Sunday, January 15, 2017

Pencuri Impian

                         
Ada seorg gadis muda yg sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat bagus dibanding dgn rekan2nya, shg dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yg diadakan.

Dia berpikir, dgn apa yg dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan org yg memberi tepuk tangan kepadanya.

Suatu hari, di kotanya dikunjungi oleh seorg pakar tari yg berasal dr luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dr tangan dinginnya telah banyak dilahirkan penari2 kelas dunia.

Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tsb, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya.

Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda bertanya "Pak, sy ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya wkt sejenak, utk menilai sy menari? Sy ingin tahu pendapat anda tentang tarian sy".

"Oke, menarilah di depan sy selama 10 menit", jawab sang pakar.

Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dr kursinya, lalu berlalu meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar.

Si gadis langsung berlari keluar. Pulang ke rumah, dia langsung menangis ter-sedu2. Dia menjadi benci thd dirinya sendiri. Ternyata tarian yg selama ini dia bangga2kan tdk ada apa2nya dihadapan sang pakar.

Kemudian dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan kedalam gudang. Sejak saat itu, dia bersumpah tdk pernah akan lagi menari.

Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dgn tiga org anak. Suaminya telah meninggal. Dan utk menghidupi keluarganya, dia bekerja menjadi pelayan dr sebuah toko disudut jalan.

Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yg diadakan di kota itu. Nampak sang pakar berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar nampak tua, dgn rambutnya yg sdh putih. Si ibu muda dgn tiga anaknya jg datang ke pagelaran tari tsb.

Seusai acara, ibu ini membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan memperkenalkan ketiga anaknya kpd sang pakar. Sang pakar msh mengenali ibu muda ini, dan kemudian mrk bercerita secara akrab.

Si ibu bertanya, "Pak, ada satu pertanyaan yg mengganjal di hati sy. Ini ttg penampilan sy sewaktu menari di hadapan anda ber-tahun2 yg silam. Sebegitu jelekkah penampilan sy saat itu, shg anda langsung pergi meninggalkan sy begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun?"
"Oh ya, sy ingat peristiwanya. Terus terang, sy blm pernah melihat tarian seindah yg kamu lakukan wkt itu. Sy rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Sy tdk mengerti mengapa kamu tiba2 berhenti dr dunia tari", jawab sang pakar.

Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. "Ini tidak adil", seru si ibu muda. "Sikap anda telah mencuri semua impian sy. Kalau memang tarian sy bagus, mengapa anda meninggalkan sy begitu saja ketika sy baru menari bbrp menit.

Anda seharusnya memuji sy, dan bkn mengacuhkan sy begitu saja. Mestinya sy bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko!".
Si pakar menjawab lagi dgn tenang "Tidak! ... Tidak, sy rasa sy telah berbuat dgn benar. "Anda tdk hrs minum anggur satu barel utk membuktikan anggur itu enak". Demikian juga sy. Saya tdk hrs menonton anda selama 10 menit penuh utk membuktikan tarian anda bagus.

Malam itu sy jg sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak sy tinggalkan anda, utk mengambil kartu nama sy, dan berharap anda mau menghubungi sy lagi keesokan hari.

Tapi anda sdh pergi ketika sy keluar dan satu hal yg perlu anda camkan, bhw "anda mestinya fokus pd impian anda, bkn pd ucapan atau tindakan sy".
"Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah, wkt itu kamu sdg bertumbuh. "Pujian itu spt pedang bermata dua. Ada kalanya memotivasimu, bisa pula melemahkanmu". Dan faktanya sy melihat bhw sebagian besar "Pujian yg diberikan pd saat seseorg sdg bertumbuh, hanya akan membuat dirinya puas dan pertumbuhannya berhenti. Sy justru lbh suka mengacuhkanmu, agar hal itu bisa melecutmu bertumbuh lbh cepat lagi". Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dr keinginan sy sendiri, tidak sepantasnya anda meminta pujian dr org lain.

"Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele, seandainya anda pd wkt itu tdk menghiraukan apa yg terjadi dan tetap menari, mungkin hr ini anda sdh menjadi penari kelas dunia. Mungkin anda sakit hati pd wkt itu, tp sakit hati anda akan cepat hilang begitu anda berlatih kembali, walau sakit hati krn penyesalan hr ini tdk akan pernah bisa hilang se-lama2nya".

Saudaraku...
Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mudah berpuas diri dan selalu mengharap pujian dari orang lain. Demikian juga sebaliknya, jgn patah semangat hanya krn sikap negatif seseorang terhadap diri kita, tetapi marilah kita belajar lebih tentang kerendahan hati, krn kesombongan hati akan menghancurkan kita sendiri.
                                       
Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tetap semangat
Selalu bersyukur
Tuhan memberkati

No comments: