Thursday, October 1, 2015

Kehilangan Sandaran

KEHILANGAN SANDARAN

Dlm budaya Yahudi, janda dikelompokkan sebagai org tdk mampu. Nasib janda itu berubah bila ia bisa menikah lagi atau nasib janda itu akan berubah ketika anaknya sdh dewasa, sebab anaknya itulah yg akan memelihara dia di masa tuanya. Dgn latar belakang seperti itu, kita bisa memahami mengapa janda dlm Lukas 7:11-17 menjadi begitu sedih ketika anak tunggalnya mati. Ia sedih krn kehilangan anaknya, yg juga berarti ia kehilangan sandaran hidupnya.

Ada cerita klasik ttg sekuntum bunga kecil yg hidup dibawah pohon besar. Bunga kecil itu bersyukur krn tinggal dibawah pohon yg melindunginya dari terpaan angin & badai. Suatu hari pohon besar tsb ditebang, bunga kecil sangat sedih & takut. Dari kejauhan, sebuah pohon besar berkata kpdnya "kini matahari akan langsung menyinarimu & kamu akan mulai terbiasa dgn terpaan angin. Badanmu yg lemah itu akan menjadi kuat dgn sendirinya".

Kembali pada cerita diatas, nasib janda Nain itu berubah ketika berjumpa dgn Yesus. Yesus memberikan harapan & kehidupan kpd janda itu. Hati Yesus tergerak dgn belas kasihan sehingga DIA membangkitkan anaknya yg sdh mati itu. Kisah itu berakhir dgn begitu indah.

Pernahkah anda merasa kehilangan sandaran hidup? Mirip seperti bunga kecil yg kehilangan pohon besar sebagai sandarannya. Namun percayalah bahwa kita masih punya sandaran yg paling utama, yaitu Tuhan Yesus yg menyinari kita dgn kasih, kebaikan & kemurahan. Jika manusia yg menjadi sandaran hidup kita, itu tdk langgeng. Sewaktu2 bisa berubah. Namun jika Tuhan yg menjadi sandaran hidup kita, maka kebajikan & kemurahan NYA akan selalu mengikuti kita seumur hidup kita (Maz 23:6)

 Good Morning ... 

No comments: