Friday, November 4, 2016

Kerendahan Hati & Penghinaan

Postingan ini bagus, sekedar introspeksi :

Paus Fransiskus: "Tidak ada kerendahan hati tanpa penghinaan. Dan jika engkau tidak dapat menahan beberapa penghinaan dalam hidupmu, engkau belum rendah hati."

Lalu apa kita juga perlu rendah hati jika agama kita dicela? Seharusnya iya. Tetap rendah hati dan tidak perlu marah. Karena yang dicela adalah ornamen yang melekat pada diri kita: agama.

Orang sering membela diri: saya boleh dihina tapi agama saya tidak boleh dihina. Perlu direnungkan... Siapa yang dihina, siapa yang terluka? Akankah Tuhan Raja Semesta Alam terusik dengan hinaan? Menurut saya sih tidak. Dia terlalu besar untuk terusik hal-hal seperti itu. Lagipula Dia Maha Pengasih, selalu siap mengampuni anak yang dikasihiNya.

Yang terluka adalah saya. Kita. Ego saya. Ego kita. Bukan Tuhan. Jangan bawa Tuhan untuk menjelaskan kemarahanmu. Yang marah adalah saya/ kita, bukan Tuhan. Dan seperti kata Paus Fransiskus: "Engkau blm rendah hati kalau belum bisa menahan sedikit hinaan".
TUHAN tidak perlu dibela. Dia "TUHAN".

No comments: