa ukuran kedewasaan rohani seseorg tdk ditentukan sehebat apa karunia rohani yg ia miliki, justru ditentukan oleh sikap hatinya yg penuh dgn terima kasih, termasuk berterimakasih utk hal2 yg tdk menyenangkan sekalipun.
1 Tesalonika 5:16-18

God bless us

No comments: