Saturday, July 30, 2016

Allah Berutang?


Seorg penjual asongan menjajakan air kemasan disudut jalan. Ia menjual air kemasan. Itu 3000/ botolnya. Seorg pelari melewati penjual air itu sambil melemparkan uang 3000 ke dlm kardus kecil milik penjual air itu tapi tanpa mengambil air kemasan. Pelari itu melakukannya setiap kali melewati penjual air itu. Suatu hari ketika pelari tsb lewat, sang penjual air itu tiba2 menghentikannya. Sang pelari terkejut & berkata "Mungkin kamu ingin tahu mengapa aku selalu memberimu uang tapi tak pernah mengambil airnya, bukan ? Sang penjual air menjawab "Oh tdk... aku hanya ingin memberitahu anda kalau air ini sekarang naik menjadi 4000".

Sejujurnya, sebagai anak Tuhan, tanpa sadar memperlakukan Tuhan dgn sikap yg mirip dgn yg dilakukan penjual air tsb. Dalam hal apa? Dalam menghitung & memandang berkat2 yg selama ini diberikan NYA. Alih2 bersyukur & berterima kasih utk semua berkat yg telah kita terima, acap kali ingin meminta lebih. Menjadi lebih menyedihkan lagi, tdk sedikit dari kita menilai bahwa Tuhan "masih memiliki utang" kpd kita atas semua perbuatan baik yg telah kita lakukan. Lalu kita merasa berhak utk menuntut Tuhan utk memberikan apa saja yg kita minta. Padahal, tentu saja Allah tdk berhutang apa pun kpd kita, karena DIA telah memberi kita segalanya.

Pemazmur mengucap rasa syukur & pujiannya kpd Tuhan bukan hanya pada saat ia diberkati. Ia menyatakannya, sekalipun ia sedang berada dlm situasi yg tdk menguntungkan. Ia tdk pernah merasa berjasa kpd Tuhan karena perbuatan baiknya sehingga ia merasa berhak menuntut Tuhan. Bagaimana dgn kita? Tidak ada sedikitpun usaha baik yg kita lakukan sehingga kita berhak menuntut lebih kpd Tuhan. Setiap hal, baik atau buruk yg kita alami, biarlah kita tetap bersyukur kpd NYA.

1 Tesalonika 5:18  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Tuhan mengasihi.

No comments: