Saturday, November 19, 2016

Iman Ditengah Badai


Saya paling tdk nyaman saat menaiki transportasi air, penyebabnya adl krn saya tdk bisa berenang. Namun, bagi seorg nelayan, naik kapal jelas hal biasa. Mereka tdk takut meski kapal terombang ambing oleh gelombang besar sekalipun. Jika nelayan sampai takut, bisa dibayangkan gelombang seperti apa yg mereka hadapi. Jadi wajar jika para murid Yesus takut krn tdk semua murid adl nelayan. Mereka berusaha sekuat tenaga membuat perahunya tetap bertahan menghadapi badai.

Bukankah itu situasi yg amat genting? Mengapa Yesus masih menegur para murid saat mereka membangunkan NYA & meminta pertolongan NYA? Jika kita baca perikop di Markus 4:35-41, perjalanan menyeberangi danau Galilea itu dimulai dgn ajakan Yesus. Saat Yesus berkata bahwa IA mau mengajak mereka bertolak ke seberang, itu bukan sekedar ajakan. Ucapan NYA tak pernah kembali sia2 (Yes 55:11). Ada janji bahwa para murid & Yesus akan tiba ke seberang dgn selamat. Mereka tdk akan mati tenggelam ditengah danau Galilea. Maka, ucapan para murid saat membangunkan Yesus, bahwa mereka akan binasa, bahkan menuduh Yesus tdk peduli, itulah bukti ketidakpercayaan mereka pada DIA.

Bandingkan ini dgn hidup kita. Bukankah kita sering seperti para murid? Saat badai hidup ini datang, kita langsung lupa akan segala janji Tuhan bahkan menuduh DIA tdk peduli jika kita celaka. Padahal selama kita memang sudah berjalan dlm kehendak NYA, janji NYA adl bahwa kita pasti akan tiba diseberang, melewati badai itu dgn selamat. Bagi org percaya, istilahnya bukanlah badai pasti berlalu, tapi kita pasti kuat menghadapi badai. Ini memang tdk mudah, tapi inilah iman yg Tuhan mau kita miliki. Berjalan menurut kehendak NYA & percaya pada NYA.

JIKA KITA SUDAH MENURUTI KEHENDAK TUHAN, PERCAYALAH, BADAI SEHEBAT APAPUN TAK AKAN BISA MENGHALANGI LANGKAH KITA.

Mazmur 91:9
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus dan Tuhan mengasihi selalu.

No comments: