Saturday, August 26, 2017

Kasar vs Lembut


Suatu hari, seorang tukang kayu yang buta huruf menerima sepucuk surat.
Karena buta huruf, tergesa-gesa ia menuju ke penjual daging kenalannya yang punya watak keras untuk minta tolong membacakan surat.

Ini surat dari putramu...
Begini bunyinya: Ayah aku sakit dan tidak punya uang sesenpun, tolong kirimkan aku sejumlah uang sesegera mungkin.

Surat di bacakan dengan keras & kasar oleh tukang daging.

Tukang kayu menjadi marah, ia berkata:Dasar anak tak tahu diri ! Memangnya dia siapa memerintah aku, ayahnya?
Jangan kira aku akan mengirimi dia sesenpun.

Dalam kemarahannya ia kembali ke rumah,
tapi diperjalanan ia bertemu sahabatnya, seorang penjahit yang bersuara lembut.

Ia pun bercerita tentang surat yang tadi, "Coba kau lihat sendiri surat putraku ini".

Penjahit itu lalu membaca surat itu dengan suaranya yang lembut.., tenang.. dan jelas.

Tiba² surat itu berbunyi sangat lain, si Tukang kayu itu pun menjadi sedih,
"Oh anakku malang... ia pasti sangat menderita, lebih baik aku segera mengirimnya uang sekarang juga."

Pesan sangat tergantung pada cara penyampaiannya...

Bila kita renungkan, konflik yang terjadi antara pasangan.., sahabat.., rekan kerja.., sering b u k a n karena ada masalah besar & rumit yang tidak bisa dipecahkan, namun karena kita tidak dapat mengatur cara kita menyampaikannya.

Terutama saat kita tidak setuju,lalu menyampaikannya dengan sikap lebih sabar,ramah,lembut..,
maka yg mendengarnya akan mudah menerima dan tidak akan terjadi pertentangan.

"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,
tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."

Selamat pagi
Salam damai sejahtera

😊😊😊🙏

No comments: